Kisah urban legend atau hantu di setiap negara berbeda-beda sesuai dengan adat dan budaya negara mereka. Namun, tahukah kamu? ada beberapa kisah urban legend Indonesia mirip dengan beberapa hantu di Jepang, lho.
Penampakan hantu ini memiliki bentuk fisik dan cara berjalan yang cukup mirip. Meski begitu, keduanya masih memiliki perbedaan. Untuk lebih jelasnya, simak perbandingan hantu Indonesia dan hantu Jepang berikut ini.
Tuyul merupakan hantu dari Indonesia yang memiliki penampakan fisik seorang anak kecil. Badannya kecil dan memiliki kepala gundul. Namun, ternyata ada sosok hantu anak kecil di Jepang, lho. Hantu ini memiliki nama Toshio.
Toshio memiliki wajah yang pucat, mata yang hitam, dan suara mengeong yang khas. Meski keduanya merupakan sosok hantu anak kecil, mereka berdua memiliki latar belakang cerita yang berbeda.
Diceritakan, Toshio menjadi hantu karena dibunuh oleh ayahnya usai menyaksikan ibunya dibunuh. Setelah itu, ia bergentayangan bersama ibunya dan melakukan teror kepada siapa pun.
Sementara itu, tuyul merupakan hantu yang bertugas mencuri uang untuk tuannya secara gaib.
Wewe gombel adalah sosok hantu yang meninggal saat melahirkan. Mereka bergentayangan untuk menculik anak-anak yang sedang bermain di malam hari dalam rangka mencari anaknya.
Dalam budaya Jepang, terdapat hantu yang mirip dengan wewe gombel, yakni Ubume yang meninggal saat melahirkan.
Siapa yang tidak mengenal kuntilanak? Hantu dari Indonesia ini awalnya meninggal tidak wajar dengan penampilan rambut panjang. Ia terkadang berubah menjadi perempuan cantik yang datang untuk mendatangi laki-laki.
Sementara itu, terdapat hantu yang mirip dengan kuntilanak, yakni Sadako. Hantu perempuan Jepang ini mati dan arwahnya dibuang ke sumur, Ia bergentayangan mengganggu orang lain dengan keluar dari layar TV.
Sosok hantu yang bergentayangan dengan balutan kain kafan dan meneror masyarakat disebut dengan pocong. Hantu ini berkeliaran karena tali kain kafan yang dikenakan olehnya lupa untuk dilepas.
Pocong sangat mirip dengan zombi yang ada di Jepang. Meski tidak menggunakan kain kafan. Keduanya sama-sama mayat hidup yang meneror manusia dengan cara menyeramkan.
Suster ngesot adalah sosok suster yang diperkosa dan dibunuh oleh seorang dokter di rumah sakit tempat ia bekerja. Kakinya dipotong dan dikubur ke dalam sebuah ruangan. Ia bergentayangan dengan cara "ngesot" alias menyeret kakinya yang rusak.
Di Jepang, terdapat hantu teke-teke yang mirip dengan suster ngesot. Ia berjalan dengan kedua tangannya dan tidak memiliki kaki. Namun, teke-teke menjadi hantu karena ia korban kejahatan dari seorang pria yang membiarkannya jatuh dan tertabrak kereta api.
Pernahkah kamu mendengar mitos tentang kuyang? Ia merupakan hantu kepala manusia yang bergentayangan tanpa badan. Hantu ini memiliki organ tubuh yang terlihat jelas tanpa terbalut badan atau kulit sedikit pun.
Sementara itu, di Jepang ada sosok nekukubi. Pada siang hari, hantu ini akan menjadi manusia biasa dan membaur dengan masyarakat. Namun, pada malam hari ia akan terbang dengan kepala yang terpisah dengan tubuhnya.
Nah, itu dia perbandingan hantu Indonesia dan hantu Jepang yang memiliki bentuk fisik dan cara jalan yang mirip. Menyeramkan, ya!