Fantastic Four 2015 Raih Penghargaan Film Terburuk!
Ajang Razzie Awards rupanya tak ketinggalan untuk menghina film Fantastic Four 2015. Film garapan Josh Trank ini "sukses" meraih gelar film terburuk!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masih ingat Fantastic Four 2015? Saat rilis, film ini menuai hujatan dari para kritikus dan fans. Tapi rupanya beberapa pihak di Hollywood tak berniat membiarkan film ini dilupakan begitu saja. Dalam ajang Razzie Awards, film ini sukses meraih gelar film terburuk!
[outbound_link text="Golden Raspberry Awards" link="https://en.wikipedia.org/wiki/Golden_Raspberry_Awards"], disingkat sebagai Razzie, adalah anugerah penghargaan untuk film-film jelek. Acara itu memang bukan patokan sejati tentang kualitas buruknya sebuah film. Pastinya lebih banyak film independen atau film asing yang lebih jelek dari seluruh nominasi mereka. Razzie fokus menyorot film-film bermodal besar, atau populer, untuk disindir lewat piala mereka. Dan Fantastic Four 2015 masuk dalam kategori tersebut.
Fantastic Four 2015 masuk ke dalam lima kategori di Razzie Awards 2016: remake/rip-off/sekuel terburuk, kombinasi akting terburuk, naskah terburuk, sutradara terburuk, dan - yang paling utama - film terburuk. Dari lima itu, mereka sukses memenangkan tiga: sekuel terburuk, sutradara terburuk, dan juga film terburuk.
Tiga penghargaan ini mengukuhkan status Fantastic Four garapan Josh Trank sebagai salah satu film superhero terburuk sepanjang masa. Semoga saja kesuksesan Deadpool, yang sama-sama dikembangkan oleh 20th Century Fox, membuat para petinggi Fox menyadari cara paling sukses untuk genre ini: serahkan filmnya ke orang yang benar-benar mengerti komiknya, dan jangan banyak turut campur.
Visi asli Josh Trank untuk film ini terdengar meragukan, tapi mungkin kalau saja Fox tidak terlalu banyak mengutak-atik filmnya, hasilnya akan lebih bagus dari ini. Sekarang sih kita lihat saja apakah kegagalan total Fantastic Four akan menggoda Fox untuk melepas saja lisensi film ini ke Marvel Studio, lalu fokus ke properti X-Men. Biar bagaimana juga, mereka sudah gagal mewujudkan keluarga superhero ternama Marvel ini berulang kali.
[read_more id="242369"]
Tapi, Fantastic Four tidak berdiri sendiri sebagai film terburuk di Razzie Awards 2016. Bahkan gelar film terburuk di Razzie tahun ini harus mereka bagi dengan film populer lain: Fifty Shades of Grey. Walau tergolong sukses, film ini memang tidak pernah disukai oleh mayoritas kritikus Amerika. Cek saja ratingnya di situs [outbound_link text="Rotten Tomatoes" link="http://www.rottentomatoes.com/m/fifty_shades_of_grey/?search=Fifty%20Shades"], yang memperlihatkan hanya 25% dari 236 review menyukai film yang mengambil pendekatan ngawur terhadap subkultur BDSM ini.
Kalau Fantastic Four 2015 menguasai kategori sutradara dan sekuel terburuk, Fifty Shades of Grey mendulang penghargaan di kategori aktor dan aktris. Jamie Dornan memperoleh penghargaan aktor terburuk, sementara Dakota Johonson memperoleh penghargaan aktris terburuk. Mereka bahkan mengalahkan keempat pemeran Fantastic Four dalam kategori kombinasi akting terburuk. Kualitas naskah Fifty Shades juga dianggap lebih buruk lagi dari naskah Fantastic Four.
Secara keseluruhan, perolehan Fifty Shades menggungguli Fantastic Four yakni 5 berbanding 3, termasuk anugerah film terburuk yang mereka sama-sama dapatkan.
Apakah tahun depan pun 20th Century Fox akan kembali memasukkan film superhero lagi di daftar ini? Ataukah Deadpool sudah memberi mereka peljaran bagaimana membuat film superhero yang ideal?