Pertarungan Panda vs Mechamaru memiliki arti mendalam dan intensitas brutal yang menarik perhatian.
Mei Mei & Ui Ui vs. Smallpox Deity terjadi selama insiden di Shibuya dan menampilkan kerjasama yang harmonis.
Itadori Yuji & Nanami Kento vs Mahito adalah pertarungan takdir dengan jarak dekat yang seru.
Boleh dikatakan, salah satu alasan kenapa Jujustu Kaisen disukai karena berhasil menyajikan beragam pertarungan dari sekedar adu jotos sampai ke adu taktik dan strategi antar karakter. Bahkan, ada beberapa pertarungan yang dianggap terbaik karena menyimpan nilai moral seperti eksistensi dan prinsip hidup yang saling berbenturan.
Pertarungan mana sajakah yang berhasil masuk ke daftar kali ini? Simak saja pembahasannya!
Bisa dibilang pertarungan Panda dan Mechamaru tergolong memiliki arti mendalam. Tidak hanya sekedar bertukar serangan, tapi juga mereka juga bertukar paham mengenai eksistensi mereka di dunia ini. Di sini, Mechamaru iri pada Panda yang merupakan mayat kutukan malah bisa berjalan-jalan di siang hari sedangkan dirinya tidak karena faktor Pembatas Surgawi.
Pertarungan mereka pun cukup brutal dan intens mengingat keduanya sama-sama hanya menggunakan tubuh palsu untuk bergerak di dunia luar. Mechamaru dengan segala persenjataannya terus berusaha mendesak Panda yang memiliki beberapa mode tempur yang tak kalah hebat dengan rivalnya. Untungnya, kecerdikan Panda cukup berperan sehingga dia berhasil menumbangkan Mechamaru.
Pertarungan ini terjadi selama insiden di Shibuya ketika kelompok Kenjaku mulai bergerak untuk memulai penyegelan Gojo Satoru. Pada saat itu, Mei Mei dan Ui Ui dicegat oleh Geto yang langsung memanggil Smallpox Deity untuk membunuh kedua penyihir jujutsu tersebut.
Begitu dipanggil, Smallpox Deity langsung menggunakan Domain Expansion untuk menjebak Mei Mei dan Ui Ui. Di sinilah keduanya harus beradu cepat dengan jebakan peti mati yang akan terus menjebak targetnya dan menginfeksinya dengan penyakit jika korbannya tak bisa keluar dalam waktu tiga detik.
Ui Ui pun berinisiatif mengumpankan diri agar peti mati tersebut mengalihkan fokusnya dari kakaknya ke dirinya. Pada saat itulah, Smallpox Deity yang kehilangan fokus tertembus oleh serangan burung milik Mei-Mei hingga tubuhnya melebur.
Bisa dibilang, pertarungan antara Yuji dan Mahito adalah takdir. Si kutukan yang selama ini suka mengutak-atik bentuk jiwa korbannya kini bertemu dengan musuh alaminya, tubuh Yuji yang menampung dua jiwa, dirinya dan Sukuna. Dibantu oleh Kento, Yuji pun bersemangat untuk segera menghabisi Mahito demi membalaskan kematian Junpei.
Ketiganya terlibat dalam pertarungan jarak dekat yang cukup seru sampai Mahito melepaskan Domain Expansion-nya hingga berhasil menjebak Kento. Untungnya, Yuji yang saat itu lolos berhasil mendobrak masuk ke dalam area tersebut hingga membuat Mahito tak sengaja menyentuh jiwa Sukuna.
Akibatnya, Mahito pun harus terkena teknik khas Sukuna hingga area miliknya runtuh. Sadar bahwa dia kehabisan energi dan tak mampu melawan, Mahito pun melarikan diri dari area sekolah.
Pada saat awal pertempuran, Yuji justru malah disuruh Todo untuk melawan Hanami sendirian sampai ia berhasil melancarkan Black Flash. Setelah berhasil, akhirnya Todo pun ikut turun tangan untuk membereskan kutukan kelas spesial tersebut.
Di sini, kerjasama antar siswa Tokyo dan Kyoto terlihat begitu harmonis. Meski baru bertemu, keduanya mampu bergerak secara sinkron sambil melancarkan gabungan Black Flash milik Yuji dan Boogie Woogie milik Todo ke Hanami.
Sayangnya, pertarungan mereka yang hampir mencapai klimaks malah terintervensi oleh serangan Gojo Satoru. Hanami yang berniat kabur pun sempat terkena Hollow Purple hingga sempat sekarat setelah berhasil melarikan diri.
Pertarungan yang satu ini bisa dibilang merupakan titik balik bagi Megumi untuk lepas dari kebiasaan buruknya dalam bertarung. Pada awalnya, Megumi tak sanggup menggores satu lukapun ke kulit keras Finger Bearer. Sebaliknya, dia malah menjadi bulan-bulanan oleh kekuatan dahsyat sang kutukan tersebut.
Sang penyihir bahkan nyaris merapalkan mantera pemanggilan Mahoraga karena saking putus asanya. Namun setelah mengingat obrolannya dengan Gojo dan Sukuna, Megumi pun memutuskan menggunakan Domain Expansion: Chimera Shadow Garden. Berkat teknik ini, Megumi berhasil melancarkan serangan telak ke Finger Bearer dan merebut jari Sukuna.
Seperti pertarungan Megumi yang sudah dibahas, pada awalnya pertarungan duo lawan dua ini didominasi oleh Eso dan Kechizu. Dengan menggunakan Rot Technique: Decay untuk meracuni Yuji dan Nobara, kedua makhluk Rahim Terkutuk tersebut sempat berada di atas angin.
