Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

6 Hal Menarik dari Aksi Jackie Chan sebagai Chun-Li di City Hunter!

Jackie Chan Chun-Li. (Dok. Golden Harvest/City Hunter 1993)
Jackie Chan Chun-Li. (Dok. Golden Harvest/City Hunter 1993)
Intinya sih...
  • Jackie Chan memilih karakter Honda terlebih dahulu sebelum menjadi Chun-Li, lengkap dengan kostum dan jurus ikonisnya.
  • Adegan ini dilengkapi dengan lagu tema, efek suara, dan kostum langsung dari game Street Fighter, memberikan pengalaman fan service yang luar biasa.
  • Spinning Bird Kick versi Jackie Chan di film City Hunter masih dianggap sebagai yang terbaik dalam live-action Street Fighter hingga saat ini.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

“Hah? Jackie Chan jadi Chun-Li?”

Kedengarannya seperti bercanda... tapi secara teknis, iya. Jackie Chan memang pernah “menjadi” Chun-Li. Tentu saja, dengan konteks yang sangat konyol.

Momen ini berasal dari City Hunter (1993), bukan dari film Street Fighter resmi. Jackie Chan memerankan Mèng Bō (Ryo Saeba) yang terlibat insiden penyanderaan di sebuah kapal pesiar mewah. Saat berhadapan dengan Kim, tukang pukul terkuat para teroris (diperankan Gary Daniels), Jackie dilempar ke sebuah mesin arcade, tersetrum, dan… mengalami semacam halusinasi.

Di sanalah segalanya berubah.

Para petarung mendadak menjadi karakter Street Fighter, lengkap dengan kostum, pose, dan jurus-jurus ikonisnya.

Absurd? Tentu.

Ikonik? Banget.

Lalu, apa saja hal menarik dari aksi nyeleneh Jackie Chan sebagai Chun-Li ini, dan kenapa segmen singkat ini justru sering disebut sebagai salah satu “adaptasi Street Fighter terbaik”?

Yuk, kita bedah bareng!

1. Jackie Chan jadi "Honda" dulu

Jackie Chan Honda. (Dok. Golden Harvest/City Hunter 1993)
Jackie Chan Honda. (Dok. Golden Harvest/City Hunter 1993)

Uniknya, pilihan pertama Mèng Bō bukan Chun-Li.

Setelah terkena Tatsumaki Senpū Kyaku (iya, beneran), Mèng Bō terpental ke layar mesin arcade dan memilih Honda lebih dulu.

Jackie Chan pun mendadak bertarung dengan gaya pesumo. Jelas saja, postur Jackie sama sekali bukan badan sumo, tapi kostumnya justru cukup akurat: lengkap dengan make-up wajah khas Honda. Secara visual, niatnya kelihatan. Jurusnya pun ikonis: Hundred Hand Slap dan Flying Headbutt keluar.

Ada detail lucu lain yang sering luput: kalau kamu pause di adegan pemilihan karakter, kamu akan sadar kalau nama Honda di layar ditulis “Honde.”

Ini bukan karena tim City Hunter tidak punya izin. Justru sebaliknya, Capcom merestui segmen ini sepenuhnya.

Penulisan “Honde” ini kabarnya adalah efek samping yang sangat 90-an: saat itu Jackie Chan merupakan mitra Mitsubishi Motors, dan nama “Honda” terlalu dekat dengan kompetitor langsung Mitsubishi.

Iya. Ini serius.

Sayangnya, meski sudah berubah jadi “Honde”, Jackie tetap gagal mengalahkan "Ken."

2. Dilengkapi dengan kostum, lagu tema, dan efek suara langsung dari game

Jackie Chan Chun-Li. (Dok. Golden Harvest/City Hunter 1993)
Jackie Chan Chun-Li. (Dok. Golden Harvest/City Hunter 1993)

Nah, di sinilah adegan ini benar-benar gila.

