Review Lenovo S920, Mengembalikan Opsi Dengarkan Radio Tanpa Headset di Seri "S" Terbaru
Aklhirnya Lenovo merilis IdeaPhone S920 di Indonesia sejak awal September lalu. Penulis sempat memainkan S920 ini selama beberapa hari, dan langsung menyukai karena satu fitur unik yang hilang dari S890, yaitu mendengarkan radio tanpa headset, akhirnya dikembalikan di S920.
Lenovo makin agresif saja menggarap segmen mobile dan tablet. Apalagi awal Agustus lalu melalui pernyataan pers mereka, Lenovo juga melaporkan jika untuk pertama kalinya produk smartphone IdeaPhone dan tablet IdeaTab mereka menorehkan penjualan yang lebih besar dibandingkan lini bisnis notebook. Dan meskipun lini bisnis notebook-nya dianggap tidak lebih baik, namun mereka yang pernah mengenal nama "Lenovo" dan brand ThinkPad-nya IBM, pasti akan berpendapat sama pada ketangguhan produk smartphone atau tablet-nya.
Tangguh ini bisa saja diartikan pada harga lineup banyak smartphone Android mereka yang diboyong ke Indonesia, yang bertahan dengan baik, tidak banyak berfluktuasi karena senggolan dengan produk dari produsen lain yang menawarkan spesifikasinya lebih tinggi. Coba saja berburu Lenovo S880, harganya tidak turun jauh dari ketika pertama kali dikenalkan lebih dari setahun lalu di Indonesia. Dari pantauan penulis pun, beberapa smartphone mereka seperti Lenovo S890 dan P770 yang juga menjadi salah satu most wanted Android selama Maret - Mei lalu, harganya bisa melambung hingga beberapa ratus ribu dari patokan harga resminya. Melihat gairah pasar IdeaPhone yang terus berkembang, tidak heran jika Lenovo Indonesia pun makin sigap melakukan penetrasi ke pasar smartphone (dan juga tablet IdeaTap tentunya) Indonesia.
Mereka baru saja merilis beberapa model IdeaPhone dan IdeaTab baru sambil menggandeng bintang basket Kobe Bryant sebagai brand ambassador, seperti flagship Lenovo K900, di bawahnya ada dual-SIM quad-core dan layar 5.3-inchi Lenovo S920, kemudian yang juga banyak diburu karena value-for-money yang tinggi, Lenovo A706, untuk kelas low ada Lenovo A390, dan tablet 7-inchi quad-core baru, Lenovo A3000. Yang akan penulis bahas kali ini adalah Lenovo IdeaPhone S920, yang sebenarnya sudah diperkenalkan pada khalayak Indonesia sejak Juni lalu, dan mulai diluncurkan sejak awal September kemarin dengan harga resmi Rp. 3.199.000. Penulis sempat memainkan S920 ini selama beberapa hari, dan berikut impresi singkatnya.
Memiliki huruf "S" di depannya memberi identitas seri "Style" untuk S920. Tipe Android yang oleh Lenovo difokuskan pada sisi multimedia. Mulai pada S880 yang beredar setahunan lalu, penulis menyukai seri ini karena ukuran layar yang lega, materialnya meskipun plastik, namun terasa sangat kokoh. Meskipun hanya single core saja prosesornya, namun secara software Lenovo membuatnya cukup stabil dan nyaman digunakan. Berlanjut pada adiknya, S720, layarnya mengecil menjadi 4.5-inchi, namun prosesornya membengkak menjadi dual core, dengan kamera yang lebih baik. Kami juga makin menyukai desain S720 yang terlihat lebih modern. Hanya saja sayang, S720 kehilangan fungsi menarik dari S880, tidak bisa mendengar radio FM tanpa headset. Selain itu juga ada S560, yang dibuat fokus untuk musik dan unggul berkat speaker stereo, serta dalam standar penulis, bisa mendengarkan radio minus headset... hehe!