Sayangnya, kedua makhluk tersebut bertemu dengan musuh alaminya. Nobara yang teracuni malah menjadikan dirinya sendiri sebagai media teknik kutukannya sehingga Eso dan Kechizu juga ikut mati jika riwayat gadis itu berakhir. Selain itu, kedua Rahim Terkutuk juga harus dihadapkan pada fakta bahwa racun mereka tak berpengaruh pada wadah Sukuna.
Pertarungan pun seketika berubah arah setelah Yuji dan Nobara bertukar posisi. Pada momen inilah, keduanya langsung melancarkan Black Flash hingga Eso dan Kechizu terpojok. Nasib para Rahim Terkutuk pun harus berakhir setelah Yuji dan Nobara mengeluarkan teknik Divergent Fist dan Resonance.
Duel kali ini bisa dibilang cukup luar biasa karena melibatkan Sang Raja Kutukan dan Shikigami Terkuat. Pada saat itu, Megumi yang mulai terdesak oleh Haruta memutuskan untuk memanggil Mahoraga agar Haruta ikut dipaksa untuk mengeksorisis familiar tersebut. Benar saja, keduanya pun menjadi bulan-bulanan Mahoraga yang mengamuk hingga Sukuna datang.
Pertarungan pun dimulai ketika Mahoraga mengayunkan Pedang Pemusnah yang merupakan musuh alami semua kutukan. Saking kuatnya, Sukuna sendiri mengakui jika ia tak memiliki tubuh fisik Yuji, dia akan terluka parah oleh sabetan pedang tersebut. Bahkan setelah diserang dengan teknik Liberation, Mahoraga masih bisa bangun dan beradaptasi sehingga mampu membalas serangan Sukuna.
Sadar bahwa keadaan mulai tak menguntungkan jika menjadi pertarungan jangka panjang, Sukuna pun mulai melepaskan Malevolent Shrine. Berkat Domain Expansion-nya, ia berhasil membombardir Mahoraga dengan teknik tebasannya sampai tak berkutik dan mengakhiri riwayat sang Shikigami dengan jurus terbarunya yang berbentuk panah api.
Duet Todo dan Yuji kini diuji kembali dalam pertarungan melawan Mahito. Awalnya, Yuji yang melawan Mahito sendirian sempat dibuat terdesak karena kelicikan musuhnya tersebut. Ia bahkan nyaris tewas jika Todo dan Nitta datang tidak tepat waktu. Untungnya, rekan Kyotonya berhasil menyelamatkan nyawa Yuji dan menyemangatinya kembali.
Keduanya pun kembali bekerja sama memadukan teknik mereka demi menghajar Mahito. Dengan siasat yang sama digunakan saat melawan Hanami, Mahito yang semula berada di atas angin mulai dibuat kerepotan. Sayangnya, Todo harus mundur lebih dulu karena tangannya terpotong.
Puncaknya, Mahito yang mengetahui bentuk sejati jiwanya berhasil mengakses wujud terkuatnya: Instant Spirit Body of Distorted Killing. Sadar bahwa pertahanan lawannya tak tertembus, Yuji mulai beralih dengan menggunakan teknik Divergent Fist untuk memecahkan kulit keras Mahito dari dalam.
Berkat celah tersebut, wujud terkuatnya seketika lenyap hingga sebuah Black Flash terkuat dari Yuji berhasil mengalahkannya. Mahito pun terpaksa kabur dan malah berakhir dimakan Kenjaku.
Ketimbang pertarungan, mungkin ini lebih layak disebut sebagai pembantaian sepihak. Setelah berhasil memperoleh kekuatan kutukannya, Maki pun memotong kepala ayahnya sendiri tanpa perlawanan. Klan Zenin yang mendengar hal itu pun seketika mengirimkan pasukan Kukuru untuk menangkap Maki hidup-hidup.
Alih-alih tertangkap, seluruh pasukan Kukuru malah terbantai oleh Maki sendiri. Bahkan, unit Hei yang merupakan gabungan penyihir elit pun tak bisa berbuat banyak meski menggunakan gabungan teknik kutukan sekalipun.
Satu-satunya yang bisa memberikan perlawanan berarti hanyalah Naoya. Itupun tak butuh waktu lama bagi Maki untuk membiasakan tubuhnya dengan teknik kutukan proyeksi milik kerabatnya tersebut dan menghajarnya tepat di wajah Naoya dengan telak.
Pertarungan ini sendiri terjadi sebelum Gojo Satoru berada di tingkat terkuatnya. Pada saat itu, ia harus berhadapan dengan musuh alaminya, Fushiguro Toji. Awalnya, Satoru sendiri sempat kewalahan dan bahkan menerima luka fatal setelah lehernya tertusuk Inverted Spear of Heaven.
Kemenangan Toji sendiri tak berlangsung lama karena Satoru yang berhasil selamat pun langsung menyerang dengan teknik kutukan pembalik, Red hingga Toji sendiri babak belur. Ia sendiri pun langsung membalas serangan Satoru dengan menggunakan Inverted Spear of Heaven yang digabungkan dengan Chain of Thousand Miles untuk memperpanjang jangkauannya.
Namun, Satoru berhasil membuat kejutan dengan membuat teknik terbarunya, Hollow Purple yang sukses melenyapkan sebagian tubuh Toji. Di penghujung hayatnya, ia berwasiat pada Satoru untuk melakukan sesuatu pada Megumi sebelum ia dijual ke klan Zenin.
Itulah daftar 10 pertarungan terbaik dari Jujutsu Kaisen. Yang manakah pertarungan yang menjadi favorit kalian? Atau adakah pertarungan favorit kalian yang tidak masuk ke daftar kali ini? Sampaikan di kolom komentar, yah!
Diterbitkan pertama 13 Juni 2021, diterbitkan kembali 10 September 2025.
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku