3 Hal Menarik dari Info Film Elden Ring Resmi Diumumkan!

- Info film Elden Ring sebelumnya bocor dan kemudian dihapus, membuat banyak penggemar bingung
- Alex Garland memiliki rekam jejak luar biasa dengan film-film fiksi ilmiah yang provokatif dan menggugah pikiran
- A24 tergolong studio indie yang memberi harapan akan kebebasan kreatif penuh dalam adaptasi Elden Ring
Pada pagi hari ini (23/5/2025), media sosial Bandai Namco mengumumkan kalau ya, kabar soal film Elden RIng benar.
"Kami sangat senang mengumumkan bahwa Bandai Namco Entertainment Inc. dan A24 bekerja sama dengan penulis sekaligus sutradara Alex Garland untuk menghidupkan video game ternama dari FromSoftware Inc., ELDEN RING, dalam bentuk film live-action.
Kami benar-benar antusias menghadirkan dunia ELDEN RING kepada para penggemar dalam format baru, di luar game.
Pantau terus. Jalan di depan baru saja dimulai."
Alex Garland akan bertindak sebagai penulis dan sutradara, sementara Peter Rice, Andre Macdonald, Allon Reich dari DNA, serta George R.R. Martin dan Vince Gerardis menjadi produser.
Memang belum ada informasi soal aktor dan gambaran visual filmnya. Namun konfirmasi ini menarik.
Ini tiga hal menarik dari info film Elden Ring resmi diumumkan!
1. Info ini sempat beredar tapi kemudian sumbernya dihapus

Sebelum pengumuman resminya, kabar soal film Elden Ring sempat muncul lebih awal, tepatnya pada 6 Mei lalu, saat media Nexus Point News melaporkan bahwa Alex Garland akan menyutradarai adaptasi live-action Elden Ring untuk A24.
Namun tak lama setelah artikel itu tayang, publikasinya tiba-tiba ditarik. Hal ini membuat banyak penggemar bingung: apakah itu memang bocoran akurat, atau sekadar spekulasi liar yang terlalu dini?
Wajar jika banyak yang ragu. Bayangkan saja: film Elden Ring, disutradarai Alex Garland, diproduksi A24. Kombinasi itu terdengar lebih seperti wishlist seorang fans forum Reddit ketimbang proyek nyata. Tapi sekarang, dengan pengumuman resmi dari Bandai Namco, terbukti bahwa kabar tersebut memang benar adanya, hanya saja dibocorkan terlalu awal.
Yang jadi pertanyaan menarik: bagaimana Nexus Point News bisa tahu lebih dulu?
2. Rekam jejak luar biasa Alex Garland

Alex Garland bukan nama sembarangan di dunia perfilman.
Ia pertama kali mencuri perhatian lewat Ex Machina (2015), film fiksi ilmiah memikat yang kini memegang skor 92% di Rotten Tomatoes. Garland bahkan meraih nominasi Academy Awards untuk Skenario Asli Terbaik. Sebuah pencapaian impresif untuk debut penyutradaraannya.
Setelah itu, ia menyutradarai Annihilation (2018), sebuah film sci-fi atmosferik yang diangkat dari novel karya Jeff VanderMeer. Meskipun performanya di box office terbilang kurang menggembirakan (dengan pendapatan $43,1 juta dari bujet $40–55 juta), film ini menuai pujian luas dari kritikus dan penontonnya, terbukti dari skor 88% di Rotten Tomatoes. Annihilation dipandang sebagai karya yang provokatif dan menggugah pikiran, bukan tontonan yang mudah dicerna.
Bersama A24, Garland melanjutkan eksplorasi sinematiknya lewat Men (2022), sebuah horor psikologis yang sarat simbolisme, dan Civil War (2024), sebuah film distopia tentang Amerika yang terpecah.
Yang menarik, hampir semua karya Garland punya benang merah: film-filmnya bukan sekadar hiburan ringan. Ia selalu menyisipkan lapisan tema yang dalam, baik itu tentang AI, trauma, alienasi, atau dinamika kekuasaan dan ketakutan.
Dengan latar belakang seperti ini, tak heran banyak yang penasaran: bagaimana Garland akan mengolah dunia Elden Ring, sebuah mitologi luas yang penuh misteri, duka, dan kehancuran spiritual?
3. A24 tergolong studio indie

Film adaptasi video game umumnya digarap oleh studio besar yang punya modal, jaringan distribusi global, dan kadang kontrol kreatif yang ketat.
Lihat saja Assassin’s Creed (2016), yang melibatkan studio-studio mapan seperti Regency Enterprises dan The Kennedy/Marshall Company, lalu didistribusikan oleh 20th Century Fox.
Contoh lain, Warcraft (2016), diproduksi oleh Legendary Pictures dan Atlas Entertainment, dengan distribusi global oleh Universal Pictures, kombinasi powerhouse Hollywood yang sangat komersial.
Nah, A24 tergolong studio indie jika dibandingkan nama-nama tersebut. Studio ini dikenal karena pendekatannya yang lebih artistik dan berani menyalurkan visi orisinal para sutradaranya. Untuk film seperti Civil War (2024), A24 bahkan menangani distribusinya sendiri di Amerika Serikat, dengan bantuan Entertainment Film Distributors di wilayah Inggris.
Hal ini memberi harapan bahwa adaptasi Elden Ring versi Alex Garland akan mendapatkan kebebasan kreatif penuh, tanpa terlalu banyak “intervensi eksekutif.” Jika melihat jejak rekam A24 dalam mendukung karya-karya unik seperti Hereditary, The Lighthouse, atau Everything Everywhere All At Once, besar kemungkinan film ini juga akan terasa sebagai visinya Garland sepenuhnya, bukan sekadar proyek komersial.
Selain itu, A24 juga dikenal sangat berhati-hati soal budget. Sebagai gambaran, berikut adalah estimasi anggaran tiga film terlaris mereka:
Everything Everywhere All at Once — $14–25 juta
Civil War — $50 juta
Talk to Me — $4,5 juta
Menariknya, Civil War saat ini adalah film termahal dalam sejarah A24 dan itu pun masih jauh dari standar film action besar Hollywood.
Apakah Elden Ring akan menjadi pengecualian? Bisa jadi. Nama besar game-nya memiliki potensi menarik pendapatan global yang luar biasa, dan dunia The Lands Between memang menuntut visual serta produksi kelas atas. Tapi yang jelas, A24 hampir pasti tidak akan gegabah mengucurkan anggaran raksasa ala $200 juta, seperti yang biasa dilakukan oleh studio besar. Mereka akan mencari keseimbangan antara skala, cerita, dan karakter.
Nah, itu tiga hal menarik dari pengumuman resmi film Elden Ring. Sekarang giliran kamu: apa harapanmu soal proyek ini? Apakah kamu ingin melihat cerita tentang sang Tarnished, atau tragedi Queen Marika? Tulis pendapatmu di kolom komentar!