Kenang Putranya yang Meninggal Terseret Tsunami, Seorang Ibu Beli Manga Tiap Minggu
Seorang ibu di Jepang tidak pernah kelewatan membeli terbitan manga baru setiap minggu untuk mengenang putranya yang meninggal terseret tsunami. Ya Allah :(
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kasih sayang ibu pada anaknya memang tanpa batas. Di Jepang, seorang ibu beli manga rutin setiap minggunya demi mengenang putranya yang meninggal karena gempa besar Jepang pada 11 Maret 2011 lalu. Gempa besar ini kemudian diikuti oleh tsunami yang meluluhlantakkan sisi timur negeri matahari terbit tersebut.
Sekitar 350 volume majalah manga Weekly Shonen Jump memenuhi salah satu dinding rumah Yuko Tanno di Nagori, Perfektur Miyagi, Jepang. Yuko sebenarnya bukan penggemar berat manga, melainkan anaknya, Kota.
Menurut portal berita berbahasa Jepang Asahi, Kota amat gemar membaca manga. Ia selalu membeli Shonen Jump edisi terbaru dengan uang sakunya sendiri dan membacanya bersama teman-temannya di kamar.
Kota masih berumur 13 tahun saat ia terseret gelombang tsunami. Jenazah Kota baru dapat ditemukan pada akhir Maret.
Kegemaran si bocah ini pun disadari oleh ibunya, Yuto. Sejumlah kopi dari majalah Shonen Jump diletakkan di dalam peti mati dan di altar rumah.
Yuto berpikir bahwa putranya masih tetap ingin membaca manga di alam sana.
Uniknya, sebelum gempa bumi dan tsunami terjadi, Yuto membuang beberapa manga lama milik Kota. Namun setelah bencana, manga tersebut tampaknya menjadi lebih berarti bagi Yuto sehingga ia tidak tega membuangnya.
Setiap hari Senin, jika terbitan terbaru majalah tersebut habis, Yuko tetap bersikeras untuk tidak kelewatan dan membelinya di toko buku yang letakknya lebih jauh. Saat menyusun majalah-majalah tersebut, Yuko sempat mendapati beberapa terbitan yang hilang. Jadi, si ibu beli manga langsung dengan cara memesan pada penerbit Shueisha.
Keluarga Tanno baru saja membangun kembali rumah mereka yang hancur diguncang gempa. Yuko menyisihkan kamar tersendiri untuk almarhum Kota yang di dalamnya berisi kenangan-kenangan sekaligus juga rak-rak yang dipenuhi manga.
Rak-rak tersebut akan segera penuh. Tahun ini, Kota genap berumur 20 tahun yang merupakan standar umur dewasa di Jepang. Remaja umur 20 tahun biasanya sudah mulai untuk melepaskan diri dari tanggungan orang tuanya.
Oleh karena itu, Yuko sedang mempertimbangkan untuk menyudahi saja koleksi Shonen Jump untuk putranya.
Manga One Piece menjadi manga yang selalu tayang di Shonen Jump bahkan sejak Kota lahir. Sebagai salah satu anggota tim bola voli di sekolahnya, Kota tampaknya akan tertarik dengan manga Haikyu!!. Sayang, manga tersebut baru dirilis setahun setelah Kota meninggal.
Kalau saja Kota hidup lebih lama, Haikyu!! mungkin akan jadi manga favoritnya, yah... pasti.
Bagaimana menurutmu tentang kisah seorang ibu beli manga setiap minggu untuk kenang anaknya ini? Sampaikan di kolom komentar, ya.
Main game gratis, cobain board game unik, belanja komik dan mainan dengan harga murah, hingga berfoto bareng cosplay Star Wars, bisa kamu lakukan di BEKRAF Game Prime 2018, 13-15 Juli 2018 di Balai Kartini, Jakarta secara GRATIS! Klik bit.ly/GamePrime18DN untuk menjadi bagian dari event industri game terbesar se-Indonesia.
Diedit oleh Doni Jaelani