6 Dosa Kaigaku Kimetsu no Yaiba yang Tak Dapat Diampuni
Salah satunya mengkhianati Gyomei!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kaigaku adalah salah satu karakter antagonis yang disorot dalam seri Kimetsu no Yaiba. Sosoknya pertama kali diperkenalkan dalam kilas balik saat Zenitsu harus melalui pertarungan sulit di Gunung Natagumo melawan Keluarga Iblis Laba-Laba sebagai Pembasmi Iblis pemula. Namun, saat itu penggemar belum diperlihatkan bagaimana wajah Kaigaku sebenarnya.
Kemudian, sosok Kaigaku kembali muncul selama Hashira Training Arc, tepatnya dalam flashback yang menampilkan masa lalu Gyomei Himejima sebelum Pilar Batu tersebut bergabung dengan Korps Pembasmi Iblis.
Kilas balik tersebut memang tak mengungkap secara langsung bahwa anak yang menjadi penyebab Iblis menyerang kuil ialah Kaigaku, tetapi jelas bahwa pelakunya memanglah dia.
Tragisnya, sepanjang hidup Kaigaku, dia telah melakukan banyak kesalahan fatal yang merugikan banyak pihak, bahkan membuat orang-orang tak bersalah harus kehilangan nyawa.
Berikut ini beberapa dosa Kaigaku Kimetsu no Yaiba yang paling fatal dan tak bisa dimaafkan begitu saja.
Artikel berikut mengandung spoiler bagi penggemar yang belum membaca manga Kimetsu no Yaiba. Harap bijak, ya!
1. Menjadi pribadi yang pengecut dan egois
Kaigaku punya kepribadian yang angkuh dan kurang ajar. Terlebih lagi, dia juga seseorang yang pengecut serta egois. Kaigaku tak pernah ragu melakukan apa pun termasuk hal tak bermoral demi kepentingan dirinya sendiri.
Sebagai anak yang tumbuh tanpa orang tua sejak kecil, Kaigaku biasanya akan mencuri agar bisa bertahan hidup. Konon, tragedi di kuil Gyomei juga berawal karena Kaigaku ketahuan mencuri uang dan diusir oleh anak-anak lainnya.
Kebiasaan buruk tersebut terus berlanjut bahkan saat Kaigaku telah menjadi Pembasmi Iblis, di mana dia enggan membantu orang lain dan tak punya keinginan untuk melawan Iblis.
Sifat pengecut Kaigaku juga dibuktikan dengan sikapnya yang memilih menyerah dan kabur jika harus berhadapan dengan Iblis yang lebih kuat darinya.
2. Mengkhianati Gyomei dan membuat anak-anak lain mati
Kaigaku sebenarnya sangat beruntung karena diasuh oleh Gyomei Himejima dan bisa hidup dengan tenteram meski dalam keadaan serba pas-pasan bersama anak-anak yatim lainnya di kuil yang kumuh.
Sayangnya, Kaigaku tak pernah berubah. Padahal, dia tampak sangat bahagia selama tinggal di sana.
Kaigaku melanggar aturan yang telah Gyomei berlakukan kepada anak-anak, yaitu larangan untuk bermain di luar batas dupa Wisteria yang sengaja dibakar di lingkungan kuil, apalagi sampai berkeliaran ke dalam hutan.
Gyomei sengaja membakar dupa Wisteria demi menghalau agar Iblis tak bisa masuk ke dalam kuil. Namun, Kaigaku tak memedulikan larangan tersebut. Dia masuk ke hutan dan berpapasan dengan Iblis.
Kaigaku hanya memikirkan bagaimana agar dia bisa selamat. Oleh karena itu, dia membuat kesepakatan dengan si Iblis. Kaigaku akan dilepaskan jika dia menunjukkan jalan ke kuil dan memadamkan dupa Wisteria di sana, sehingga Iblis tersebut bisa masuk dengan mudah.
Tindakan Kaigaku telah menjadi penyebab hilangnya nyawa 7 anak yang diasuh Gyomei, sementara Gyomei tertuduh dan dihukum atas perbuatan yang tak dia lakukan.
3. Menjadi senior yang buruk bagi Zenitsu
Kaigaku selanjutnya diadopsi oleh Jigoro Kuwajima yang merupakan mantan Hashira Petir. Tepatnya, Kaigaku adalah senior bagi Zenitsu Agatsuma yang baru dibawa oleh Jigoro setelahnya.