Sekitar 5 bulan kemudian Lenovo mengenalkan S890, dan menjadi smartphone pertama mereka di Indonesia yang memberi jatah memory RAM sebesar 1 GB. Layarnya kembali ke 5-inchi, dengan resolusi qHD, profil tubuh yang tipis dan cantik, kemudian kembali material casingnya juga terasa berkelas. Smartphone ini langsung menjadi primadona. Namun penulis pribadi lebih menyarankan saudara beda tipe dari S890, yaitu P770, yang unggul dari sisi ketahanan baterai, ada LED notifikasi, dan juga bisa mendengarkan radio FM minus headset...
Hmmm, mendengarkan radio FM tanpa headset? Yah, ini memang satu fitur yang agak subyektif sih, karena belum tentu semua pengguna Android menyukainya, namun penulis menyukainya... karena memang tidak banyak yang bisa melakukannya. Dan untunglah kemampuan yang lahir dari Lenovo S880 tersebut kembali dimasukkan dalam Lenovo S920 ini. Sebelum menuliskan lebih jauh impresi singkat dan review Lenovo S920, smartphone raksasa kedua Lenovo setelah K900 ini, berikut ringkasan spesifikasi Lenovo S920:
- Prosesor: MediaTek MTK6589 1.2 GHz Quad Core
- Sistem Operasi: Android 4.2.1 Jelly Bean
- Layar: 5.3-inchi IPS
- Resolusi: 720 x 1280-pixel, kerapatan 277-ppi, multitouch 4-titik
- GPU: PowerVR SGX544
- Memory: 1GB RAM
- Internal Storage: 4GB (eMMC)
- Baterai: 2250mAh Lithium Polymer
- Klaim Ketahanan Baterai: Hingga 12 jam waktu bicara di kanal 3G, dan 25 jam di jalur 2G, hingga 20 hari waktu standby
- Dimensi: 154 x 77.7 x 7.9 mm
- Berat: 159-gram
- Material: Plastik keras polycarbonate
- Audio: 1 speaker mono, port audio 3.5mm mic/headphone, mic kedua untuk noise cancelation
- Kamera: Depan 2-megapixel fixed-focus, belakang 8-megapixel auto-focus dengan satu LED flash dengan aparture lensa f/2.0
- Port/Slot: 1 Micro USB v2.0, Dual SIM slot GSM-GSM (SIM 1 3G), micro SD hingga 32GB
- Sensor: A-GPS, Gravitation, Ambient light sensor, Proximity sensor
- Koneksi lokal: WLAN 802.11 a/b/g/n dengan fungsi hotspot dan Bluetooth 3.0
- Band Coverage: GSM 900/1800/1900 MHz; WCDMA 900/2100 MHz
- Fitur Lainnya: FM Radio (bisa aktif tanpa headset), ada lampu LED notifikasi di atas layar (sebelumnya hanya P770 yang memilikinya)
Box Lenovo S920 ini dibagi menjadi 3 bagian, sama seperti pada K900, meskipun material kotak K900 terasa lebih mahal dari S920.[/caption]
Selain buku manual dalam bahasa Inggris dan Indonesia, serta kartu garansi, paket pembelian menyertakan kabel data (yang cukup panjang kabelnya), headset (in ear), dan adaptor 1000 mA.[/caption]
Software yang Dipaket (perlu men-download datanya untuk beberapa aplikasi)
- AccuWeather
- Evernote®
- Kingsoft Office
- Lenovo Cloud Storage
- Norton Mobile Security
- Route 66 Maps + Navigation
- Skype™
- UC Browser
- Asphalt 7
- Gameloft Store
- Little Big City
- Shark Dash
Secara dimensi, karena layar 5.3-inchi jelas S920 ini membesar dari S890. Namun jika dibandingkan dengan 143.6 x 74.2 x 9.3-mm dan berat 176-gram pada S890, ternyata S920 ini hanya lebih tinggi sekitar 1 cm, lebih lebar 3 mm dan justru lebih tipis hampir 2 mm. Beratnya pun lebih ringan 17 gram lho... maka seharusnya S920 masih cukup mudah diperasikan dengan sebelah tangan. Yah, yang jelas lebih nyaman dibandingkan K900 dengan layar 5.5-inchinya.
