Untuk mesin utamanya, Sony Xperia C5 Ultra memilih mencangkokkan mesin MediaTek MT6752, yang mengusung prosesor octa-core ARM Cortex-A53 berkecepatan 1,7GHz, dan dipadukan dengan memori RAM 2GB serta GPU Mali-T760 dengan dua core. Di sisi konektivitas, smartphone bongsor ini mengandalkan koneksi data 4G LTE, 3G HSPA, WiFi, Bluetooth, GPS, NFC, dan juga slot dual SIM, yang untungnya, bukan jenis hybrid. Fitur lainnya, layarnya dipercantik dengan teknologi pemrosesan visual Sony Bravia Engine 2, memori internal berkapasitas 16GB, yang didukung hadirnya slot microSD yang mendukung hingga 64GB, serta kapasitas baterai 2930mAh.
Sony menjual Xperia C5 di Indonesia dengan harga Rp. 4,7 jutaan. Memang aktivitas selfie membutuhkan gadget yang kompak, dan ukuran Xperia C5 seakan mengkontra pakem tersebut. Sony sudah berusaha menyajikan bezel yang tipis. Namun tetap saja dimensi layar 6-inchi tidak bisa menipu. Setidaknya kalian akan sedikit lebih kesulitan mencari tongsis yang pas dengan ukurannya. Oh ya, dibandingkan kontestan lainnya, Xperia C5 termasuk juara untuk ketahanan baterai (sepertinya ketahanan baterai sudah menjadi keahliannya Sony).
Lanjut ke halaman 3...
[page_break no="3" title="HTC Desire EYE"]
[read_more id="166939"]
HTC Desire EYE ini bisa bukan saja pilihan yang menarik bagi para penggemar fotografi mobile, terutama penghobi selfie. Hampir semua spesifikasi favorit diusung HTC ke dalamnya. Mulai prosesor quad-core Snapdragon 801 dengan kecepatan 2.3Ghz, didukung 2GB RAM, menekan kerapatan pixel resolusi Full HD 1080 x 1920-pixel, pada layar 5.2-inchi, menjalankan antar muka Sense 6 (dengan OS Android 4.4.4 KitKat), anti debu dan air (bisa direndam di air maksimal kedalam 1 meter selama 30 menit), karena sudah mengantongi sertifikat Ingres IPX7.
Internal storage-nya 16 GB (juga dikabarkan bakal ada varian 32GB), bisa diperbesar hingga 128 GB melalui slot microSD, baterai removable 2400-mAh, dan juga software pemrosesan audio melalui HTC BoomSound juga kalian dapatkan di sini. Namun apa yang diunggulkan HTC Desire EYE jelas bukan kemewahan tubuhnya. Adalah karena namanya, Eye, apa yang menjadi fokus di sini tidak lain sensor kameranya. Yang di depan dibuat sama seperti yang di belakang, menjadikan sebuah konfigurasi Duo Camera ala HTC One M8, namun posisinya saling membelakangi.
[read_more id="190556"]
Konfigurasinya di sini sensor 13-megapixel dengan lensa 28 mm wide angle serta diafragma f/2.0. Sedangkan yang di depan, sayangnya hanya sama sebatas 13-megapixel saja. Ukurannya lebih kecil, 22 mm, dan juga aparture-nya hanya f/2.2. Yang hebat tentu saja fiturnya, ada auto focus dengan zoom digital, serta lampu flash dual LED (di belakang juga dilengkapi dual LED flash). HTC menggunakan sensor kamera Sony Exmor RS IMX214 untuk kedua modul kameranya. Sensor jadul yang digunakan dalam Huawei Honor 4c, Galaxy Note 4, atau juga keluarga Oppo Find 7 dan OnePlus One. Tidak jelek, bahkan cukup oke hasilnya jika pemrosesan softwarenya baik. Dan dari pengalaman penulis, sensornya Sony ini mampu menghasilkan kualitas foto yang lebih baik dibandingkan sensor Toshiba yang digunakan dalam keluarga Zenfone 2 dan Zenfone Selfie. Desire EYE hanya kalah poin di beberapa bgian lain, terutama jatah RAM-nya yang hanya 2GB.
