Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Ini Perbedaan Sifat 4 Superman Layar Lebar! Gimana Sifat Superman Baru

Scene David Corenswet di film Superman.(dok.DC Studios/Superman)
Scene David Corenswet di film Superman.(dok.DC Studios/Superman)
Intinya sih...
  • Christopher Reeve adalah pahlawan yang penuh optimisme, percaya pada kebaikan manusia, dan berhasil memerankan dualitas antara Superman dan Clark Kent dengan tajam.
  • Brandon Routh merupakan kelanjutan spiritual dari Superman Christopher Reeve namun lebih kesepian, sunyi, dan kontemplatif dalam menyelamatkan manusia.
  • Henry Cavill diperkenalkan sebagai sosok penuh konflik internal, tumbuh dalam dunia yang lebih kelam, sinis, dan penuh kecurigaan serta dihadapkan pada keputusan kontroversial untuk membunuh Jenderal Zod.

Total ada empat interpretasi Superman di layar lebar.

Dimulai dari Christopher Reeve yang ikonik dan menetapkan standar sebagai Superman klasik, lalu Brandon Routh yang melanjutkan warisan itu dalam versi yang lebih melankolis dan pendiam. Kemudian hadir Henry Cavill dengan pendekatan yang lebih kelam dan penuh konflik moral, hingga kini kita menyambut David Corenswet, sang Superman baru di era modern.

Sebelumnya saya pernah membahas perbedaan desain kostum keempat Superman ini. Tapi kali ini, mari kita fokus pada hal yang lebih mendalam, bagaimana kepribadian mereka dibentuk? Seperti apa karakter masing-masing Superman ketika berhadapan dengan dunia di sekitarnya?

Inilah perbedaan sifat empat Superman versi layar lebar!

1. Christopher Reeve

Christopher Reeve (dok. Warner Bros./Superman)
Christopher Reeve (dok. Warner Bros./Superman)

Christopher Reeve bukan hanya tampak seperti Superman. Dia ini sukses mewujudkan Superman, baik dari penampilan maupun kepribadian. Mungkin inilah alasan mengapa penonton yang tumbuh bersama Superman (1978) dan Superman II (1980) masih menganggapnya sebagai sosok Superman live-action yang ideal hingga hari ini.

Superman versi Christopher Reeve adalah pahlawan yang penuh optimisme dan idealisme. Ia murah senyum, bersikap ramah, dan sungguh-sungguh percaya pada kebaikan umat manusia. Tanpa ragu, ia menggunakan kekuatannya untuk menolong siapa pun yang membutuhkan, dan menghadapi ancaman, betapapun besar dan berbahayanya, dengan keberanian yang tenang.

Dalam dunia komik, istilah boy scout sering dilekatkan pada pahlawan yang terlalu idealis atau terlalu baik hati. Captain America adalah contoh yang sering disebut. Begitu pula Superman versi Reeve, namun dalam arti yang paling positif. Ia menjadi pahlawan bukan karena didasari motivasi oportunis, atau agenda terselubung, tapi karena memang ingin membantu.

Yang membuat versinya semakin menonjol adalah bagaimana ia memerankan dualitas antara Superman dan Clark Kent. Sebagai Clark, ia tampil kikuk, canggung, dan sering kali lucu, kontras total dari sosok Superman yang gagah dan penuh percaya diri. Transformasi ini bukan sekadar ganti kacamata. Dualitas itu terasa tajam dan meyakinkan, dan menjadikannya salah satu interpretasi terbaik dari identitas ganda Superman.

2. Brandon Routh

Brandon Routh dan Kate Bosworth dalam film Superman Returns (dok. Warner Bros. Pictures/Superman Returns)
Brandon Routh dan Kate Bosworth dalam film Superman Returns (dok. Warner Bros. Pictures/Superman Returns)

Catatan penting sebelum kita mulai: ya, Brandon Routh memang sempat kembali memerankan Superman di serial Legends of Tomorrow dan Crisis on Infinite Earths. Namun dalam pembahasan ini, saya akan fokus pada penampilannya sebagai Superman di film Superman Returns (2006), karena kita sedang membandingkan versi layar lebar.

Superman versi Brandon Routh terasa seperti kelanjutan spiritual dari Superman yang diperankan Christopher Reeve, terutama setelah Superman II. Ia memang tidak secara eksplisit disebut sebagai versi yang sama, namun nuansanya, visualnya, dan bahkan sikapnya sangat jelas mengambil inspirasi dari era Reeve, atau paling tidak, bisa dianggap sebagai “varian” dari semesta yang serupa.

Namun ada perbedaan mencolok dalam pendekatan karakter. Superman di Superman Returns adalah sosok yang lebih pendiam dan terasa jauh lebih kesepian. Ia kembali ke Bumi setelah lima tahun menjelajahi angkasa untuk mencari peninggalan Krypton dan menemukan bahwa dunia terus berguir tanpa dirinya. Bahkan Lois Lane, cintanya, sudah membangun hidup baru.