Materialnya plastik keras polycarbonate, kokoh, finishing yang glossy, dan rentan meninggalkan bekas sidik jari penggunaan. Apalagi bagi mereka yang tangannya berminyak, layar lebarnya rentan menyusahkan seandainya tidak diberi lapisan antiglare khusus. Seperti S890, dan tipikal Lenovo lainnya, tombol power ditempatkan di sisi atas, dan volume di sisi kanan. Dengan ukuran sebesar ini, tombol power di sisi atas sangat menyusahkanmu untuk menjangkaunya. Di sisi atas kamu juga temukan port audio dan port microUSB yang dilindungi plastik.
Sayangnya, plastik pelindung port microUSB itu terkesan murahan, tidak menutup pas dengan lubangnya, sehingga disentuh sedikit saja sudah bergerak-gerak. Tidak seperti penutup microUSB pada S880 yang begitu kuat.
Di sekeliling layar, Lenovo menghiasinya dengan aksen krom, menarik, membuatnya terlihat berkelas. Sensor kameranya di belakang pun juga dikelilingi plastik silver, dengan lubang LED flash kecil di sebelah kanan, serta mic kedua di sisi kiri. Mic ini membantu selama perakaman suara dan video, atau mengurangi noise suara selama kita berkomunikasi telepon. Casing belakangnya dibuat glossy seperti pada S890, tidak berkesan nge-dof seperti pada S720 atau dengan motif kasar seperti pada S880. Pastikan kamu menjaganya, karena mudah sekali tergores, dan juga meninggalkan bekas sidik jari.
LED flash S920 ini tidak terlalu terang, jadi jangan berharap banyak ketika mengambil foto di ruangan yang sangat minim cahaya atau bahkan gelap dengan hasil yang baik dengan kameranya. Namun bukaan lensa S920 ini cukup besar, f/2.0 adalah yang terbesar penulis temui diantara semua Lenovo lainnya, dan tipikal Android lokal. Seharusnya dengan banyak cahaya, foto yang dihasilkan lebih terang.
Kamera dengan bukaan lensa f/2.0 memberi akses lebih banyak cahaya masuk, hasilnya adalah foto yang tetap terang walaupun diambil di kondisi ruangan yang pencahayaannya kurang.[/caption]
Untuk layarnya sendiri seperti Lenovo sebelumnya, didukung dengan backlight yang cukup terang, walaupun kami menemui beberapa smartphone lokal lainnya yang berlayar IPS dengan chipset sekelas S920, seperti IMO S89 Miracle atau Polytron Quadra, memberi kecerahan layar yang lebih tinggi. Namun dengan resolusi HD, layar S920 terlihat begitu tajam, dan ciri khas material IPS, warna terlihat natural. Untunglah S920 tidak membawa "penyakit" S890, yaitu bagian terbawah layarnya yang terlihat semacam noda kuning.
Jika produsen lain berusaha membuat bezel layar setipis mungkin, namun S920 ini masih wajar-wajar saja... dan penulis justru menyukai bezelnya yang tidak terlalu tipis. Karena dengan bidang yang lebar, kemungkinnan layar tidak sengaja tersentuh ketika jari berusaha menjangkau sisi terjauh pada layar bisa diminimalkan. Di bawah layar, tersedia tiga tombol softkey, yaitu menu, home dan back. Tekan tombol menu agak lama untuk akses ke recent apps, sedangkan jika menekan tombol home agak lama maka kamu bisa mengakses aplikasi search (Google Now).
Kamu butuh membiasakan diri dengan pengaturan tombolnya, karena biasanya Android lain menempatkan tombol recent apps / task manager dengan menekan tombol Home agak lama. Backlight layar S920 masih bisa membantu penulis ketika menggunakan di luar ruangan, namun tetap saja di bawah terik matahari, kamu akan kesulitan, apalagi jika menggunakan pelindung layar yang gelap. Selain itu, jangan bereksperimen terlalu ekstrim dengan layarnya, karena tidak ada perlindungan lapisan apa pun. Android dengan harga di bawah 3 juta yang diklaim dilindungi Gorilla Glass sepertinya hanya Axioo Picopad 4 / Axioo Picophone X One saja sampai saat ini.