HTC Indonesia lebih nyaman memasukkan Desire 826 ke Indonesia karena harganya lebih terjangkau. Bisa didapatkan dengan harga Rp. 4 jutaan saja. Sedangkan Desire Eye ini, di luar sana masih ditawarkan Rp. 7 jutaan.
Lanjut ke halaman 4...
[page_break no="2" title="Asus Zenfone Selfie"]
[read_more id="236686"]
Asus Zenfone Selfie merupakan pilihan paling worth it untuk kategori selfie. Diperkenalkan secara resmi di Indonesia selama ajang Zenfestival 2015 akhir November 2015 lalu, smartphone ini memang didesain khusus untuk memanjakan penggemar foto selfie. Dibanderol Rp. 3 juta untuk varian 32GB, kalian mendapatkan kamera depan dengan resolusi 13-megapiksel autofokus, lensa 24mm wide-angle, bukaan lensa f/2.2, dan untuk hasil foto selfie yang lebih jelas, dilengkapi juga dengan LED flash dual-tone. Sedangkan kamera belakang masih mengusung resolusi 13-megapiksel dengan laser-autofokus dan diafragma lensa f/2.0 lengkap dengan hadirnya dual-tone LED flash. Kedua sensor kameranya merupakan produksi Toshiba, atau sama seperti yang digunakan Asus dalam Zenfone 2.
Perbedaan mendasar hanya pada sektor kamera saja. Asus Zenfone Selfie dibekali layar berdimensi 5,5-inchi dengan resolusi full HD 1920 x 1080-pixel dari material IPS, menghasilkan kerapatan layar 403-pixel tiap inchinya. Layarnya itu pun sudah dilindungi lapisan Gorilla Glass 4, atau peningkatan dibandingkan Zenfone 2 yang hanya Gorilla Glass 3. Untuk antar mukanya, smartphone ini menggunakan OS Android 5.0 Lollipop dengan antarmuka ZenUI. Di sisi kinerja, mesin utama Asus Zenfone Selfie adalah chipset Qualcomm Snapdragon 615 dengan delapan core prosesor octa-core ARM Cortex-A53 64-bit. terbagi dalam dua cluster, masing-masing quad-core berkecepatan 1,7GHz dan quad-core berkecepatan 1,1GHz. Menjamin kelancaran kinerjanya, ditandemkan dengan RAM sebesar 3GB, serta GPU Adreno 405. Fitur lainnya yang juga tak kalah menarik adalah koneksi 4G LTE, 3G HSPA, WiFi, Bluetooth, internal storage 32GB plus slot microSD, dan baterai berkapasitas 3000mAh, yang sayangnya, tidak fast charging, meskipun bisa bebas dilepas...
Jika bicara value-for-money, Zenfone Selfie pilihannya. Harganya hanya Rp. 2,9 jutaan untuk varian 32GB. Memang bukan yang termurah, namun pertimbangan RAM3GB, internal 32GB, layar resolusi HD, sensor yang tergolong sangat lengkap (gyro, compass, sampai sensor sentuhan yang digunakan fungsi double tap untuk mengaktifkan dan mematikan layar)m kamera selfie 13-megapixel dengan LED flash dual-tone itu saja sudah termasuk paket hemat. Minusnya hanya tombol di bawah layar yang tidak menyala (oke, kedua Galaxy J Samsung juga tidak menyala kok), serta baterainya tidak lagi mendukung fast charging seperti Zenfone 2. Oh ya, layarnya juga termasuk yang paling redup. Digunakan di luar ruangan bakal sangat menyulitkan.
Lanjut ke halaman 5...