Baik saat Jackie Chan tampil sebagai “Honde”, maupun ketika DJ Hard dan DJ Soft sempat berubah menjadi Guile dan Dhalsim setelah Honde kalah, film ini tidak setengah-setengah. Lagu tema, efek suara, hingga efek jurus, semuanya diambil langsung dari game Street Fighter.

Yup, lagu tema Guile, yang kini dikenal lewat meme “cocok dipasangkan dengan apa pun”, sempat muncul sebentar di sini. Sebuah deep cut nostalgia yang baru terasa besarnya bertahun-tahun kemudian.

Ketika Jackie akhirnya berubah menjadi Chun-Li, level fan service-nya naik lagi. Tema Chun-Li, seruan pertarungan, suara jurus Spinning Bird Kick, hingga teriakan kemenangan “Yatta!”, semuanya diangkat mentah-mentah dari versi game ke layar lebar.

Yang tak kalah lucu: kostumnya.

Berbeda dengan film Street Fighter 1994 hingga versi 2026 yang selalu memberi “twist” pada kostum Chun-Li, versi City Hunter ini justru tampil polos dan akurat. Ini benar-benar kostum Chun-Li ala Street Fighter II, lengkap, ikonis, dan dipakai sepenuh hati… meski oleh Jackie Chan, dengan segala kelucuannya.

3. Masih Spinning Bird Kick terbaik di layar lebar live-action

Jackie Chan Chun-Li Spinning Bird Kick. (Dok. Golden Harvest/City Hunter 1993)
Jackie Chan Chun-Li Spinning Bird Kick. (Dok. Golden Harvest/City Hunter 1993)

Di segmen ini, “Chun-Li” versi Jackie Chan cukup rajin nge-spam Spinning Bird Kick untuk menghadapi Ken. Dan jujur saja, sampai sekarang, ini masih Spinning Bird Kick terbaik yang pernah muncul di live-action Street Fighter.

Absurd? Oh, jelas.

Masuk akal secara logika? Sama sekali tidak.

Tapi justru di situlah kekuatannya.

Gerakan ini benar-benar diambil apa adanya dari game, tanpa rasa malu dan tanpa usaha untuk “dibikin realistis”. Film ini tidak mencoba menjelaskan kenapa tubuh manusia bisa berputar begitu rupa di udara, filmnya seperti hanya bilang: ini Street Fighter, terima saja.

Bahkan kalau kamu pause di momen yang benar mungkin kamu akan menyadari bahwa sempat ada bagian dimana yang berputar-putar (baik Ken dan Chun-Li) sama-sama diganti boneka. Tapi hei, seenggaknya gerakannya tetap terlihat impresif dan akurat.

Bandingkan dengan Spinning Bird Kick versi Kristin Kreuk di Street Fighter: The Legend of Chun-Li. Versi itu terasa lambat, bergantung pada zoom, cut, dan editing, dan ironisnya… tendangannya sendiri terlihat jelas tidak mengenai para musuh sebelum mereka tumbang.

Seperti kelakar salah satu komentator YouTube, @ruthmcnally310: “Damn, the hitboxes are really wonky in this version.”

Yang versi 2009 ini sudah mengincar ingin lebih realistis dalam menyajikan Spinning Bird Kick... tapi jatuhnya malah gak meyakinkan.

4. Ada indikasi kalau itu semua hanya halusinasi Jackie setelah kesetrum mesin arcade

Jackie Chan City Hunter. (Dok. Golden Harvest/City Hunter 1993)
Jackie Chan City Hunter. (Dok. Golden Harvest/City Hunter 1993)

Setelah Kim akhirnya tumbang, duo DJ Hard dan DJ Soft mencabut kabel dari mesin arcade. Dan seketika itu juga, seluruh ilusi Street Fighter tersebut buyar.

Mèng Bō kembali ke pakaian aslinya. Kim terkapar di lantai dalam wujud normalnya. DJ Hard dan DJ Soft pun kembali ke penampilan semula, tanpa kostum Guile dan Dhalsim.

