Sulit Dipercaya, Tapi Lima Game Keren ini Hanya Dibuat oleh Satu Kreator!

Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Berikut lima judul game yang tak hanya luar biasa lantaran menuai kesuksesan besar tapi juga dikembangkan atau dibuat oleh satu kreator saja!

Mendengar proses pembuatan video game, kamu pasti akan langsung membayangkan sebuah proyek yang memerlukan sumber dana besar. Dan juga berisikan banyak orang-orang kompeten di dalamnya.

Kalau tak percaya, tengok saja kredit akhir sebuah game yang pernah kamu mainkan. Di mana satu divisi saja bisa berisikan belasan hingga puluhan orang yang bertanggung jawab untuk menanganinya.

[duniaku_baca_juga]

Layaknya sebuah film, video game adalah salah satu bentuk hiburan yang paling kompleks yang tersusun dari berbagai elemen yang menyangganya. Musiknya, dialognya, desain karakternya, efek visualnya, semua hal ini dirancang sedemikian rupa untuk disempurnakan ke dalam tahap final game tersebut.

Lalu, bisa kamu bayangkan seandainya (hampir) semua tugas-tugas berat tersebut dikerjakan oleh satu kreator saja? Mungkinkah satu kreator dapat menciptakan game keren yang layak untuk dimainkan oleh gamer di berbagai belahan dunia?

Jawabannya, iya sangat mungkin.

[duniaku_adsense]

Semua orang dengan bekal kemampuan coding atau pemrograman dasar dapat menciptakan game apa pun yang mereka mau.

Namun, menciptakan game yang super keren yang layak diperhitungkan dan membuat orang-orang "terkelabui" dengan menganggap kalau game tersebut adalah hasil karya puluhan atau ratusan orang padahal hanya ia sendiri kreator solonya, tentu itu perkara lain.

Seperti lima kreator di bawah ini. Mereka layak dipuji berkat kepiawaiannya meramu sebuah game, talentanya yang kaya, atau waktu, biaya, dan tenaga yang telah dicurahkan untuk menciptakan karya mereka.

Akan tetapi, lebih dari itu, mereka juga pantas dipuja berkat minat dan dedikasi mereka yang tinggi sehingga berhasil menciptakan karya yang sensasional!

Axiom Verge – Thomas Happ

Sumber: Youtube – Kanal The Phawx[/caption]

Game indie side-scroller bergenre aksi-petualangan ini mengisahkan karakter bernama Trace, seorang ilmuwan yang terbangun di sebuah dunia kuno namun semarak dengan teknologi futuristik. Satu kreator di balik game ini adalah Thomas Happ, seorang insinyur yang pernah bekerja di studio Petroglyph Games.

Pria yang berprofesi sebagai developer plus seniman dan musisi ini memulai proyek independennya pada tahun 2010 dan baru rampung serta dirilis pada tahun 2015. Waktu yang tak sebentar untuk membuat sebuah game tapi menjadi wajar karena semua aspek dalam game ini benar-benar dibuat oleh Thomas sendiri.

[read_more link="https://www.duniaku.net/2017/06/30/rekomendasi-game-pc-murah-steam-summer-sale-2017/" title="20 Rekomendasi Game PC Murah Steam Summer Sale 2017 yang Wajib Dibeli!"]

Musiknya, karakternya, levelnya, hingga nuansa atmosfernya yang mengagumkan, sejak awal ia sudah berkomitmen untuk menciptakan sesuatu yang unik dan spesial.

Game bergrafis ke-retro-an ini mengedepankan elemen eksplorasi di dalamnya, mencari senjata-senjata tersembunyi, power-up, dan sederet informasi penting yang berkaitan dengan alur ceritanya. Tentu saja, dalam perjalanannya, Trace akan menghadapi pelbagai jenis musuh yang harus ia bunuh.

Thomas mengaku bahwa influens terbesarnya dalam menciptakan Axiom Verge berasal dari  Metroid, Contra, dan Blaster Master.

Axiom Verge masuk dalam lis 100 game paling diantisipasi tahun 2014 versi Indie Statik. Game ini tersedia di PlayStation 4, Windows, PlayStation Vita, Xbox One, Wii U, serta tak ketinggalan konsol Nintendo generasi terbaru, Switch.

Klik halaman berikutnya untuk mencari tahu game apa lagi yang hanya dibuat oleh satu kreator!

Minecraft – Markus Persson

Sumber: Sci Fi Junkies[/caption]

Salah satu game paling sukses pada dekade ini, Minecraft, ternyata juga dibuat oleh satu orang developer saja. Ia adalah Markus persson alias Notch, seorang pria asal Swedia.

Markus mengembangkan game ini sebagai sebuah proyek individu di sela-sela pekerjaanya menjadi programer. Karena merasa game ini layak disempurnakan dan dikenal secara luas, ia akhirnya berhenti dari pekerjaan utamanya dan fokus merancang Minecraft.

Beberapa judul game seperti Dwarf Fortress, Dungeon Keeper, hingga Infiniminer punya andil mengingpirasi dirinya untuk menciptakan game ini.

Meski Minecraft pertama kali diperkenalkan ke publik pada tahun 2009, namun versi alpha-nya baru rilis setahun kemudian, atau tepatnya pada tanggal 29 Juni 2010.

Demi memancangkan eksistensi Minecraft, selanjutnya ia menciptakan perusahaan baru bernama Mojang yang hampir semua dana operasionalnya diperoleh dari hasil penjualan game ini yang mendapat sambutan manis.