[page_break no="1" title="Huawei Honor 7"]
[read_more id="220696"]
Namanya kerap diplesetkan sebagai "horor." Namun penulis sendiri merasa spesifikasi yang ditawarkan Huawei untuk setiap smartphone mereka jauh dari kata "menyeramkan." Justru mengagumkan. Termasuk Huawei Honor 7 ini, yang diluncurkan pertengahan tahun ini. Honor 7 seperti desain Android terbaru Huawei, terlihat elegan dengan balutan casing aluminium alloy yang kokoh, serta tersedia dalam tiga varian warna yang menarik, yaitu Gold, Silver, dan Dark Grey. Ponsel ini juga dilengkapi dengan sensor sidik jari yang berada di bawah sensor kamera utamanya. Untuk bidang interaksinya, disediakan layar 5,2 inchi dari material IPS, dengan resolusi full HD 1920 x 1080-pixel, yang menghasilkan kerapatan pixel 423-PPI. Huawei langsung mebekalinya dengan sistem operasi Android 5.0 Lollipop dan antarmuka Emotion UI 3.1, serta ditenagai baterai berkapasitas 3100mAh.
[read_more id="237191"]
Walaupun tidak mengadopsi chipset dari perusahaan ternama lainnya, namun HiSilicon Kirin 935 yang menjadi mesinnya tidak bisa disepelekan. Setidaknya digunakan mengoperasikan EMUI akan terasa begitu stabil dan sangat hemat RAM. Chipset tersebut memiliki delapan core CPU ARM Cortex-A53 64-bit, yang terdiri dari quad-core dengan kecepatan 2,2GHz dan quad-core dengan kecepatan 1,5GHz. Jatah RAM-nya juga sudah mencapai 3GB, serta didukung dengan GPU Mali-T628 yang memiliki 4 core dan kecepatannya mencapai 695Mhz. Keunggulan utamanya di sisi kamera utama, yang mencapai 20-megapiksel dari sensor Sony Exmor RS IMX230, atau sensor yang juga digunakan Samsung untuk Galaxy Note 5. So, kalian mendapatkan paket lengkap di sini, bukan sekadar kamera depan yang mumpuni saja untuk berselfie ria. Kameranya juga sudah mendukung fokus cepat phase-detection (PDAF) dan ada LED flash dual-tone. Kamera depannya sendiri memang harus kalah dari Zenfone Selfie. Hanya 8-megapiksel, bukaan lensanya f/2.4 dan flash LED-nya hanya satu. Namun menurut penulis, Huawei menyajikan beberapa fitur software yang lebih berguna. Honor 7 tersedia dalam dua varian memori internal, yakni 16GB dan 64GB, yang masih bisa mendukung slot microSD, yang sayangnya harus mengorbankan slot kartu SIM keduanya alias hybrid.
Huawei Indonesia belum ada rencana memasukkan Honor 7 ke pasar lokal. Namun di luar sana, Honor 7 duduk di rentang yang sama seperti Huawei Mate7, yang ditawarkan dengan harga Rp. 4 jutaan. Jika kalian mempertimbangkan kamera utama juga untuk kegiatan fotografi, bukan sekadar mengejar kamera selfie, maka Honor 7 adalah pilihan terbaik. Exmor RS IMX230 yang digunakannya, juga sama seperti yang kalian temukan dalam keluarga Galaxy papan atas Samsung, seperti Galaxy Note 5 dan Galaxy S6. Tidak diragukan hasil fotonya. Hanya sayang, di sini kurang fasilitas pendukung fotografi, seperti optical-image stabilizer atau autofocus laser. Kemudian bicara kestabulan OS, EMUI-nya Huawei juga termasuk yang paling irit dalam penggunaan RAM. Dari segi harga pun, melihat desainnya yang cakep berkelas menggunakan casing metal, juga pantas dijual Rp. 4 jutaan. Kita tunggu saja, semoga Huawei Indonesia juga memasukkannya ke pasar lokal.