Penuh Debu, Netizen Sebut Venue Chocodays 2016 Layaknya Tempat Uji Nyali
Tak puas dengan venue Chocodays 2016, netizen pun menumpahkan unek-uneknya di media sosial.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain Popcon Asia dan AFAID yang rutin diselenggarakan tiap tahunnya, Indonesia juga memiliki satu lagi event geek culture Jepang yang cukup bergengsi bernama Chocodays. Chocodays merupakan acara untuk para penggiat cosplay, hobi, dan komik paling ditunggu seputar budaya pop culture di Surabaya.
Di sini, pengunjung akan dihibur dengan rangkaian acara yang akan mengisi selama dua hari berturut-turut. Chocodays tiap tahunnya terbukti telah berhasil dengan ribuan pengunjung setianya yang berasal dari kota-kota di Jawa Timur dan kota besar lainnya, seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta dan lain-lain. Setelah tahun sebelumnya mengambil tema UNIVARSITY, Chocodays 2016 yang diselenggarakan mulai tanggal 10 sampai 11 Desember di Marvel City Mall ini mengusung CYBERPUNK sebagai tema yang diangkat.
Secara garis besar CYBERPUNK merupakan sub-genre dari science fiction yang juga sering diangkat menjadi tema dalam film dan game yang popular di Jepang maupun Barat seperti Gundam dan Neon Genesis Evangelion.
Secara visual kita bisa membayangkan tema CYBERPUNK yang diangkat oleh Chocodays 2016 akan menampilkan sebuah masa di mana teknologi sudah sangat maju dan sisi gelap saat bumi mulai dikuasai oleh para robot ataupun organisasi kejahatan.
Namun sayang ekspektasi berlebihan terhadap apa yang disebut CYBERPUNK itu sepertinya harus dihapus dari setiap imajinasi para pengunjung yang datang ke acara Chocodays 2016. Alih-alih menyampaikan rasa puasnya terhadap event geek culture ini, para pengunjung yang hadir dibuat kecewa oleh venue tempat berlangsungnya acara Chocodays 2016.
Para pengunjung mengungkapkan rasa kekesalannya dengan mengunggah foto venue yang bisa dikatakan jauh di bawah standar event-event nasional. Terlihat dalam beberapa foto, jika venue Chocodays 2016 lebih mirip lahan parkiran yang belum selesai. Malah beberapa netizen mengungkapkan jika venue tersebut lebih cocok dijadikan ajang uji nyali.
[embed_FB urlpost="https://www.facebook.com/alvian.ateralava/posts/1337344212995660?match=I2Nob2NvZGF5czIwMTY%3D" width="600"]
[embed_FB urlpost="https://www.facebook.com/Pricilialinda27/posts/352324108463284?pnref=story" width="600"]
[embed_FB urlpost="https://www.facebook.com/chocoday.id/posts/1313852095322911?match=I2Nob2NvZGF5czIwMTY%3D" width="600"]
Selain itu, banyaknya debu yang berterbangan di sekitar venue semakin membuat acara Chocodays 2016 memprihatinkan. Bahkan para pengunjung yang datang terpaksa harus memakai masker agar debu-debu tadi tak terhirup.
[read_more id="263182"]
Semoga kekesalan para pengunjung tadi bisa menjadi bahan intropeksi dan masukan untuk acara Chocodays ke depannya.
Diedit oleh Arya W. Wibowo