Salah satu ciri unik Aang adalah tato panah yang bukan hanya ada di kepalanya, namun juga di tubuhnya. Sampai ke tangan dan kaki juga.
Kalau kamu perhatikan di kilas balik, sebenarnya ini bukan tato unik Aang. Para biksu Bangsa Pengembara Udara seperti Gyatso dan para tetua memilikinya.
Apa sih makna tato panah Aang?
Di komik The Promise, Aang sempat marah karena para fannya ada yang seenaknya memberi tato panah ke kepala mereka tanpa tahu signifikansi tanda tersebut.
Penyebabnya, dalam tradisi Bangsa Pengembara Udara, tato itu tak diberikan sembarangan.
Mereka yang memilikinya, seperti Aang, adalah sosok-sosok yang sudah diakui sebagai master Airbending. Di kilas balik Roku, Gyatso muda pun belum terlihat memiliki tato tersebut.
Di era Korra, tradisi ini masih berlanjut. Tenzin memiliki tato anak panah. Kemudian Jinora pun memilikinya juga, karena penguasaan gadis itu terhadap Airbending.
Ada dua cara seorang biksu Pengembara Udara diakui sebagai master. Pertama, mereka bisa menguasai 36 tingkat pengendalian udara.
Kedua, mereka bisa menemukan teknik baru.
Kalau kamu perhatikan saat Aang melepas pakaiannya, tato panahnya bukan hanya di kepala, meski itu bagian yang paling menonjol.
Tato itu ada di punggung, kaki, dan tangannya juga.
Makna tato anak panah itu adalah alur aliran chi dari tubuh.
Kamu mungkin menyadari kalau bison terbang seperti Appa pun punya bentuk anak panah di bulunya.
Bukan, bison terbang bukan digambar oleh para biksu udara supaya begitu. Panah di tubuh bison terbang itu alami.
Bison terbang dianggap sebagai para airbender pertama. Para biksu Pengembara Udara pun menghormati mereka. Jadi tato anak panah ini pun didasari dari bentuk di tubuh bison terbang.
Aang sudah memiliki tato panah ini saat usianya 12 tahun.
Tapi kemudian rekor Aang sebagai master Airbending termuda dalam sejarah pecah lagi oleh Jinora, cucunya.
Saat Jinora memperoleh tato panah, usia gadis itu masih 11 tahun.
Itulah makna tato panah Aang di seri Avatar. Gimana menurut kamu? Sampaikan di kolom komentar!
Diterbitkan pertama 26 Oktober 2021, diterbitkan kembali 31 Maret 2024.