Jelajah Tokyo: Harajuku
Harajuku memang bukan distrik sebesar Shinjuku atau Shibuya. Tapi nuansanya yang unik membuat saya ingin mengunjungi tempat ini. Ini adalah tempat kelahiran style punk, gothic, dan ganguro di Jepang.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masih dalam rubrik khusus Jelajah Tokyo. Kali ini kita akan berhenti di Harajuku. Distrik ini terkenal akan gaya fashion gothic lolita-nya. Bahkan Gwen Stefani, vokalis band No Noubt, begitu terinspirasi dengan fashion Harajuku, sampai-sampai dia membuat lagu tentangnya. Gwen juga memiliki merek fashion sendiri, bernama Harajuku Style.
Harajuku memiliki tiga wilayah yang wajib dikunjungi. Yang pertama adalah kuil Meiji Jingu. Ini adalah salah satu kuil yang paling terkenal di Tokyo. Cobalah mengunjungi kuil ini pada hari Minggu. Jika beruntung, kamu bisa melihat upacaya pernikahan Shinto di sini. Sayang sekali, karena saat itu waktunya tidak panjang, saya skip kunjungan ke kuil ini. Padahal saya datang ke Harajuku pas hari minggu.
Wilayah wajib kedua Harajuku adalah Takeshita-dori atau Takeshita Street. Ini adalah jalanan sempit, dengan berbagai toko fashion di kanan-kiri. Yang menarik, kita akan bertemu dengan banyak orang Amerika kulit hitam (African-American) yang bekerja sebagai sales-promotion toko-toko fashion. Mereka menjadi simbol style Ganguro, yang mengagungkan style Amerika.
Seperti ketika di Shibuya, Harajuku ketika itu sedang hujan. Bahkan hujannya agak parah. Saya terpaksa harus berteduh di McDonalds Takeshita Street. Yang saya sayangkan, pada hari minggu seharusnya Takeshita Street dipenuhi para cosplayer dan fashionsita bergaya gothic.
Gerbang masuk Takeshita Street[/caption]
Ini style gothic dan punk Harajuku[/caption]
Ketika hujan sudah agak reda, saya melanjutkan perjalanan ke wilayah wajib ketiga. Tempat ini bernama Yoyogi Park. Taman ini menjadi pusat kegiatan para fashinosita Harajuku. Pada hari minggu, mereka biasanya berbondong-bondong berkumpul di sini. Bukan hanya itu, terkadang kita bisa menjumpai ahli beladiri yang berlatih, pemusik, street dancer, dan banyak lagi.
Padatnya Takeshita Street[/caption]
Harajuku memang bukan distrik sebesar Shinjuku atau Shibuya. Tapi nuansanya yang unik membuat saya ingin mengunjungi tempat ini. Jika kamu mengunjungi Shibuya, mampirlah sejenak ke Harajuku. Lokasinya tidak terlalu jauh. Hanya satu stop kereta. Atau kamu juga bisa jalan (sekitar 15 menit) sambil menikmati suasana Jepang yang asyik.
Grafiti di Harajuku[/caption]