Seperti biasanya, Lenovo juga memberikan interface Lenovo Launcher untuk kustomisasi antar muka. Melalui launcher tersebut, kamu dengan mudah bisa menggantu theme, gaya ikonnya, efek pergantian layar dll Untuk Home screen-nya sendiri bisa kamu tambah hingga 9 halaman. Interface-nya memang minimalis, dan sebenarnya untuk kustomisasinya tidak sebanyak yang diberikan launcher pihak ketiga lain seperti Go, Nova, Apex dll. Namun interface S920 ini masih tetap lebih baik dibandingkan tipikal interface Android lokal lainnya yang hanya mengajukan stock launcher. Selain itu, S920 juga sudah mengadopsi interface setting yang dibagi berdasarkan tab, sehingga kamu mendapati shortcut seperti kolom common setting dan character setting. Lenovo juga tidak ketinggalan menyematkan tutorial lengkap bagi mereka yang mungkin masih newbie menggunakan smartphone Android.
LED flashnya tidak terlalu terang...[/caption]
Plastik penutup slot microUSB terasa ringkih. Kamu harus berhati-hati ketika menariknya.[/caption]
Slot kartu SIM berukuran standar. Kamu perlu melepas baterai untuk memasukkan kartu SIM.[/caption]
Kemudian dari sisi hardware, meskipun chipset yang digunakan yang digunakan setara dengan chipset Android lain yang layarnya masih 4.5-inchi atau resolusi layarnya masih qHD, namun ternyata berkat software yang lebih baik S920 bisa mencapai nilai yang baik dalam beberapa uji benchmark yang penulis lakukan. Hasil benchmark AnTuTu dengan nilai 13 - 14 ribuan memang biasa dicapai oleh chipset MTK6589 dan GPU PowerVR SGX544. Namun dengan resolusi HD dan bidang layar yang lebih besar untuk dirender, ternyata kinerja S920 tidak memalukan, dengan kinerja grafis 2D justru di atas rata-rata Android lain yang menggunakan chipset sama.
Satu-satunya kelemahan S920 dari sisi pengaturan softwarenya adalah partisi internal storage-nya. Lenovo hanya memberi jatah minim untuk internal storage, taitu 2.17 GB, dengan yang available ke kita sekitar 800 MB saja. Sangat kurang untuk meng-install aplikasi yang tidak mungkin dipindah ke micro SD. Justru built-in storage yang tidak akan berguna seandainya kita sudah memasang microSD card, space-nya cukup besar, 1,45 GB. Android lokal lainnya sudah benar, hanya menjatah built-in storage beberapa ratus MB saja. Solusinya bagaimana dengan S920 ini? Bisa dengan partisi internal storage seperti panduan kami sebelumnya, yang caranya memang agak rumit.
Lenovo S920 jelas pilihan menarik di kelas Android 3 jutaan bermerk global, memiliki kemampuan dual SIM, koneksi data GSM 3G hingga kecepatan HSDPA dan HSUPA, kartu SIM yang kamu gunakan juga masih berukuran standar (biasanya Android lain salah satunya sudah mini SIM), dan baterai 2,250mAh yang seperti pada kakaknya, mampu membuatnya digunakan normal hingga sekitar 13-15 jam. Lawan Lenovo di kelas ini (sama-sama mengajukan dua slot SIM GSM) ada Galaxy Grand, Galaxy Mega 5.8 Duos, atau beberapa HTC dual SIM baru yang belum juga menampakkan batang hidungnya. Namun tidak ada dari pesaingnya tersebut yang sudah berprosesor quad-core dan berlayar HD.
Ada kompas digital disini, fitur yang absen di banyak Lenovo sebelumnya. Oh ya, radionya tidak perlu pakai headset... yeah!!![/caption]
Sensor apa saja yang dimiliki Lenovo S920?[/caption]
Hasil uji benchmark AnTuTu versi 4.[/caption]
Hasil uji benchmark Nenamark 2[/caption]
Hasil uji benchmark Quadrant Professional[/caption]
Sisa internal storage dan RAM[/caption]
[nggallery id=797]
Lenovo S920 / S820 Smartphone Tour
http://youtu.be/1IxW-okTfGk