Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Kho Ping Hoo, Penulis Novel Silat Legendaris!

Kho Ping Hoo
Berbagai Sumber
Intinya sih...
  • Kho Ping Hoo lahir di Sragen tahun 1926, menjalani masa kecil sebagai pedagang keliling.
  • Pada tahun 1950-an, Kho mulai menulis cerita pendek dan menerbitkan majalah sastra Teratai.
  • Serial pertama yang ditulis oleh Kho adalah Pedang Pusaka Naga Putih pada tahun 1960.

Kho Ping Hoo merupakan penulis silat paling berpengaruh di Indonesia dalam melahirkan kisah-kisah bertema Wuxia dengan sentuhan lokal! Apa saja fakta tentangnya? Simak di sini!

1. Asal Kho Ping Hoo!

Bu Kek Siansu
Bu Kek Siansu/Kho Ping Hoo

Kho Ping Hoo alias Asmaraman Sukowati lahir pada tahun 1926 di Sragen. Ia lahir pada seorang pialang gula dan menghabiskan sebagian besar masa kecilnya sebagai pedagang keliling. Pada usia 14 tahun Ia sudah menjual obat-obatan di kota seperti Kudus dan Surabaya, saat Kekaisaran Jepang menginvasi Hindia Belanda pada tahun 1941.

2. Memulai penerbitan!

hq720 (1).jpg
Tangan Geledek/Kho Ping Hoo

Sekitar dekade 1950-an, setelah menghabiskan sebagian waktunya di kamp pengungsian Kho pindah menetap di Tasikmalaya. Setelah banyak membaca, ia mulai menulis cerita pendek dan menerbitkan majalah sastra Teratai, yang tidak bertahan lama.

3. Serial pertamanya!

Pedang Pusaka Naga Putih
Pedang Pusaka Naga Putih/Kho Ping Hoo

Serial pertama yang pernah ditulis oleh Kho langsung terjun ke Wuxia dengan judul Pek Liong Po Kiam alias Pedang Pusaka Naga Putih, yang mulai dikerjakan tahun 1959 di Teratai dan diterbitkan oleh PP Analisa pada 1960.

4. Pendiri Penerbit Gema

Naga Sakti Sungai Kuning
Naga Sakti Sungai Kuning/Kho Ping Hoo

Ia lalu membeli sebuah mesin cetak, dan setelah pindah ke Surakarta pada tahun 1963, barulan mendirikan Penerbit Gema. Di tahun 1960-an yang penuh diskriminasi masyarakat Tionghoa Indonesia, ia tetap mengeluarkan karya seperti seperti Darah Mengalir di Borobudur (1960), Kilat Pedang Membela Cinta (1982), dan Sang Megatantra.

5. Diterjemahkan ke Mandarin!

Suling Emas
Suling Emas/Kho Ping Hoo

Pada bulan Desember 2013, volume pertama dari Suling Emas karya Kho diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin atas sponsor dari Imron Cotan, duta besar Indonesia untuk Cina. Penerjemahan tersebut dilakukan oleh seorang Indonesia sebelum disunting oleh ahli Wuxia berkebangsaan Tionghoa.

6. Masih ada yang belum selesai!

Pedang kayu harum
Pedang Kayu Harum/Kho Ping Hoo

Sepanjang hidupnya Kho telah menulis lebih dari 130 cerita. Satu drama sejarah, Hancurnya Kerajaan Han, belum sempat diselesaikan olehnya.

Apa pendapatmu tentang Kho Ping Hoo sendiri? Sampaikan lewat kolom komentar!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us