Oleh Jigoro, Kaigaku dan Zenitsu dilatih untuk menjadi pendekar pedang yang hebat yang suatu saat akan berperan penting bagi Korps Pembasmi Iblis. Jigoro juga mempersiapkan keduanya agar kelak bisa menjadi penerusnya sebagai Pilar Petir.
Namun, Kaigaku tak pernah menunjukkan kelayakannya sebagai seorang senior. Dia tak bisa mencontohkan hal-hal baik sedikit pun. Terlebih ketika Jigoro memutuskan untuk memilih Zenitsu sebagai calon penerusnya.
Keputusan Jigoro sebenarnya didasarkan pada ketidakmampuan Kaigaku untuk menggunakan bentuk pertama dari Pernapasan Petir. Padahal, seterampil apapun mereka ketika menggunakan bentuk lain, bentuk pertama tetaplah teknik paling mendasar yang harus mereka kuasai.
Dalam ingatan Zenitsu selama pertempuran melawan Iblis Laba-Laba di Gunung Natagumo, dia mengenang bagaimana Kaigaku bersikap kasar dan mencemooh Zenitsu yang dinilai pengecut. Kaigaku tak pernah sadar bahwa dirinya bahkan jauh lebih pengecut dibanding juniornya tersebut.
Baca Juga: Kenapa Hashira Batu Selalu Menangis di Kimetsu no Yaiba?
4. Menjadi Iblis karena takut dibunuh
Kaigaku sangat keras kepala. Ketika Jigoro telah memutuskan untuk memilih Zenitsu, dia tanpa pikir panjang berkelana seorang diri demi mencari musuh tangguh demi pembuktian diri. Sialnya, Kaigaku malah bertemu dengan Kokushibo yang memegang gelar Iblis Bulan Atas 1.
Kaigaku yang telah berstatus sebagai Pembasmi Iblis tak berdaya, tetapi dia juga tak ingin mati. Kaigaku berlutut dan memohon pengampunan dari Iblis Bulan terkuat tersebut.
Kokushibo menawarkan darah Muzan Kibutsuji kepadanya, lalu mengatakan bahwa Muzan akan mengangkatnya menjadi 12 Kizuki jika dia berhasil mendapatkan kepercayaan dari Raja Iblis tersebut. Di tengah-tengah rasa takut yang menyelimuti, Kaigaku menerima tawaran Kokushibo, meminum darah Muzan, dan berubah menjadi Iblis.
Kaigaku telah banyak memangsa manusia selama menjadi Iblis. Pada akhirnya, dia terpilih untuk mengisi kekosongan di posisi Iblis Bulan Atas 6 pasca kekalahan Gyutaro dan Daki.
5. Membuat gurunya melakukan seppuku
Kabar tentang pengkhianatan Kaigaku akhirnya sampai ke telinga sang mentor, yakni Jigoro. Mantan Pilar Petir tersebut merasa marah sekaligus malu. Dia berpikir bahwa ini merupakan kegagalan besar sepanjang hidupnya.
Jigoro percaya bahwa dia bertanggung jawab atas tindakan memalukan yang dilakukan muridnya itu. Jigoro akhirnya menghukum dirinya sendiri dengan melakukan seppuku.
Zenitsu yang menerima berita duka tersebut marah besar. Dia bertekad untuk mempersiapkan diri dan menghukum seniornya, Kaigaku, dengan tangannya sendiri.
6. Tak pernah menyesali perbuatannya hingga akhir hidupnya
Zenitsu Agatsuma berkesempatan untuk melawan Kaigaku selama Infinity Castle Arc. Sebelumnya, dia telah melatih teknik ciptaannya sendiri, yakni Honoikazuchi no Kami yang merupakan bentuk ketujuh dari Pernapasan Petir. Teknik tersebut dikembangkan khusus untuk melawan Kaigaku.
Zenitsu berhasil membunuh seniornya sekaligus membalaskan kematian Jigoro. Sayangnya, sampai akhir Kaigaku tak pernah menyesali semua perbuatan kejinya semasa hidup. Ia justru menggerutu karena dikalahkan oleh Zenitsu yang dia anggap lebih lemah darinya.
Bahkan, saat tubuhnya mulai hancur menjadi debu, Kaigaku hanya terpaku untuk mengutuk Zenitsu dan menolak kekalahannya.
Itulah deretan dosa Kaigaku Kimetsu no Yaiba yang paling fatal. Mana yang paling jahat menurutmu?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: 6 Fakta Aoi Kanzaki Kimetsu no Yaiba, Ahli Medis di Rumah Kupu-Kupu