Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Ini Beda Film Wuxia dan Kung Fu! Dikira Sama, Sebenarnya Beda

Wuxia dan Kung Fu.jpg
(Dok. Columbia TriStar Film/Crouching Tiger Hidden Dragon, Dok. Seasonal Film Corporation/Drunken Master)
Intinya sih...
  • Wuxia dan kung fu adalah dua genre bela diri Tiongkok yang berbeda secara mendasar dalam definisi, gaya pertarungan, dan setting cerita.
  • Wuxia menampilkan aksi pertarungan dengan elemen fantasi, sementara kung fu lebih menonjolkan teknik bertarung yang realistis dan fisik aktor.
  • Film wuxia biasanya berlatar di dunia fantasi dengan tokoh pendekar legendaris, sementara film kung fu sering berfokus pada perjuangan individu dalam dunia modern atau semi-modern.

Film bela diri Tiongkok memiliki dua genre utama yang sering dianggap sama, yaitu wuxia dan kung fu. Keduanya memang menampilkan aksi pertarungan yang spektakuler, tetapi ada perbedaan mendasar yang membedakan keduanya. Wuxia lebih identik dengan dunia fantasi yang penuh dengan legenda dan pendekar berkekuatan supranatural, sedangkan kung fu lebih berakar pada realitas dan menampilkan pertarungan fisik yang nyata serta disiplin dalam seni bela diri.

Meskipun sering kali memiliki elemen yang saling tumpang tindih, wuxia dan kung fu tetap memiliki ciri khas masing-masing yang membuatnya unik. Perbedaan ini tidak hanya terletak pada gaya bertarung, tetapi juga dalam struktur cerita, latar, karakter, hingga nilai filosofis yang diusung. Untuk lebih memahami kedua genre ini, mari kita bahas perbedaannya secara lebih mendalam.

1. Definisi dan Konteks Cerita

(Dok. China Central Television/The Return of the Condor Heroes (2006)

Wuxia secara harfiah berarti "martial heroes" atau "pahlawan bela diri" dan biasanya berlatar di dunia fiksi yang terinspirasi dari sejarah Tiongkok kuno. Cerita wuxia sering berfokus pada pendekar yang hidup dengan kode moral tertentu, melawan kejahatan, dan memiliki kemampuan bertarung yang hampir supranatural. Contoh klasik film wuxia adalah Crouching Tiger, Hidden Dragon dan Hero.

Sementara itu, film kung fu lebih berakar pada realitas. Kung fu adalah seni bela diri nyata yang membutuhkan latihan fisik dan disiplin tinggi. Film kung fu biasanya bercerita tentang karakter yang belajar bela diri untuk mengatasi tantangan dalam hidupnya, seperti dalam film Enter the Dragon atau Ip Man.

2. Gaya Pertarungan

flying-swords-20101022-_0785_rgb_resized_wide-b12c4cab87b738e1591aa35fb2bcd22d4827cf88.jpg
Dok. NPR

Wuxia terkenal dengan pertarungan yang penuh elemen fantasi. Tokoh-tokohnya sering melayang di udara, berlari di atas air, dan melakukan gerakan yang melampaui batas manusia biasa. Ini karena wuxia tidak hanya mengandalkan teknik bela diri tetapi juga unsur "qi" atau energi dalam tubuh yang memungkinkan mereka melakukan aksi luar biasa.

Sebaliknya, film kung fu lebih mengutamakan teknik bertarung yang realistis. Gerakan dalam film kung fu biasanya berbasis pada teknik bela diri tradisional seperti Wing Chun, Shaolin, atau Hung Gar. Serangan, pertahanan, dan pergerakan dalam film kung fu lebih mendekati kenyataan dan menunjukkan keterampilan fisik sang aktor. Koreografi dalam film kung fu juga lebih menonjolkan detail dan ketepatan teknik, sering kali dengan pengambilan gambar panjang agar penonton bisa menikmati setiap gerakan.

3. Setting dan Dunia yang Digunakan

Dok. Wuxia Society

Film wuxia biasanya berlatar di zaman kerajaan atau dinasti kuno dengan lanskap yang megah, seperti gunung berkabut, hutan bambu, dan desa terpencil. Para pendekar dalam wuxia sering berkelana sebagai pejuang yang terasing dari masyarakat umum. Dunia wuxia sering kali dipenuhi dengan organisasi rahasia, sekte bela diri, serta konflik antara kekuatan baik dan jahat.

Sementara itu, film kung fu sering berlatar di dunia modern atau semi-modern. Banyak film kung fu yang mengambil tempat di kota besar, kuil Shaolin, atau lingkungan urban di mana karakter harus bertahan hidup menggunakan keahlian bela dirinya. Beberapa film kung fu juga memiliki elemen sosial yang kuat, seperti perjuangan melawan penjajah atau menegakkan keadilan dalam lingkungan masyarakat yang keras.

