Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Review Yasha: Legends of the Demon Blade, Roguelike Bergaya Anime

Game-Page-Featured_Yasha-Legends-of-the-Demon-Blade-Inits.jpg
Dok. 7QUARK
Intinya sih...
  • Game action-RPG roguelike dengan latar Jepang Edo dan sentuhan fantasi gelap.
  • Sistem Soul Orbs, stage procedurally generated, dan town hub unik menambah keseruan gameplay.
  • Terdapat tiga karakter berbeda dengan gaya bertarung unik dan pengisi suara profesional.

Yasha: Legends of the Demon Blade adalah game action-RPG roguelike yang dikembangkan oleh 7QUARK, studio indie asal Taiwan. Game ini dijadwalkan rilis pada kuartal pertama tahun 2025, dan untuk saat ini baru diumumkan hadir di platform Steam. Setelah mencoba demonya, saya bisa bilang: game ini layak banget masuk radar para pencinta genre action dan roguelike.

1. Jepang Edo Bertemu Dark Fantasy

ss_6678ee78916cc5bfa9ce593b2640a1d09c9cc154.jpg
Dok. 7QUARK

Game ini mengambil latar di era Edo Jepang, dengan sentuhan fantasi gelap. Ceritanya mengisahkan tentang kerusakan keseimbangan antara manusia dan iblis akibat kemunculan Kyuubi, Rubah Ekor Sembilan yang menghasut para iblis untuk menebar kekacauan. Pemain berperan sebagai salah satu pendekar yang bertugas menghentikan bencana ini, sembari mengumpulkan fragmen pedang legendaris: Demon Blade.

Fragmen pedang ini menjadi inti dari narasi dan mekanik gameplay. Lewat interaksi dengan pandai besi, diketahui bahwa misi utama kita adalah mengumpulkan dan menempa kembali Demon Blade, menciptakan senjata-senjata kuat untuk melawan para iblis.

2. Kombinasi Roguelike dan Eksperimen Senjata yang Seru

ss_073c2cb9ca5f6d528122ed6261c1440b66caaf1f.jpg
Dok. 7QUARK

Sebagai roguelike, game ini memiliki sistem "Soul Orbs" — item yang memberikan upgrade sementara selama satu run. Saat karakter mati, semua Soul Orbs akan hilang, tapi beberapa upgrade permanen bisa tetap dipertahankan. Ini memberi rasa progresi yang tetap terasa meskipun kita gagal berkali-kali.

Setiap stage cukup straightforward: habisi musuh, ambil Soul Orb, lalu lanjut ke stage berikutnya hingga akhirnya bertemu bos. Yang menarik, hampir semua level dan bahkan town hub (area istirahat antar stage) dihasilkan secara procedurally generated, jadi pengalaman tiap run selalu berbeda. Di town hub, pemain bisa membeli item, ikut tantangan tersembunyi, hingga berinteraksi dengan toko-toko unik seperti warung ramen atau pedagang jimat aneh.

3. Tiga Karakter yang Sangat Berbeda

ss_a20d497911455234fd28d8b160d80eaa5de68f6c.jpg
Dok. 7QUARK

Salah satu kekuatan utama Yasha terletak pada tiga karakter yang bisa dimainkan, masing-masing dengan gaya bertarung unik dan pengisi suara profesional yang membawa mereka hidup:

  • Yasha – Seorang samurai wanita yang menjadi protagonis utama. Yasha dikenal dengan kecepatan dan ketepatannya dalam bertarung, mengandalkan serangan cepat dan kombo tajam. Ia disuarakan oleh Atsumi Tanezaki, seiyuu ternama yang juga dikenal lewat perannya sebagai Anya di Spy x Family. Performa vokalnya menghadirkan sisi tangguh dan emosional dari karakter Yasha secara sempurna.

  • Kuwabatake – Seorang prajurit bertubuh besar yang membawa pedang raksasa. Gaya bertarungnya lambat namun sangat kuat, cocok untuk pemain yang suka menghadapi musuh secara frontal. Ia disuarakan oleh Taiten Kusunoki, yang dikenal lewat suara berat dan maskulinnya dalam berbagai anime aksi seperti One Piece (Killer) dan My Hero Academia (Rock Lock).

  • Sakura – Seorang onmyoji atau dukun spiritual yang menggunakan kekuatan magis untuk menyerang dari jarak jauh. Permainannya lebih taktis, dengan kemampuan mengendalikan elemen dan menjaga jarak dari lawan. Ia disuarakan oleh Yū Kobayashi, seiyuu yang dikenal karena perannya sebagai Sasha dalam Attack on Titan dan karakter dengan ekspresi dinamis lainnya.

Dengan adanya perbedaan gaya bertarung dan suara yang kuat dari ketiganya, pemain bisa menikmati variasi gameplay yang tinggi, serta merasakan kedalaman karakter yang jarang ditemui dalam game roguelike sejenis.

4. Kesimpulan

ss_65b44864d8174fdc721dd8c670bdcaf439d1b9e4.jpg
Dok. 7QUARK

Walau masih dalam tahap early access, Yasha sudah memiliki konten yang cukup padat untuk dinikmati. Pengembangnya telah menjanjikan berbagai tambahan, mulai dari karakter dan senjata baru, sistem sinergi antar item, hingga pengembangan narasi lebih lanjut. Komunitas pun diajak aktif memberikan masukan lewat Discord resmi Penguin Games, yang menjadikan hubungan antara developer dan pemain terasa lebih dekat.

Dengan dukungan visual yang memukau, pertarungan adiktif, dan kedalaman karakter serta budaya Jepang yang otentik, Yasha: Legends of the Demon Blade merupakan permata baru dalam genre roguelike action yang layak untuk diikuti perjalanannya hingga versi penuh.

Untuk saat ini, kami akan memberikan game ini nilai 3 dari 5 bintang.

Menurutmu gimana? Sampaikan di kolom komentar!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi
EditorFahrul Razi
Follow Us