Review Game Midnight Murder Club, Battle Royale yang Senyap

Game yang menitikberatkan multiplayer tidak bisa lepas dari pemain-pemainnya. Dengan harga Rp 139000 sebagai host, game ini bergantung banget dengan guest pass maupun pemain yang ramai baik dari sisi PC maupun konsol untuk dapat menciptakan pengalaman yang seru. Kurangnya hype atas game ini juga menjadi salah satu faktor ia berada dalam posisi yang unik sebagai game online multiplayer.

Sebagai host, kamu hanya bisa pasrah dengan bot sampai pemain lain dapat bergabung baik dari guest pass maupun public matchmaking. Namun gersangnya public matchmaking di hari peluncuran pun membuat game ini sulit dibela, dengan log-in berlapis ke akun PSN yang menjadi bagian yang mempersulit potensi game tersebut.

Deathmatch dengan layout peta yang menarik yang menekankan permainan tidak tembak asal-asalan? Eksekusinya dalam game ini bagus banget, terlebih karena ia sebenarnya mampu melampaui gimmick-nya. Tidak sekadar shooter yang terjadi di tengah lampu mati, kamu juga mampu menyiapkan kejutanmu sendiri dengan menggunakan pisau atau memanfaatkan efek-efek wildcard yang serba kacau seperti memperkecil tubuh lawanmu, mematikan lantai dua sepenuhnya atau bahkan membuat jejakmu makin kinclong tiap kill.

Beragam efek audio yang mengelilingi speaker maupun headphone sebagai indikator lokasi maupun haptic feedback dari DualSense pun luar biasa menambah pengalaman bermain dalam game ini menjadi menarik. Namun, sekali lagi, potensi dalam game ini agak disayangkan dengan playerbase yang masih bertumbuh. Andaikan game ini merupakan game free-to-play, barangkali ia dapat kesempatan lebih besar untuk dimainkan khalayak yang tepat.

Apa pendapatmu sendiri terhadap Midnight Murder Club? Sampaikan lewat kolom komentar!