Penilaian Film: Pabrik Gula, Horor Padat dengan Penceritaan Kuat!

- Kisah baru dari sudut pandang buruh musiman pabrik gula
- Cerita original yang berani lepas dari sumber asli
- Penokohan beragam namun masih dangkal,
- Alur cerita konsisten dengan humor & permainan alur campuran
Film terbaru dari jagad cerita horor Simpleman, Pabrik Gula akhirnya resmi rilis pada lebaran kemarin, Senin (31/03/2025) dalam versi cut dan uncut. Karya besutan Awi Suryadi ini mengangkat salah satu kisah yang bisa dianggap paling menakutkan dari sederet cerita viral dari Simpleman yang berjudul Penghuni Pabrik Gula.
Sejauh ini, Pabrik Gula berhasil membuat penonton lebih terkesan dibanding beberapa judul film adaptasi cerita Simpleman lainnya. Kira-kira akan seperti apa sajian isi filmnya? Berikut ulasannya!
1. Kisah dari sudut pandang baru buruh musiman pabrik gula

Tak seperti film-film adaptasi thread Simpleman sebelumnya, kisah film Pabrik Gula sepenuhnya racikan dari penulis Lele Laila dan Simpleman, tentunya.
Jika di thread aslinya, POV yang diambil berasal dari narasumber Simpleman, maka di filmnya, sudut pandang yang diambil berasal dari sekelompok buruh pabrik musiman yang terdiri dari Endah, Fadhil, Naning, Hendra, Wati, Franky, dan Dwi.
Mereka sendiri adalah para insan yang kebetulan mencoba mengadu nasib dengan menjadi buruh musiman di sebuah pabrik gula tua yang terkenal karena mau memberi gaji tinggi pada setiap karyawannya. Namun begitu masuk dan memulai pekerjaan di sana, serangkaian kejadian aneh mulai terjadi semenjak ada yang melanggar aturan jam kuning dan merah.
Dari situlah, Endah dan lainnya harus memecahkan misteri siapa yang membuat kekacauan itu hingga menyulut amarah para penghuni gaib pabrik gula.
2. Cerita original yang berani lepas dari sumber asli

Salah satu yang membuat Pabrik Gula terasa lebih segar daripada film-film adaptasi kisah viral Simpleman lainnya adalah keberanian sutradara dan penulis untuk bisa membuat kisah baru dari thread semenjak perilisan sekuel kedua KKN di Desa Penari.
Buat yang belum membaca thread Penghuni Pabrik Gula sebagai sumber asli film ini, isi dari ceritanya sendiri bukan permasalahan tunggal suatu tokoh, melainkan rangkaian kejadian menyeramkan yang terjadi di lingkungan pabrik gula selaku latar tempat.
Sifat thread Penghuni Pabrik Gula yang lebih mengarah ke kumpulan cerita ketimbang kisah tunggal membuat pihak produksi bisa bebas berkreasi memilih cerita apa yang akan diambil dan direkonstruksi ulang tanpa harus lepas dari tema utama thread Simpleman satu ini.
Jadi kalau kamu sudah membaca thread Penghuni Pabrik Gula sebelumnya, kamu tak perlu khawatir karena sajian dalam filmnya benar-benar berbeda dari sumber adaptasinya.
3. Penokohan yang beragam namun masih dangkal

Tak seperti film KKN di Desa Penari atau Sewu Dino yang penokohannya jelas siapa protagonisnya, film ini bisa dikatakan masih kurang di bagian tersebut.
Penulis mengakui di sini keberagaman para karakternya terbilang bagus mulai dari Endah yang cenderung pendiam, Naning yang jadi sasaran godaan Franky, Fadhil yang taat beragama, Hendra dan Wati yang ingin mengadu nasib demi pernikahan mereka nanti, dan lain sebagainya.
Masalahnya keberagaman tokoh di sini tak diimbangi dengan pendalaman masing-masing karakter karena fokus film ini memang langsung mengarah ke permasalahan yang terjadi tanpa melibatkan pendalaman karakter individu itu sendiri. Alhasil, perwatakan setiap individunya sendiri terasa agak dangkal seperti sosok Endah dan Fadhil yang sampai akhir kita tak mendapat keterangan pasti kenapa mereka seakan bisa terpilih untuk menyelesaikan konflik tersebut, kecuali dialog Jinah yang menyatakan keduanya punya kapabilitas dalam dunia gaib.
4. Alur cerita konsisten dengan humor & permainan alur campuran

Meski lemah dari segi karakter, film Pabrik Gula berhasil menonjolkan dalam penyajian ceritanya.
Dimulai dari hanya sekedar cerita drama para insan yang ingin mengais rupiah di pabrik gula sampai ke kejadian horor yang membahayakan nyawa semua orang, semuanya terbangun dengan baik dan runtut dengan permainan nuansa latar yang naik turun tanpa membuat mood penonton terasa dijegal saat menikmati cerita.
Selain menonjolkan suasana horor, Pabrik Gula juga tak lupa menghadirkan nuansa komedi yang pas di sela-sela ketegangan berkat akting dari Benidictus Siregar (Franky), Arif Alfiansyah (Dwi), Yono Bakrie (Rano), dan Sadana Agung Sulistya (Karno). Mereka bisa menyelipkan humor dan candaan yang benar-benar menggelitik namun masih relevan dengan situasi cerita film.
Permainan alur maju dan mundur yang digunakan dalam pemaparan kisah Pabrik Gula ini juga terbukti efektif membantu penonton mengumpulkan kepingan demi kepingan kisah sebenarnya hingga ke titik di mana kita baru mengetahui hal apa yang sebenarnya terjadi di cerita Endah dan kawan-kawan.
5. Kesimpulan

Saya memberikan Pabrik Gula nilai 4 dari 5 bintang.
Film Pabrik Gula berhasil menyajikan improvisasi kualitas dari sang sutradara Awi Suryadi, di mana kali ini ia dan para kru berhasil berkreativitas dalam menyajikan adaptasi yang segar bahkan bagi penonton yang sudah membaca thread Simpleman selaku sumber adaptasinya.
Alih-alih menyomot satu kisah dari kumpulan cerita Penghuni Pabrik Gula dan mengadaptasinya secara membabibuta, pihak produksi justru berani membuat cerita baru dengan tambahan berbagai embel-embel kisah lama dan sentuhan unsur original yang tak ada dalam sumber asli adaptasinya.
Selain itu, penyajian ceritanya benar-benar menunjukkan peningkatan kualitas dengan permainan alur maju-mundur cerita dengan tambahan sisipan horor dan juga humor yang seimbang namun masih relevan.
Hanya saja, film Pabrik Gula terasa kurang menyajikan pendalaman watak setiap tokoh akibat banyaknya jatah sorotan yang harus dibagi untuk para karakternya.
Jadi, jika kamu memang mencari film horor yang penyajian alurnya seru dengan horor dan humor yang proporsional, film ini adalah jawabannya.
Itulah pembahasan film Pabrik Gula, karya terbaru Awi Suryadi yang merupakan adaptasi dari salah satu thread viral cerita Simpleman.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku