5 Tokoh X-Men Keren yang Disia-siakan di Versi Filmnya
Ada beberapa tokoh X-Men keren yang terasa disia-siakan di versi filmnya. Siapa saja karakter malang itu? Inilah dia daftarnya!
Ada beberapa tokoh X-Men keren yang terasa disia-siakan di versi filmnya. Siapa saja karakter malang itu? Inilah dia daftarnya!
[duniaku_baca_juga]
Sebenarnya banyak tokoh X-Men keren yang tersaji mantap di versi film. Sebut saja Wolverine, yang diperankan dengan brilian oleh Hugh Jackman dari awal hingga akhir. Kemudian Professor X, yang ditokohkan dengan sangat baik oleh Patrick Stewart dan juga James McAvoy.
Masalahnya, kelompok X-Men itu memiliki anggota yang banyak sekali. Musuh mereka juga banyak dan populer. Pada akhirnya, format film layar lebar membuat sebagian anggota yang seharusnya disorot lebih malah jadi tersisih.
Jadi, siapa saja tokoh X-Men yang terasa disia-siakan di film layar lebarnya? Ini dia daftarnya!
[page_break no="1" title="Cyclops"]
[duniaku_adsense]
Versi komik: Pemimpin utama tim X-Men, selama dia tidak mati, menjadi kriminal, atau terhalang oleh penyebab lain. Salah satu murid terbaik yang dimiliki Charles Xavier. Sempat mengambil peran yang lebih agresif dalam memastikan keselamatan mutan, hingga dia dipandang sebagai tokoh revolusioner garis keras seperti Magneto. Pernah memegang kepingan kekuatan Phoenix.
Versi film: Posisinya sebagai pemimpin utama tim X-Men dibayangi oleh Wolverine di dua film pertama. Mati dengan sangat mudah di film ketiga, walau seharusnya konflik Phoenix justru menjadi kesempatan bagi dia untuk bersinar. Belum menjadi pemimpin di film X-Men: Apocalypse. Posisi pemimpin justru dipegang oleh Mystique, yang dianggap sebagai pahlawan umat mutan sejak Days of Future Past.
Kalau kamu sempat membaca komik X-Men atau menonton animasi 90annya dulu, kamu pasti tahu kalau Cyclops merupakan pemimpin hebat. Ya, dia memang kesulitan berinteraksi secara personal dengan rekan-rekannya. Tapi dalam situasi sulit, dia bisa menjadi Captain America-nya X-Men dalam memimpin. Bahkan Wolverine saja menaruh respek kepadanya.
Oh, dan optic blast-nya adalah kekuatan yang luar biasa mantap. Bahkan kekuatannya itu alasan kenapa Cyclops dianggap sebagai tokoh X-Men keren yang sulit terlupakan.
Cyclops versi film belum menunjukkan kenapa versi komiknya bisa menjadi karakter yang begitu hebat. Ia antara dibayangi karakter yang lebih populer (Wolverine) atau oleh karakter yang diperankan aktris mahal (Mystique).
Setidaknya, Cyclops muda sepertinya akan berkembang mulai dari Apocalypse. Mungkin dia akan memegang peranan yang lebih besar di film berikutnya.
[page_break no="2" title="Emma Frost"]
[read_more id="300955"]
Versi komik: Mantan anggota Hellfire Club yang kemudian bertobat. Salah satu pengguna telepati terkuat di dunia Marvel. Pengajar di Xavier Institute, bahkan sempat menjadi kepala sekolah. Salah satu anggota X-Men yang paling berpengaruh sejak dia resmi bergabung ke tim. Pernah menjadi pengguna kepingan kekuatan Phoenix.
Versi film: January Jones menyajikan Emma Frost versi Hellfire Club dengan cukup menarik di X-Men: First Class. Lalu karakter ini tiba-tiba dikatakan termasuk korban yang tewas antara First Class dengan Days of Future Past.
Nasib Emma Frost pasca X-Men: First Class cukup membingungkan. Sebelumnya, January Jones berhasil menyajikan tokoh Frost dengan cukup menarik di First Class. Minimal Jones bisa menampilkan aura seksi Frost. Kekuatan telepati dan transformasi berlian (yang seharusnya belum Frost miliki saat itu) juga sudah mewakili kemampuan versi komiknya.
Di akhir film, Magneto bahkan diperlihatkan membebaskan Frost. Ada indikasi kalau wanita ini akan menjadi anggota setia Magneto, sama seperti saat dia bekerja di bawah Sebastian Shaw.
Lalu dia dikatakan sudah tewas karena dijadikan subyek eksperimen oleh Trask Industries di Days of Future Past. Padahal tidak seperti Banshee dan tokoh-tokoh yang nasibnya sama seperti dia, Frost masih menjadi karakter vital di komik X-Men.
Kecuali ada reboot lagi, salah satu tokoh X-Men keren ini pun sepertinya benar-benar tidak akan bisa ditemui lagi di layar lebar.
Itu baru dua. Siapa lagi tokoh X-Men keren yang disia-siakan saat tampil di versi film? Baca lanjutannya di halaman berikutnya!
