Keseruan The Everyday Escape by ASICS: Lepas dari Rutinitas Sementara!

Di hari pertama, para partisipa, terdiri dari kalangan KOL, komunitas pelari, penggiat olahraga, dan media, berkumpul di lokasi penginapan (The Orient Hotel Jakarta). Di sana, kami menerima paket dari ASICS sebagai sambutan awal untuk memulai dua hari petualangan bersama.

Suasana penuh antusiasme, karena peserta datang dari latar berbeda dari atlet, pelari komunitas, hingga pekerja media sehingga terasa sangat inklusif. Paket awal ini menjadi simbol “starting point” dari perjalanan escape kami, sebuah upaya bersama untuk melepaskan rutinitas, mempersiapkan tubuh dan pikiran untuk dua hari ke depan yang penuh aktivitas.

Keseruan langsung dimulai lewat Obstacle Challenge di Obstacle Republic, di area Ciputat. Peserta dibagi menjadi tim-tim kecil berisi enam orang, lalu menyelesaikan berbagai tantangan fisik bersama. Tantangan yang dihadirkan tentunya benar-benar sangat sulit.

Pengalaman ini terasa seperti tantangan sekaligus bonding session, setiap rintangan tidak hanya menguji fisik, tapi juga mental, memacu kerjasama, saling dukung, dan semangat tim. Dari situ terasa jelas bahwa escape dari tekanan sehari-hari tak harus dalam bentuk liburan mahal, bahkan tantangan fisik bersama teman bisa jadi cara menyenangkan dan efektif untuk merefresh energi dan semangat.

Salah satu inti kampanye The Everyday Escape adalah mempromosikan gerakan 15 menit sederhana sebagai jalan menuju kebahagiaan dan kesejahteraan mental.

Dalam acara ini, kami mengikuti sesi talkshow yang membahas tema tersebut, termasuk bersama dua atlet yang akan mewakili Indonesia di SEA Games 2025, yakni Aldila Sutjiadi dan Maria N. Londa. Mereka berbagi pengalaman bagaimana olahraga dan gerakan sederhana bisa membantu menjaga keseimbangan mental di tengah tekanan latihan, kompetisi, dan kehidupan sehari-hari.

Mendengar cerita mereka memberi perspektif baru, bahwa kita semua bisa menemukan “pelarian” dari stres lewat aktivitas sederhana dan bahwa olahraga bukan hanya soal fisik, tetapi juga soal kesehatan mental & kebahagiaan.

Setelah kegiatan fisik di siang hari, malam harinya kami mengikuti sesi sound healing bersama. Ini adalah pengalaman terapeutik di mana peserta melakukan terapi suara untuk melepaskan penat sehari-hari, semacam reset bagi pikiran dan tubuh.

Ini adalah pengalaman pertama bagi saya dan cukup unik, karena kita dibuat istirahat dengan suara-suara sambil melepas semua yang membebani pikiran kita.

Sound healing memberikan ruang jeda yang berbeda, bukan melalui lari, obstacle, atau olahraga keras, melainkan lewat ketenangan, suara, dan relaksasi. Sensasinya unik, membantu mengendurkan otot, menenangkan pikiran, dan mengembalikan keseimbangan suasana hati, cocok sebagai pelengkap dari aktivitas fisik dan tantangan sepanjang hari.

Keesokan paginya (Minggu, 7 Desember 2025), acara dibuka dengan sesi yoga. Bagi saya, ini bukan sekadar peregangan tubuh, tapi pengalaman serius dalam menyadarkan tubuh dan pikiran.

Ternyata, yoga tidak semudah yang dibayangkan, butuh konsentrasi, pernapasan, kekuatan, dan kesabaran untuk bisa menjalaninya secara maksimal. Namun, itu juga membuat saya memahami bahwa bentuk “gerakan” yang diusung kampanye ini sangat beragam dari olahraga berat, tantangan, sampai aktivitas lembut seperti yoga, semuanya bisa jadi jalan untuk melepaskan stres, memperkuat tubuh, dan menenangkan pikiran.

Setelah mencoba yoga yang serius untuk pertama kali, perasaan saya di pagi hari itu jadi lebih rileks.

Pada siang harinya, kami diajak melakukan praktik mindful eating. Intinya: makan dengan kesadaran penuh, memperhatikan setiap kunyahan, menghargai proses makan, dan menikmati setiap sensasi tanpa distraksi eksternal.

Praktik ini terasa seperti peringatan halus bahwa dalam keseharian kita sering makan sambil terburu-buru atau sambil pikiran kemana-mana, padahal makan bisa menjadi momen refleksi dan refresh. Saya pun baru sadar selama ini setiap makan, pikiran saya selalu ke hal lain di luar makanan di depan saya.

Mindful eating mengajak kita untuk menghargai tubuh, menghormati nutrisi, dan mendengar kebutuhan diri sendiri. Dalam konteks The Everyday Escape, ini jadi bagian dari escape mental, bukan hanya dari stres atau rutinitas, tapi juga dari kebiasaan konsumsi tanpa sadar.

Sebagai penutup dua hari acara, kami mengakhiri dengan sesi olahraga bersama, bermain padel dan pickleball, termasuk mini fun turnamennya. Ini jadi kesempatan bagus untuk melepas sisa energi, tertawa bersama, dan mempererat koneksi antar peserta.

Sesi ini menunjukkan bahwa semangat escape tidak harus serius terus-menerus, bisa juga lewat kompetisi santai, sportivitas, dan keceriaan.

Dengan tubuh yang sudah “bangun”, pikiran yang sudah rileks, dan komunitas yang terasa hangat, terasa sekali bahwa acara ini berhasil mengembalikan energi, semangat, dan kebahagiaan sederhana lewat gerakan, koneksi, dan momen bersama.