Punya Asisten Pintar, Ini Fitur Keren HTC U Ultra untuk Melawan Galaxy S8
Jika gagal mengalahkan lawan, cobalah gunakan senjata mereka... Ada casing kaca ala Samsung Galaxy S7, layar kedua seperti LG V20, asisten pribadi secanggih Google Asistant dalam Google Pixel, dan membuang headphone jack seperti Phone 7
Gambar via The Verge[/caption]
Meskipun tidak seaktif vendor lainnya, ditambah rapor merah keuangan mereka pada tahun 2015 lalu, namun HTC tidak sampai kedodoran dan melewatkan tahun 2017 ini dengan seri flagship baru, yang namanya pasti membuat kalian penasaran, HTC U Ultra dan HTC U Play.
[duniaku_baca_juga]
Nama HTC yang sudah dikenal dengan kualitas hardware dan inovasi yang ikonik mendapatkan pembaruan tahun ini dengan arah desain yang berbeda. Tahun ini vendor asal Taiwan ini meninggalkan konsep desain unibody berbahan aluminium, dengan yang lebih umum, material kaca di sisi depan dan belakang, yang jamak digunakan pada Galaxy papan atasnya Samsung, Zenfone-nya Asus, dan banyak smartphone kelas atas dari vendor Cina lainnya.
[read_more id="281495"]
Selama perhelatan CES 2016 lalu, mereka mengumumkan seri HTC U Ultra, yang diposisikan sebagai flagship, dan U Play, yang menduduki kelas menengah. Keduanya mulai dijual pertengahan tahun ini.
Spesifikasi HTC U Ultra
• Operating System: Android 7.0 Nougat with HTC Sense Companion
• CPU: Qualcom Snapdragon 821, quad-core 2.34 + 2.19 GHz, GPU Adreno 530 dengan kecepatan 653 MHz.
• RAM: 4 GB
• Storage: 64 atau 128 GB
• Layar: Super LCD 5.7-inchi 2560×1440-pixel Quad HD 515PPI berpelindung Gorilla Glass 5, IPS 2.0-inchi 160×1040-pixel
• Kamera Utama: 12 MP UltraPixel 2, PDAF, Laser AF, OIS
• Kamera Sekunder: 16 MP UltraPixel
• Konektivitas: Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, Bluetooth 4.2, USB-C
• Baterai: 3,000 mAh Quick Charge 3.0
• Dimensi: 162.41 x 79.79 x 3.6-7.99 mm
• Berat: 170 g
HTC U Ultra. All about U
Berikut beberapa hal yang perlu kalian ketahui dari HTC U Ultra.
[page_break no="" title="Bukan Sekadar Kaca"]
Di bawah lapisan kaca di sisi belakang, HTC menempatkan lapisan mineral berwarna yang mampu memantulkan cahaya serta memberi kedalaman visual, yang oleh HTC disebut sebagai "liquid surface." Berkat penerapan ide tersebut, membuat setiap warna HTC U Ultra ini terlihat lebih berkilauan. Well, permukaan glossy seperti ini berarti lebih mudah sidik jari melekat.
[page_break no="" title="Arti Kata U"]
Apa yang paling menarik tidak lain kata U. HTC melihat tahun ini vendor berlomba-lomba mempromosikan kepandaian buatan, atau AI dalam sebuah smartphone. Apalagi Google sudah resmi mengenalkan Google Assistant dalam Android 7 Nougat. Mencoba strategi yang berbeda, menutut HTC AI tersebut tidak akan membantu tanpa keterlibatan U, atau, You, pengguna smartphone.
Jargon marketing mereka pun sebenarnya masuk akal, "AI is helpful, but it’s not helping." Walaupun AI itu sangat cerdas, memberi semua jenis informasi sesuai permintaan, namun tetap saja pada kesempatan tertentu akan menyulitkan pengguna. Sehingga menurut HTC, AI yang cerdas dan kuat tetap tidak akan bisa menandingi tag team AI dan manusia. Atau menurut HTC, "AI + U".
Gambar via Anandtech[/caption]
HTC sendiri akan mengimplementasikan visi AI mereka melalui HTC Sense Companion, yang baru dikenalkan melalui seri HTC U. Hanya saja penerapan AI ini tidak bisa langsung, diberikan secara berkala, dengan yang akses AI awalnya hanya untuk fungsi standar seperti phone, contact, dan notification. Menurut HTC, Sense Companion bukanlah AI super seperti yang dikejar vendor ponsel akhir-akhir ini, melainkan AI yang akan belajar dan beradaptasi dengan masukan penggunanya.
[read_more id="265959"]
Misalnya dalam hal manajemen baterai, berbeda dibandingkan mode power saving tipikal smartphone yang hanya memberi saran men-charge baterai saat sudah nyaris habis, entah pengguna dalam pisisi bisa mengisi baterai atau tidak. Sense Companion, berbeda. AI ini akan mempelajari kebiasaan, jadwal kalian biasanya men-charge dan seberapa cepat kalian menghabiskan smartphone.