Kesedihan dan keterasingan ini tercermin dalam hampir semua aspek dirinya. Ia tetap heroik, tetap menyelamatkan manusia, namun caranya kini lebih sunyi dan kontemplatif. Tak banyak senyum seperti dulu.

Bahkan desain kostumnya ikut mencerminkan perubahan ini: warna birunya lebih gelap, merahnya mendekati marun, seolah memberi isyarat bahwa ini adalah Superman yang masih mulia, namun tak lagi bersinar secerah sebelumnya.

3. Henry Cavill

Henry Cavill di Batman v Superman: Dawn of Justice (dok. DC Studios/Batman v Superman: Dawn of Justice)
Henry Cavill di Batman v Superman: Dawn of Justice (dok. DC Studios/Batman v Superman: Dawn of Justice)

Superman versi Henry Cavill diperkenalkan sebagai sosok yang penuh konflik internal. Dia seorang alien yang bergulat dengan identitas, takdir, dan beban kekuatan yang dimilikinya. Sejak kecil, ia dididik oleh ayah angkatnya, Jonathan Kent, untuk menyembunyikan jati dirinya, bahkan jika itu berarti membiarkan orang lain (termasuk sang ayah sendiri!) menghadapi bahaya. Pesan moral yang membingungkan ini membentuk Clark menjadi pribadi yang penuh keraguan, mencari tahu siapa dirinya sebenarnya dan bagaimana ia bisa membantu dunia tanpa membuatnya takut.

Versi Cavill tumbuh dalam dunia yang lebih kelam, sinis, dan penuh kecurigaan. Ia bukan sekadar pahlawan super, tapi figur kontroversial, dipuji sebagai penyelamat oleh sebagian, namun dicurigai sebagai ancaman oleh banyak pihak termasuk Batman. Hal ini paling terlihat dalam Batman v Superman, di mana publik, media, dan pemerintah mempertanyakan sosoknya.

Salah satu momen paling menentukan datang di akhir Man of Steel, saat Superman terpaksa membunuh Jenderal Zod untuk menyelamatkan nyawa manusia. Keputusan ini sangat kontroversial karena bertolak belakang dengan prinsip "tak membunuh" yang biasanya melekat pada karakter Superman. Namun dalam konteks naratif, hal ini menandai beban emosional yang harus ia pikul sebagai satu-satunya Kryptonian yang tersisa, terpaksa mengakhiri ikatan terakhirnya dengan masa lalunya demi melindungi masa depan umat manusia.

Lebih dari sekadar pahlawan, Cavill disajikan sebagai sosok mesianistik yang bangkit, disalib oleh opini publik, mati beneran, lalu dibangkitkan kembali di Justice League.

Dalam versi Justice League yang disutradarai Joss Whedon, kepribadian Superman mulai bergerak ke arah yang lebih ringan dan optimis. Begitu membantu Justice League dia tersenyum, lebih hangat, bahkan sempat melontarkan humor, mendekati versi komiknya yang lebih ikonik. Sayangnya, transisi ini tidak sempat dikembangkan lebih jauh karena semesta DCEU terhenti dan digantikan oleh arah baru DC Studios.

4. David Corenswet

Scene David Corenswet di film Superman.(dok.DC Films/Superman)
Scene David Corenswet di film Superman.(dok.DC Films/Superman)

Untuk versi David Corenswet ini kita masih harus menunggu gambaran lengkapnya pada bulan Juli.

Namun trailer dan media promo sudah memberi gambaran soal akan seperti apa Superman ini.

Sebagai Clark Kent, dia tampil kikuk, membiarkan rambutnya ikal. Dia juga terlihat ramah, sempat terlihat bercanda dengan Jimmy Olsen di trailer.

Sebagai Superman, rambutnya dia ubah jadi lebih rapi. Bahkan dalam wawancara dengan Lois Lane, dimana Lois sudah tahu duluan Clark adalah Superman, ada momen suara Clark menjadi lebih berwibawa. Memberi indikasi bahwa Superman versi ini menyajikan pembedaan yang jelas antara identitasnya.

Menariknya, Superman yang ini adalah seorang idealis di dunia yang lebih sinis. Dia tak ragu menghentikan perang untuk mencegah jatuhnya korban jiwa, sayang itu justru membuat konsekuensi politis karena dia dianggap sebagai sosok yang mewakili Amerika Serikat. Padahal, seperti yang ia katakan pada Lois, dia tidak mewakili siapapun selain dirinya dan niat berbuat baik.

Dari semua indikasi sejauh ini, David Corenswet tampaknya akan membawa kita pada perpaduan yang menarik: sosok Superman yang idealis dan penuh empati, dengan sisi Clark Kent yang hangat dan relatable, namun dibentuk oleh tantangan dunia modern yang tidak lagi hitam-putih. Ia terasa seperti refleksi dari semangat versi Reeve, tapi dibenturkan dengan realitas era geopolitik yang lebih tajam di era modern.

Pendekatan yang sangat menarik dari James Gunn.

Nah itu perbedaan sifat empat Superman layar lebar.

Kamu suka yang mana? Sampaikan di kolom komentar!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us