[page_break no="3" title="Juggernaut"]
[duniaku_baca_juga]
Versi komik: Saudara angkat dari Professor X. Anggota dari kelompok Brotherhood of Mutants, walau dia sendiri bukan mutan. Memperoleh kekuatan dari dewa Cyttorak. Musuh yang kerap membuat X-Men kesulitan setiap harus menghadapi dia. Sempat memperoleh kekuatan dari The Serpent dan menjadi Kuurth, Breaker of Stone.
Versi film: Tampil di film X-Men: The Last Stand. Sempat unjuk gigi sebagai mutan dengan kekuatan fisik terbesar di kelompoknya. Kalah dengan memalukan karena kombinasi kekuatan Leech dan trik Kitty Pride.
Juggernaut hanya pernah muncul sekali di film layar lebar X-Men. Tepatnya di X-Men: The Last Stand.
Sebenarnya, di film itu Juggernaut juga diberi kesempatan untuk memamerkan kekuatannya. Wolverine sekalipun harus merasakan betapa sulitnya menghadapi mutan super kuat yang tidak bisa dihentikan saat ia sudah bergerak.
Lalu dia kalah dengan luar biasa konyol, seperti yang bisa kamu lihat sendiri di video di atas. Kalau saja Juggernaut diberi kesempatan untuk tampil lagi sih tidak apa-apa, tapi dia tidak tampil lagi di film-film X-Men berikutnya.
Tapi tidak seperti Emma Frost, masih ada harapan untuk Juggernaut. Kejadian X-Men: The Last Stand sukses terhapus setelah Days of Future Past, jadi mungkin dia akan tampil lagi di film berikut, diperankan oleh aktor baru.
[page_break no="4" title="Banshee"]
[duniaku_adsense]
Versi komik: Mutan internasional yang direkrut bersama Wolverine, Colossus, Storm, dan beberapa nama lain untuk menyelamatkan X-Men yang tertangkap. Ayah dari Siryn, anggota X-Force dan X-Factor. Pengajar siswa muda X-Men. Sempat mati, tapi bangkit lagi sebagai Horseman of Apocalypse.
Versi film: Generasi X-Men paling pertama, yang mendapat pelatihan dan pengajaran dari Professor Xavier dan Magneto. Tampil dengan mengagumkan dalam pertarungan akhir, tapi mati sebelum Days of Future Past.
Entah kenapa banyak karakter keren yang diperkenalkan di X-Men: First Class dimatikan sebelum latar waktu Days of Future Past. Kalau tokoh yang kurang diperdalam seperti Azazel dan Riptide sih tidak apa-apa. Namun saat karakter seperti Banshee dan Emma Frost disisihkan, rasanya kok Singer menyia-nyiakan tokoh potensial.
Banshee versi komik pada akhirnya dibangkitkan lagi sebagai Horseman of Apocalypse. Namun di komik ia sudah terlebih dahulu menjadi karakter berkesan, sehingga kematiannya terasa tidak akan permanen.
Tidak demikian dengan versi filmnya. Banshee memang tampil mengagumkan setelah menguasai kekuatannya, tapi secara keseluruhan karakter ini kurang berhasil mencuri perhatian. Saat Apocalypse muncul pun yang dijadikan Horseman of the Apocalypse adalah Angel, bukan Banshee yang dihidupkan lagi.
[page_break no="5" title="Psylocke"]
[read_more id="298543"]
Versi komik: Salah satu superhero Marvel berkebangsaan Inggris yang paling terkenal. Anggota dari X-Men dan X-Force. Petarung yang sangat berbahaya di komik X-Men era 2010 ke atas.
Versi film: Petarung yang berbahaya, terutama setelah diberi kekuatan oleh Apocalypse. Namun pertunjukan kekuatannya tidak menakjubkan dan dia mengakhiri film masih sebagai penjahat. Sebelumnya juga tampil di X-Men: Last Stand sebagai karakter minor, dengan penampilan sama sekali tidak mirip, yang lalu menjadi abu karena kekuatan Phoenix.
Ya, Psylocke pertama kali muncul di X-Men: The Last Stand. Tidak heran kalau kamu tak mengetahuinya. Mutan yang satu ini terasa hanya memiliki kesamaan nama saja.
Lalu dia tampil lagi di X-Men Apocalypse, kali ini dengan penampilan yang lebih setia dengan versi paling populer di komik. Namun itu juga masih kurang memuaskan. Psylocke di sana jarang bicara dan menghabiskan film sebagai sosok diam, tukang pukul Caliban dan Apocalypse. Karakter yang kelewat sederhana, dan terasa hanya dimasukkan sebagai sumber fan service saja.
Setidaknya Psylocke masih hidup di akhir Apocalypse, jadi mungkin dia bisa tampil lebih baik di film berikutnya. Kalau dia tidak dibunuh sebelum filmnya mulai seperti Emma Frost dan Banshee tentu saja.
Itulah lima tokoh X-Men keren yang terasa disia-siakan di versi layar lebarnya. Apakah ada lagi karakter favoritmu yang terasa dimanfaatkan semena-mena oleh sutradara? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar!