Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Satu Kata untuk Konser YOASOBI 2025 di Jakarta? Epik!

Fotografer: Fahrul Nurullah. (Duniaku.com/Fahrul Nurullah)

Jakarta, Duniaku.com – YOASOBI 2024-2025 Asia Tour resmi berakhir pada Kamis malam (27/2/2025) di Jakarta. Tur yang dimulai pada 7 Desember 2024 di Inspire Arena, Incheon, Korea Selatan ini telah membawa duo fenomenal tersebut ke tujuh negara, dengan Jakarta, Indonesia sebagai perhentian terakhir mereka.

Saya berkesempatan untuk menyaksikan langsung konser Jakarta mereka ini di hari kedua. Seperti apa pengalaman saya?

Simak ulasannya di bawah ini!

1. Istora Senayan padat

Fotografer: Fahrul Nurullah. (Duniaku.com/Fahrul Nurullah)

Dalam konser hari kedua kemarin, Istora Senayan benar-benar dipadati oleh lautan penonton. Area Festival penuh dengan pengunjung yang antusias, sementara berbagai sisi area kursi pun dipenuhi oleh para fans.

Semangat para penggemar terasa begitu membara. Setiap kali Ikura atau Ayase mengajak mereka bernyanyi bersama, atau ketika merespons interaksi mereka, para fans menjawab dengan energi yang luar biasa.

Kadang, sebuah konser bisa terasa berkesan bukan hanya dari penampilan para musisi, tapi juga dari euforia yang dibangun oleh para fans. Dan para penonton yang hadir kemarin terasa luar biasa bagi saya. Aksi mereka terasa sebagai bagian dari pengalaman itu sendiri.

2. YOASOBI menguasai panggung Istora Senayan

Fotografer: Fahrul Nurullah. (Duniaku.com/Fahrul Nurullah)

Menonton YOASOBI secara live membuat saya semakin yakin akan satu hal: baik Ayase maupun Ikura memiliki stage presence yang luar biasa.

Sejak lagu pembuka, "Seventeen", atmosfer konser langsung terasa berbeda. Mereka yang hadir di Istora Senayan pasti bisa merasakan energi yang mereka pancarkan dari atas panggung.

Bukan hanya karena kemampuan mereka membawakan lagu-lagu hits YOASOBI dengan mantap, bahkan dalam format live, tetapi juga karena interaksi mereka dengan penonton yang semakin mengukuhkan pesona mereka.

Dari setiap gerak-gerik Ayase dan Ikura saat menyanyikan lagu, lambaian tangan ke sisi tribun tertentu, hingga momen-momen interaksi di sela performance, YOASOBI benar-benar sukses membuat penonton merasa menjadi bagian dari pertunjukan.

Salah satu momen paling menarik adalah ketika seorang fans yang beruntung diajak naik ke atas panggung untuk menerjemahkan ucapan Ayase, dan para penonton lain menyambut dengan sangat bersemangat. Saya rasa ini akan menjadi kenangan yang sangat berharga dan tak terlupakan bagi fans tersebut.

Fotografer: Fahrul Nurullah. (Duniaku.com/Fahrul Nurullah)

Energi Ayase, Ikura, dan band pendukung mereka pun terasa luar biasa sepanjang konser. Durasi konser ini sekitar dua jam, dengan momen jeda yang benar-benar terasa bagi saya hanyalah saat menunggu encore. Meski begitu mereka terus membawakan setiap lagu dengan semangat yang tak kendur sedikit pun.

Ditambah dengan produksi panggung yang memukau, lighting yang dinamis, serta visual yang menghidupkan setiap lagu, konser ini benar-benar menghadirkan pengalaman yang spektakuler dan sulit untuk dilupakan.

Fotografer: Fahrul Nurullah. (Duniaku.com/Fahrul Nurullah)

3. Hits demi hits, dengan "Idol" sebagai main event

Fotografer: Fahrul Nurullah. (Duniaku.com/Fahrul Nurullah)

Dibuka dengan "Seventeen", YOASOBI langsung menggebrak Istora Senayan dengan deretan hits mereka.

"Seventeen" sendiri merupakan pilihan pembuka yang sempurna. Dengan intro unik dan tempo yang cepat, lagu ini sukses membangkitkan antusiasme penonton sejak awal, menyiapkan mereka untuk pengalaman konser yang penuh energi.

Salah satu momen paling berkesan bagi saya adalah saat "Tabun" dibawakan. Sebelumnya, saya sudah menyorot betapa padat dan bersemangatnya Istora Senayan malam itu. Pada momen ini, atmosfer terasa benar-benar magis berkat para fans. Para penonton menyalakan flash ponsel mereka, menciptakan lautan cahaya yang membuat penampilan "Tabun" menjadi salah satu yang paling indah dalam konser ini.

Fotografer: Fahrul Nurullah. (Duniaku.com/Fahrul Nurullah)

Selain itu, YOASOBI juga membawakan berbagai hits mereka seperti "UNDEAD", "Monotone", dan "Kaibutsu", yang bagi saya menjadi salah satu lagu paling eksplosif malam itu—terutama saat berada di tengah kerumunan Festival yang ikut menggila bersama irama lagunya.

Namun, tidak diragukan lagi, puncak konser ini adalah "IDOL", lagu yang mungkin paling dikenal dari diskografi mereka, terutama setelah menjadi opening Oshi no Ko.