Gambar via Anadtech[/caption]
Berdasar data penggunaan dan kebiasaan tersebut, AI dalam HTC U bisa mengestimasikan apakah kalian perlu menghubungkan smartphone ini ke chargernya saat siang hari misalnya, agar bisa selamat sampai malam hari pulang ke rumah. Sense Companion juga tidak akan memberi notifikasi mengenai detail cuaca. Namun hanya jika ada perubahan cuaca yang drastis saja yang bakal mempengaruhi lalu lintas atau pakaian yang perlu kalian gunakan.
Sense Companion juga didesain agar tidak mengganggu kalian selama berlibur atau akhir pekan, serta akan terus mempelajari kebiasaan kalian. Seperti kenapa kalian memilih makan di restoran tertentu, dan otomatis akan mendata jenis makanan dan standar harganya. Hasilnya, ketika pengguna memasuki lokasi baru, AI HTC U ini otomatis menyarankan yang sesuai kegemaran pengguna.
[read_more id="279829"]
[page_break no="" title="Fitur Lama Sentuhan Baru"]
Seperti flagship mereka sebelumnya, HTC U Ultra difokuskan diantara keduanya. Memang banyak identitas merk lain di sini. Namun ini arah baru desain HTC, dan semoga bisa lebih diterima pasar. Terlihat jelas adalah penggunaan material kaca yang sedikit melengkung baik di sisi depan dan belakang. Yang satu ini familiar untuk pengguna Samsung, seperti Galaxy S7. Keluarga Zenfone 3 juga melakukannya varian teratas. Untuk sisinya, dipilih material aluminium.
Selain material kaca di sisi depan dan belakang, layar sekunder di atas layar utama juga mengingatkan kami pada solusi LG melalui LG V10 dan V20. HTC menyebutnya sebagai Dual Display. Sayangnya, seperti beberapa rivalnya, penempatan modul kameranya juga sama, sedikit menonjol (karena menggunakan lensa dengan bukaan yang lebar). Keseluruhan HTC membuatnya simetris, dan dengan ketebalan hanya 7.99mm kalian tidak akan merasa HTC U ini menyusahkan ketika digenggam.
Gambar via Anadtech[/caption]
[page_break no="" title="Tipikal Spesifikasi Flagship 2017"]
Dari sisi spesifikasi, HTC U Ultra khususnya, bisa disetarakan dengan flagship lainnya yang eksis tahun 2017 ini. Standar layar 2K, dan chipset Snapdragon 8xx menjadi identitas utama. Mulai dengan layarnya, dengan bidang 5.7-inchi dan resolusi 2560x1440-pixel, HTC masih saja memilih material Super LCD untuk layar utama, serta melindunginya dengan Gorilla Glass 5. Sedangkan layar sekundernya hanya 2.0-inchi serta resolusi 160x1040-pixel.
Gambar via The Verge[/caption]
Sama seperti kedua seri V-nya LG, posisi kamera depan bertanggung-jawab kenapa pixelnya hanya 1040-pixel saja. Di balik layar ada mesin Snapdragon 821, 4GB RAM, dan storage 64GB yang masih bisa diperbesar menggunakan slot microSD. Sayangnya, baterai hanya 3000mAh. Di bawah layarnya, kalian mendapati tombol Home, yang sepertinya aneh ketika menjumpainya di sebuah HTC, lengkap dengan sensor sidik jari.
[duniaku_adsense]
Kameranya menggunakan sensor Ultrapixel 2(mencapai 1.55 μm / micron pixel) dengan besar 12MP, didukung optical image stabilization dan fokus laser, serta dilengkapi lensa dengan bukaan f/1.8. HTC kembali menggunakan sensor dari Sony, tepatnya Sony Exmor RS IMX378 yang juga mereka gunakan dalam Google Pixel, karena juga menerapkan sistem hybrid autofocus yang mengkombinasikan PDAF dengan autofocus laser. Sensor kamera depannya lebih besar, 16MP, serta menggunakan brand UltraPixel. Kalian bisa memilih mau mengambil foto 16MP, atau 4MP menggunakan kemampuan UltraPixel-nya.
Lanjut ke halaman 2... untuk fitur kekinian yang diberikan HTC dalam U Ultra.
Gambar via The Verge[/caption]
[page_break no="" title="Biar Kekinian Seperti iPhone 7"]
Seakan mencampur aduk fitur dan ciri khas pesaingnya, HTC juga memilih membuang port audio 3.5mm dan menyatukannya dalam port USB-C, seperti yang dilakukan Apple menyatukan fungsi output audio melalui port Lightning. Menurut HTC, efek suara BoomSound masih tetap kalian temui di sini meskipun mendengarkan musiknya melalui port jenis baru tersebut, bahkan ada platform baru,, Usonics, yang bisa beadaptasi dengan profil suara yang bisa beradaptasi dengan masing-masing penggunanya.
