Trailer Single Player Battlefield 1 Tampilkan Beragam Sudut Pandang Perang Dunia I
Trailer single player Battlefield 1 perlihatkan berbagai macam skenario peperangan PDI, mulai dari awak tank Inggris di Eropa sampai Lawrence of Arabia di Mesir!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terlihat dalam trailer single player Battlefield 1, DICE membuat struktur cerita yang berbeda dari beberapa judul Battlefield sebelumnya. Kalau di Bad Company, 3, 4, dan Hardline kamu hanya memainkan satu karakter saja, maka Battlefield 1 akan menggunakan format antologi.
Struktur penceritaan berformat antologi -- kumpulan cerita-cerita pendek --- ini akan membawa kamu ke berbagai daerah pertempuran selama Perang Dunia I berlangsung; berlari terengah-engah melintasi parit-parit di Perancis, menunggangi kuda menjelajah padang gurun Mesir yang panas, hingga melayang menembus awan di atas dinginnya Laut Utara.
DICE menyebut format ini sebagai "War Story", dan kita semua bisa melihat sekilas skenario apa saja yang akan ditawarkan mereka melalui trailer single player Battlefield 1 terbaru berikut ini. Gameplay online-nya sendiri belum diumumkan oleh DICE.
Gaya penuturan macam ini memang bukan hal baru, di video game sekalipun. Call of Duty 3 juga sudah menggunakan format semacam ini sejak 2006 silam. Tapi, struktur terpisah ini terasa pas digunakan untuk menggambarkan medan Perang Dunia I yang amat beragam.
Mengambil contoh salah satu War Story yang nampak juga di trailer-nya, berjudul Through Mud and Blood, DICE menjelaskan sedikit latar belakang salah satu tokoh yang akan kamu mainkan nantinya.
Kisah Through Mud and Blood mengambil waktu pada masa-masa akhir perang dan berpusat pada kru Tank Mark V Inggris, utamanya menceritakan seorang prajurit muda bernama Danny Edwards yang ditugaskan sebagai pengemudi tank.
Namun tentunya peperangan bukanlah suatu hal yang bisa dengan mudah dicerna oleh jagoan kita itu. Mantan supir yang bersukarela maju ke medan tempur ini tidak hanya harus beradaptasi cepat dalam mengoperasikan sebuah kendaraan perang, dia juga harus berusaha keras untuk bisa mendapat kepercayaan dari rekan-rekannya.
Selain bermain sebagai Danny Edwards dan awak tank Inggris, terlihat juga skenario pilot pesawat tempur serta seorang pengirim pesan di medan perang (alias runner).
Tidak ketinggalan, DICE juga menyisipkan beberapa War Story yang terinspirasi dari kisah nyata, yang mengisahkan resimen prajurit berkulit hitam asal Amerika Serikat, Harlem Hellfighters; dan prajurit Inggris yang membantu Pemberontakan Arab melawan Kesultanan Ottoman, Lawrence of Arabia.
Berikut adalah ringkasan beberapa War Story yang akan hadir dalam base game Battlefield 1. Perlu diingat, lima skenario di bawah bukan lah keseluruhan cerita single player yang akan tersedia dalam game.
- Friends in High Places: Sekutu mengalami kekalahan dalam pertempuran udara. Inggris kesulitan menghadapi pilot-pilot ahli Jerman dan rata-rata masa hidup pilot pesawat empur mencapai hanya 17 hari. Kamu harus menghadapi peluang suram ini dan bertempur dengan sifat ksatria di atas front Barat. Pertempuran pesawat yang intens, kejadian tidak diduga, dan kisah persahabatan akan menantimu.
- Nothing is Written: Di gurun pasir Timur Tengah, suku-suku Arab memberontak melawan tekanan dari Kesultanan Ottoman. Artileri penghancur milik Ottoman melawan pasukan pemberontak yang bertempur di atas kuda. Sebagai pejuang Bedouin yang bekerjasama dengan Lawrence of Arabia yang legendaris, kamu harus mencari cara menaklukkan musuh yang lebih canggih dan menghancurkan meriam kereta yang mematikan.
- Through Blood and Mud: Pada musim gugur 1918, pasukan Inggris menyiapkan gempuran besar-besaran di kota Cambrai, Perancis. Dengan dukungan tank, Komando Sekutu percaya mereka bisa menembus musuh. Namun tank Mark V memiliki kekurangan fatal: tidak bisa diandalkan. Bergabunglah dengan awak tank disfungsional yang bertempur di belakang garis musuh saat mereka berusaha untuk bekerjasama.
- Avanti Savoia: Itali dan Kekaisaran Astro-Hungaria saling terkunci di Pegunungan Alpen. Diselimuti gunung penuh salju, kedua pihak tidak bisa menemukan cara untuk mengalahkan musuhnya masing-masing. Sementara, resimen pendaki gunung Itali Arditi sedang menyiapkan serbuan yang tidak lazim. Kenakan zirah Arditi-mu dan menghadap ke pegunungan saat pasukan Itali dan Austria saling bentrok atas benteng strategis.
- The Runner: Kerajaan Inggris berencana membuka front perang baru melalui invasi laut yang belum pernah dilakukan ke tanah air Ottoman. Kapal-kapal akan berkumpul di Pendaratan Gallipoli — Hari-H-nya Perang Dunia I — dan membawa lebih dari setengah juta pasukan. Sebagai pembawa pesan Anzac kamu akan menyaksikan pengeboman apik dan pendaratan pantai, serta pengiriman surat rahasia yang menentukan hidup-dan-mati melintasi garis depan peperangan.
Walau dalam mode single player, DICE berharap semua skenario dalam War Story dapat merefleksikan mekanika permainan yang se-"sistematis" dan sebebas versi multiplayer-nya.
Sebagai tangan kanan Lawrence of Arabia, misalnya, saat menghadapi kekuatan artileri kereta dahsyat Kesultanan Ottoman -- The Canavar -- kamu bisa menangkap markas-markas musuh untuk menjarah perlengkapan mereka ataupun bermain frontal dari atas kuda.
Dalam cerita Through Mud and Blood, ada juga satu misi dimana kamu harus turun dari tank karena kabut yang tebal menghalangi pandangan. Selama berjalan kaki, kamu bisa menghancurkan perkemahan musuh dengan bahan peledak atau mengendap-ngendap. Semua dirancang untuk mendorongmu agar bisa bermain dengan cara masing-masing selayaknya di multiplayer.
Battlefield 1 akan siap dimainkan di seluruh dunia pada 21 Oktober mendatang, tapi pelanggan EA Access dan Origin Access sudah bisa mencicipi sebagian dari game-nya sejak tanggal 13 Oktober nanti. Save-an Play First Trial ini juga akan terbawa sampai ke versi penuhnya.
Selain dua misi single player Storm of Steel dan Through Mud and Blood, kamu yang berlangganan bisa memainkan empat mode permainan dalam lima map; Conquest, Rush, Operations, dan Domination di peta St. Quentin Scar, Amiens, Sinai Desert, Fao Fortress dan Suez.
Sumber: Battlefield Blog/VG247