4. Tokoh dan Karakteristiknya

Dok. RCTI

Dalam wuxia, tokoh utama biasanya adalah pendekar legendaris dengan keahlian yang sudah sempurna sejak awal cerita. Mereka memiliki kode kehormatan yang kuat dan sering kali berjuang demi keadilan atau membalas dendam keluarga. Karakter dalam wuxia juga sering memiliki kemampuan unik, seperti tenaga dalam yang luar biasa atau pedang dengan kekuatan mistis. Mereka bisa berasal dari klan rahasia atau mendapatkan ilmu bela diri dari seorang master misterius.

Sebaliknya, film kung fu lebih sering menampilkan tokoh protagonis yang berkembang seiring cerita. Mereka bisa saja awalnya lemah atau tidak berpengalaman, tetapi melalui latihan keras, mereka menjadi ahli kung fu. Salah satu contoh paling terkenal adalah karakter Bruce Lee dalam The Way of the Dragon, di mana ia menghadapi lawan-lawan tangguh dengan keterampilan murni. Film kung fu juga sering menampilkan elemen pelatihan yang intens, seperti latihan fisik yang berat, meditasi, dan pertarungan melawan berbagai tantangan untuk membuktikan diri.

5. Fokus Cerita

Taichi Master.jpg
Dok. Golden Harvest

Wuxia sering kali menekankan aspek spiritual dan filosofi tentang kehormatan, pengorbanan, serta makna dari kekuatan sejati. Ceritanya bisa sangat kompleks dengan unsur politik, pengkhianatan, dan legenda kuno yang menyelimuti dunia para pendekarnya. Banyak film wuxia juga memiliki unsur romansa yang dramatis, di mana para pendekar harus memilih antara cinta dan kewajiban mereka sebagai pejuang.

Film kung fu lebih fokus pada perjuangan individu, baik itu membalas dendam, membuktikan diri, atau sekadar bertahan hidup dalam dunia yang keras. Karakter dalam film kung fu lebih sering menghadapi tantangan nyata, seperti penindasan atau ketidakadilan sosial, yang harus mereka lawan dengan kemampuan bela diri mereka. Konflik dalam film kung fu sering kali terjadi di lingkungan yang lebih kecil, seperti persaingan antara perguruan bela diri, balas dendam terhadap penguasa korup, atau mempertahankan kehormatan keluarga.

6. Perbedaan dalam Sinematografi dan Efek Visual

Jackie Chan/Project A

Film wuxia dikenal dengan sinematografi yang indah dan puitis. Pengambilan gambar sering kali dilakukan dengan gerakan lambat (slow motion) dan efek visual yang dramatis untuk menonjolkan keanggunan para pendekar. Latar belakang dalam film wuxia sering kali dibuat sangat artistik, dengan warna-warna mencolok dan elemen visual yang mengesankan. Efek khusus seperti terbang dan tenaga dalam dibuat sedemikian rupa untuk menambahkan elemen fantasi dalam film.

Sebaliknya, film kung fu lebih mengandalkan kecepatan dan intensitas pertarungan yang nyata. Koreografi pertarungan biasanya dilakukan dengan pengambilan gambar yang lebih cepat dan dinamis agar terasa lebih realistis. Efek spesial dalam film kung fu lebih minim, karena yang ditonjolkan adalah keterampilan aktor dalam bertarung secara nyata. Bahkan, banyak aktor film kung fu, seperti Bruce Lee dan Donnie Yen, benar-benar memiliki latar belakang bela diri yang kuat sehingga aksi mereka terlihat otentik.

Meskipun sama-sama menampilkan bela diri, wuxia dan kung fu adalah dua genre yang sangat berbeda dalam penyajian cerita, gaya bertarung, dan filosofi di baliknya. Wuxia membawa kita ke dunia fantasi yang penuh dengan keajaiban dan legenda, sementara film kung fu menawarkan aksi yang lebih realistis dan membumi. Dengan memahami perbedaannya, kita bisa lebih menikmati keduanya sesuai dengan selera dan ekspektasi masing-masing.

Jika kamu menyukai kisah epik penuh legenda, kode kehormatan, dan aksi melayang di udara, maka film wuxia adalah pilihan yang tepat. Namun, jika kamu lebih menikmati pertarungan fisik yang nyata, penuh teknik bela diri, dan perjuangan karakter dari bawah, maka film kung fu akan lebih menarik untuk ditonton. Apa pun pilihanmu, keduanya adalah bagian penting dari perfilman Tiongkok yang patut diapresiasi.

Share
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us