Review Deadpool 2: Komedi Gila yang Agak Ruwet di Awal
Di awal, film ini seperti ingin menceritakan terlalu banyak dalam tempo yang terbatas. Tapi begitu konflik dengan Cable dimulai, kisah film ini pun jadi terasa lebih fokus dan seru!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jadi, Deadpool 2 sudah tayang sejak hari Selasa.
Sudah berencana untuk nonton film ini? Kalau begitu review Deadpool 2 di bawah ini bisa kamu simak. Jangan khawatir, review ini tidak mengandung spoiler kok.
Sinopsis Deadpool 2
Jalan hidup Wade Wilson secara tidak terduga memaksa dia untuk berjumpa dengan Russell, ABG mutan yang memiliki potensi kekuatan penghancur besar.
Kekuatan Russell ini mempengaruhi kehidupan Cable di masa depan. Prajurit super ini pun kembali ke masa lalu untuk menghabisi Russell sebelum dia menyebabkan bencana di masa yang akan datang.
Jalan Wade dan Cable pun bersilangan. Mampukah Wade menghentikan Cable? Ataukah Russell memang perlu dihabisi?
Bagian Awal Film yang Terlalu Penuh
Salah satu kelemahan yang akan disorot di review Deadpool 2 ini adalah... terlalu banyak yang ingin diceritakan di bagian awalnya.
Sebelum Cable masuk ke cerita, kita sudah diperlihatkan kisah soal pekerjaan Deadpool, kaitan pekerjaan tersebut dengan hubungan Wade dengan Vanessa, Wade dengan X-Men, dan Wade dengan Russell. Ada banyak plot tersaji di sini dan tampak diremas untuk menjadi paruh pertama filmnya.
Kalau misalnya kamu sudah nonton Deadpool 2 dan merasa bingung dengan plotnya, maka bagian awal film ini mungkin penyebabnya.
Masalah ini teratasi kira-kira setelah Cable muncul. Tiba-tiba, plot yang tersisa pun jadi lebih fokus dan enak untuk diikuti.
Lanjutan review Deadpool 2 dapat kamu cek di halaman kedua!
Menyajikan Semua yang Kamu Harapkan dari Film Deadpool
Apa yang kamu harapkan dari film Deadpool?
Kekerasan brutal? Sejak bagian awal film pun kamu sudah bisa melihat kepala ditusuk, darah bercucuran, dan organ tubuh berterbangan.
Deadpool 2 versi Indonesia memang masih mendapat sensor. Adegan kekerasan biasanya akan di-zoom supaya tidak terlihat jelas. Tapi badan sensor masih meloloskan beberapa adegan seperti potongan tangan terbang dan cedera-cedera mengerikan yang diderita oleh Deadpool.
Komedi vulgar? Jelas lawakan seperti itu masih bertebaran di mana-mana.
Adegan aksi seru? Deadpool 2 terasa didukung dengan anggaran yang lebih besar dari film pertamanya. Aksi-aksi yang tersaji di sini lebih banyak dan lebih heboh dibanding film pertama, yang lebih menampilkan aksi sederhana.
Deadpool 2 tersaji sebagai film dengan model yang sama dengan film pertamanya, namun lebih megah. Fan film pertamanya rasanya tidak akan kecewa menyaksikan tayangan yang satu ini.
Ingin melihat cameo X-Men? Siap-siap untuk ngakak, karena ada banyak sosok tak terduga yang muncul di film ini. Meski sebagian besar tampaknya syuting terpisah dan di-edit digital saja ke filmnya, haha.
Apakah Sensornya Mengganggu?
Seperti sudah ditulis di atas, Deadpool 2 jelas mendapat sensor untuk di Indonesia.
Apakah sensornya mengganggu? Menurut penulis sih tidak. Memang adegan aksinya beberapa kali terlihat mendapat zoom yang tidak tepat waktu, namun filmnya sendiri masih bisa dinikmati.
Masalah yang tersaji di filmnya, seperti bagian awalnya yang terlalu padat, ya disebabkan karena masalah penyutradaraan dan naskah ketimbang sensor.
Lanjutan review Deadpool 2 dapat kamu cek di halaman ketiga!
Mid-Credits yang Wajib Kamu Tonton
Seperti sudah penulis sampaikan dalam informasi mid-credits kemarin, tidak ada adegan bonus setelah layar credits berakhir. Adegan tambahan hanya terjadi di tengah-tengah credits.
Tapi rangkaian adegan ini sendiri sudah bisa dijadikan alasan untuk nonton Deadpool 2.
Serius, ini adalah salah satu rangkaian adegan mid-credits paling kreatif yang pernah penulis saksikan, dan mungkin mustahil untuk dapat tersaji di film selain Deadpool.
Jangan langsung beranjak dari bioskop setelah film habis, namun begitu rangkaian adegan ini berakhir dan credits dimulai lagi, silakan lanjut pergi.
Sama Sekali Bukan untuk Anak-Anak
Untuk orang tua yang membaca artikel ini, begini: Deadpool 2 sudah jelas diklasifikasikan sebagai film 17+. Bukan seperti Black Panther, yang mendapat rating film dewasa karena topik berat (ras dan kolonialisme), 17+ ini diberikan karena unsur seperti LGBT, kekerasan brutal, kata-kata kasar, dan komedi vulgar.
Serius, bahkan di awal-awal film pun sudah ada pertumpahan darah, terpotong-potongnya organ, dan tubuh meledak.
Kalau sebagai orang tua kamu ingin membawa anak nonton Deadpool, tolong siap-siap memberi bimbingan pada mereka.
Itulah review Deadpool 2 dari Duniaku.net. Penulis akan memberikan film ini rating 7,5/10, minusnya karena bagian awal film yang terlalu penuh.
Kalau kamu sudah nonton, gimana pendapat kamu? Sampaikan di kolom komentar!