Sumber: Escapist Magazine[/caption]

Barulah pada November 2011, lewat perusahaan tersebut, Mojang, versi penuh Minecraft diluncurkan.

Tentu saja sejak didirikannya Mojang berbagai pembaruan, perbaikan bug, dan pengembangan berbagai aspek telah dikerjakan oleh banyak orang dalam perusahaan.

Namun, adalah Markus yang pantas mendapat kredit tertinggi atas kerja kerasnya sejak awal pembuatan video game yang hingga Februari tahun ini angka penjualannya telah mencapai 121 juta kopi di berbagai platform dan membuatnya menjadi game paling laris kedua di dunia di belakang Tetris hingga detik ini.

Tetris - Alexey Pajitnov

Sumber: funandseriousgamefestival.com[/caption]

Pada tahun 1984, seorang peneliti kecerdasan buatan asal Rusia (saat itu bernama Uni Soviet) bernama Alexey Pajitnov menciptakan sebuah permainan yang awalnya ia tujukan untuk mengusir kebosanan ia dan teman-temannya selama bekerja.

Saat itu Alex masih terlalu dini beberapa dekade lamanya sebelum ia menyadari bahwa game buatannya tersebut akan menjadi game puzzle paling kesohor sepanjang masa, Tetris.

Tak butuh waktu lama bagi Tetris untuk menjadi fenomena besar. Awalnya game ini hanya dimainkan di lingkungan kantor Alex. Dan semenjak kedua rekannya yang bernama Dimitry Pavlosky dan Vadim Gerasimov mem-porting game ini ke komputer IBM, game ini dimainkan oleh hampir semua orang di ibu kota dan kepopulerannya semakin tak terbendung hingga menjalar ke pelosok negara lainnya.

Meski Alex adalah penemu asli Tetris, namun ia tak mendapat royalti lantaran saat itu ia masih bekerja di bawah pemerintahan Soviet.

Hingga kemudian ia pindah ke Amerika Serikat dan mendirikan perusahaan bernama The Tetris Company pada tahun 1996. Hingga kini ia masih aktif menciptakan game serupa di berbagai platform serta hadir di berbagai kejuaraan Tetris.

Final Page sudah menunggumu di laman selanjutnya, ayo segera klik untuk mencari tahu game lainnya yang dibuat oleh satu kreator saja!

Retro City Rampage – Brian Provinciano

Sumber: Hobby Consolas[/caption]

Sekilas melihat game ini, kamu-kamu yang sempat bertumbuh kembang bersama PlayStation generasi pertama pasti akan langsung teringat dengan grafis dan gameplay ala GTA 1 dan GTA 2.

Retro City Rampage (RCG) adalah game action-adventure bergaya open-world yang dirancang oleh Brian Provinciano. RCG memparodikan game retro dan referensi kultur pop yang berkembang mekar pada tahun 80-an hingga 90-an.

Konsep awal game ini sudah dikembangkan sejak tahun 2002. Ia berniat mendaur ulang salah satu game favoritnya, Grand Theft Auto III. Namun, dengan grafis bergaya piksel ala Nintendo Entertainment System dengan kode nama “Grand Theftendo.”

Ia akhirnya mengerjakan game ini dengan konsep dan konten yang benar-benar baru lima tahun setelahnya.

Hampir semua aspek game ini ia kerjakan sendiri, mulai dari desain, coding, hingga karakter di dalamnya. Soal karakter dan lokasi, ia menuangkan banyak referensi yang diambil dari game-game yang pernah ia mainkan.

Sudah banyak perbaikan dan pembaruan sejak game ini dirilis. Berbagai fitur dan mod juga sudah tersedia untuk menambah keasyikkan bermain video game yang tersedia di lintas platform ini.

Dust: An Elysian Tail – Dean Dodrill

Sumber: Polygon[/caption]

Dean Dodrill mulanya adalah seorang ilustrator dan animator profesional. Ia tertarik menciptakan sebuah game yang mengambil skenario kisah Elysian Tail miliknya dengan gaya visualisasi dan teknik animasinya sendiri.

Masalahnya, ia tak begitu mahir soal pemrograman. Ia pun memutuskan untuk mempelajari coding sejak tahun 2008 secara autodidak.

Game yang rampung dalam tiga bulan ini ternyata molor hingga tiga setengah tahun sebelum akhirnya dirilis lewat Xbox Live Arcade. Tapi, semua jerih payahnya tak sia-sia. Karena berkat dirinya lahirlah sebuah RPG dengan grafis a la kartun yang memukau dan gameplay side-scrolling yang luar biasa adiktif.

Game ini memang dibangun di atas hasil kerja puluhuan voice-actor dan rekan penulisnya, Axel Kain. Namun, Dean sendiri yang mengonstruksi game ini ke tahap finalnya.

Ia memprogram hampir semua bagian game yang berisikan sekitar 1.700 baris percakapan dialog antara 40 karakter ini hingga menjadi rilis final dan mendapat banjir pujian dari kritikus.

Dust: An Elysian Tale bisa kamu cicipi di PC, Xbox 360, PS4, hingga iOS.

Itulah lima game yang (hampir) semua proses pengerjaannya dilakukan oleh satu orang saja. Dari game-game di atas, mana menurutmu yang paling pantas untuk dimasukkan ke dalam perpustakaan kamu?

^{Featured image taken from: www.psfk.com | Diedit oleh Snow}