Fotografer: Fahrul Nurullah. (Duniaku.com/Fahrul Nurullah)

Yang membuat "IDOL" begitu memikat bukan hanya energinya yang intens, tetapi juga bagaimana lagu ini dibawakan secara live. Salah satu detail yang paling saya apresiasi adalah extended intro-nya, yang membuat build-up menuju lagu ini terasa lebih epik dan meningkatkan ekspektasi penonton.

Tapi ada satu hal yang sejak awal benar-benar membuat "IDOL" istimewa: lagu ini bukan sekadar lagu pop dengan nada menarik—melainkan lagu yang menggambarkan berbagai perspektif dalam cerita Oshi no Ko. Dan ini adalah tantangan besar dalam membawakannya baik untuk cover song, apalagi ketika membawakannya secara live.

Dalam liriknya, setidaknya ada tiga perspektif yang berbeda:

Perspektif penggemar yang melihat Ai sebagai idola sempurna, penuh pesona, namun menyimpan misteri:

そう淡々と
だけど燦々と
見えそうで
見えない秘密は
蜜の味

Perspektif sesama idol yang iri dengan kesempurnaan dan popularitas Ai:

はいはい
あの子は特別です
我々は ハナからおまけです
お星様の 引き立て役Bです

Perspektif Ai Hoshino sendiri, yang diam-diam berharap kebohongan yang ia bangun suatu hari akan menjadi kenyataan:

そんな私の 嘘がいつか
本当になること 信じてる

Ketiga perspektif ini memiliki nuansa emosi yang berbeda, dan tidak bisa dibawakan dengan cara yang sama. Di sinilah Ikura menunjukkan kepiawaiannya—menyesuaikan gaya dan ekspresi vokalnya untuk mencerminkan setiap lapisan emosi dalam lagu ini.

Menonton langsung bagaimana Ikura membawakan "IDOL" di panggung adalah pengalaman luar biasa. Ini bukan hanya lagu yang dibawakan dengan vokal kuat, tetapi juga dengan pemahaman mendalam akan makna di balik liriknya.

Tidak heran jika lagu ini terasa sebagai main event konser mereka—sebuah puncak yang benar-benar menegaskan kehebatan YOASOBI sebagai performer.

4. Momen yang saya tunggu: Gunjou, dengan korus dari penonton

Fotografer: Fahrul Nurullah. (Duniaku.com/Fahrul Nurullah)

"IDOL" memang terasa sebagai main event, tetapi itu bukan lagu terakhir malam ini.

YOASOBI beberapa kali memberi isyarat bahwa konser akan berakhir—namun kenyataannya, mereka terus kembali dengan lagu-lagu hits lain yang membuat penonton enggan beranjak.

Setelah "IDOL", mereka membawakan dua lagu berikut:

"HEART BEAT"

"Gunjou"

Ketika "Gunjou" selesai, dan konfeti berhamburan di udara, momen itu seolah menjadi tanda bahwa konser benar-benar telah usai. Namun, ternyata masih ada encore!

Di encore ini, YOASOBI kembali ke panggung untuk membawakan:

"Butai ni Tatte",

Dan lagu debut mereka yang masih begitu berkesan hingga sekarang, "Yoru ni Kakeru".

Dari keempat lagu ini, "Gunjou" adalah yang paling saya nantikan. Lagu ini memiliki makna emosional tersendiri bagi saya, dan mendengarnya langsung dalam konser adalah pengalaman luar biasa. Apalagi saat bagian chorus dinyanyikan bersama-sama oleh penonton yang memadati Istora Senayan—sebuah momen magis yang membuat lagu yang sudah saya cintai ini terasa semakin istimewa.

Kemudian, "Yoru ni Kakeru" menjadi penutup yang sempurna. Lagu yang mengangkat nama YOASOBI ini menutup konser hari kedua mereka di Jakarta dengan penuh energi dan kepuasan. Dan lebih dari itu, ini juga menjadi konser terakhir dalam rangkaian YOASOBI 2024-2025 Asia Tour.

Sebuah malam yang epik, dan sebuah penutupan yang benar-benar tak terlupakan.

Fotografer: Fahrul Nurullah. (Duniaku.com/Fahrul Nurullah)

5. Secara keseluruhan ini adalah konser yang luar biasa

Fotografer: Fahrul Nurullah. (Duniaku.com/Fahrul Nurullah)

Konser YOASOBI 2025 di Jakarta ini bagi saya adalah pengalaman yang luar biasa.

Dari segala aspek, rasanya begitu sempurna—mulai dari performa Ayase dan Ikura yang penuh energi, para band pendukung yang dahsyat, atmosfer luar biasa dari para penonton, kualitas sistem suara yang jernih, hingga detail kecil seperti kelancaran akses masuk ke venue (dari perspektif penonton area festival) dan perhatian dari organizer, seperti adanya air minum gratis di akhir acara.

Jika suatu hari nanti YOASOBI kembali ke Jakarta, saya benar-benar merekomendasikan untuk tidak melewatkannya, terutama jika kamu menyukai lagu-lagu mereka. Mereka bukan sekadar grup dengan lagu-lagu hits, tetapi juga performer luar biasa yang tahu cara menghadirkan pengalaman live yang tak terlupakan.

Itulah pengalaman saya di konser YOASOBI 2025 di Jakarta. Bagaimana menurutmu? Bagikan pendapatmu di kolom komentar! 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us