[duniaku_baca_juga]
Sedangkan ketika mendengarkan melalui speaker, efek BoomSound bisa kalian dapatkan dengan mengkombinasikan earpiece di atas layar sebagai tweeter, dan satu lubang speakernya di sisi bawah untuk frekuensi bawah.
Gambar via The Verge[/caption]
[page_break no="" title="Interaksi Layar Sekunder dengan Perintah Suara"]
Kembali berhubungan dengan Sense Companion, kalian bisa menggunakan perintah suara untuk berinteraksi dengan layar sekundernya. Asisten pribadi tersebut beradaptasi dengan layar kedua baik melalui perintah suara dan sentuhan. Sehingga kalian bisa berinteraksi tanpa perlu menyalakan layar utamanya.
[read_more id="279421"]
Perintah suara tersebut hanya diberikan HTC untuk U Ultra saja, dengan U Play hanya sebatas menggunakan perintah suara untuk menjawab telepon, menghilangkan alarm, atau mengirim pesan tulisan saja. Namun adanya fitur low power DSP pada chipset Snapdragon 821 membuat HTC U Ultra mendapatkan fungsi tambahan bisa terbangun dari kondisi sleep atau saat layar mati dengan perintah suara.
Fungsi lainnya, ada notifikasi seperti solusi LG untuk layar kedua LG V20, selain jalan pintas ke kontak dan aplikasi favorit.
[page_break no="" title="Harga Tetap Standar Flagship HTC"]
HTC U Ultra bisa dipesan awal melalui HTC.com dengan harga termurahnya $749 atau sekitar Rp10 jutaan untuk yang varian 64GB dan pilihan warna Brilliant Black, Cosmetic Pink, Ice White, dan Sapphire Blue. Harga HTC U Ultra memang menunjukkan kelasnya, bukan!? HTC mulai memasarkannya nanti pada bulan Maret 2017, sementara di Taiwan sudah dijual akhir Januari 2017 ini. HTC juga menyediakan varian edisi spesial dengan material kaca safir yang lebih kuat serta storahe 128GB nantinya.
[duniaku_adsense]
Dibandingkan flagship lainnya, HTC sudah memulai lebih awal, dan ini sebuah langkah yang baik, mengingat Galaxy S8, LG G6 atau Xiaomi Mi6 juga belum terdengar kabarnya kapan mulai dijual. Semoga saja dengan desain yang bisa membuat lupa penggemar lamanya ini bisa lebih diterima pasar.
Perbandingan Spesifikasi HTC U Ultra dengan HTC U Play
HTC U Play | HTC U Ultra | |
SoC | MediaTek Helio P10 (MT6755)4x Cortex-A53 @ 2.0GHz 4x Cortex-A53 @ 1.1GHz Mali-T860MP2 | Qualcomm Snapdragon 821 (MSM8996 Pro AB)2x Kryo @ 2.15GHz 2x Kryo @ 1.59GHz Adreno 530 |
RAM | 3GB / 4GB LPDDR3 | 4GB LPDDR4 |
NAND | 32GB / 64GB (eMMC 5.1) + microSD (SDXC) | 64GB / 128GB (UFS 2.0) + microSD (SDXC) |
Display | 5.2-inch 1920x1080 IPS LCD | 5.7-inch 2560x1440 IPS LCD 2.0-inch 160x1040 IPS LCD |
Dimensions | 145.99 x 72.9 x 3.50-7.99 mm 145 grams | 162.41 x 79.79 x 3.60-7.99 mm 170 grams |
Modem | MediaTek (Integrated) 2G / 3G / 4G LTE (Category 6)FDD-LTE / TD-LTE / WCDMA / GSM | Qualcomm X12 LTE (Integrated) 2G / 3G / 4G LTE (Category 12)FDD-LTE / TD-LTE / WCDMA / GSM |
SIM Size | 1x / 2x NanoSIM | 1x / 2x NanoSIM |
Front Camera | 16MP, UltraPixel, f/2.0, 28mm focal length, Auto HDR | 16MP, UltraPixel, f/2.0, Auto HDR |
Rear Camera | 16MP, f/2.0, 28mm focal length, PDAF, OIS, Auto HDR, dual-tone LED flash | 12MP, 1.55µm pixels, f/1.8, PDAF + Laser AF, OIS, Auto HDR, dual-tone LED flash |
Battery | 2500 mAh non-replaceable | 3000 mAh non-replaceable |
Wireless | 802.11a/b/g/n/ac, BT 4.2, NFC, GPS/GNSS | 802.11a/b/g/n/ac, BT 4.2, NFC, GPS/GNSS/Beidou |
Connectivity | USB 2.0 Type-C | USB 3.1 Type-C |
Launch OS | Android 7.0 with HTC Sense | Android 7.0 with HTC Sense |