Namun menariknya, mereka semua tetap babak belur. Kim tetap KO. DJ Hard dan DJ Soft jelas sudah kena hajar. Artinya, pertarungannya memang benar-benar terjadi hanya saja jalannya tidak seperti yang kita lihat. Apa yang disajikan sebagai duel ala Street Fighter kemungkinan besar adalah halusinasi visual Mèng Bō setelah tersetrum mesin arcade.

Dengan kata lain: yang kita saksikan adalah versi “filter game” dari pertarungan nyata yang kacau.

Dan tentu saja, film ini tidak menutup adegan tersebut tanpa satu punchline terakhir. Saat Mèng Bō hendak melanjutkan misinya ke kasino untuk mencari Huì Xiāng / Kaori Makimura, ia sempat melakukan gestur feminin kecil, diiringi musik tema Chun-Li.

5. Iya semua kekonyolan ini direstui Capcom

Jackie Chan City Hunter. (Dok. Golden Harvest/City Hunter (1993)
Jackie Chan City Hunter. (Dok. Golden Harvest/City Hunter (1993)

Kalau kamu perhatikan layar kredit City Hunter (1993), ada satu detail penting: logo Capcom terpampang. Itu penanda bahwa iya seluruh kegilaan segmen Street Fighter ini direstui secara resmi.

Dan itu menjelaskan banyak hal.

Makanya:

-Kostum-kostumnya akurat, tanpa perlu disamarkan

-Efek suara dan musik diambil langsung dari game

-Bahkan dekorasi dan mesin arcade Street Fighter II yang muncul adalah versi nyata, bukan tiruan

Semua ini bukan kebetulan, tapi hasil dari izin resmi Capcom yang jarang sekali diberikan dengan kebebasan seliar ini.

Bandingkan dengan film Wong Jing berikutnya, Future Cops (1993). Karena tidak memiliki lisensi, film itu terpaksa menggunakan pendekatan “cosplay tipis-tipis”: mirip tapi tidak boleh terlalu mirip, lucu tapi harus aman dari tuntutan.

Ironisnya, justru karena City Hunter punya izin penuh, ia bisa tampil jauh lebih liar dan total, tanpa rem, tanpa kompromi, dan sepenuhnya sadar diri.

Unik memang.

Kadang, ketika sebuah IP dilepas ke tangan yang tepat… hasilnya justru jadi kekacauan yang legendaris.

6. Shout out juga untuk Gary Daniels

Gary Daniels Ken Masters. (Dok. Golden Harvest/City Hunter 1993)
Gary Daniels Ken Masters. (Dok. Golden Harvest/City Hunter 1993)

Ada satu sosok yang layak mendapat sorotan khusus di segmen ini: Gary Daniels.

Aktor laga yang satu ini memperlihatkan betapa Ken Masters sebenarnya sangat mungkin diterjemahkan dengan sempurna ke live-action. Penampilannya sebagai pria Barat berambut pirang panjang, lengkap dengan kostum Ken, terasa sangat akurat dengan versi game pada masanya.

Bukan cuma soal tampilan. Gary Daniels juga benar-benar mengerahkan jurus-jurus Ken, mulai dari Tatsumaki Senpū Kyaku, Shoryuken, hingga Hadouken. Gerakannya cepat, bersih, dan meyakinkan, terasa seperti seseorang yang memang paham bagaimana “Ken” seharusnya bergerak.

Karena itu, ketika Damian Chapa muncul sebagai Ken di Street Fighter (1994) dengan rambut pendek dan aura yang nyaris tidak ada kemiripannya kontrasnya langsung terasa seperti langit dan bumi.

Bukan sekadar berbeda, tapi mengecewakan, terutama karena penonton baru saja melihat seperti apa Ken live-action yang sebenarnya bisa berhasil… setahun sebelumnya.

Nah itu hal menarik dari aksi Jackie Chan sebagai Chun-Li di City Hunter.

Menurutmu gimana nih?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us

Latest in Film

See More

Dicky Cheung Pernah Memerankan Go Kong dan Goku? Begini Situasinya!

17 Des 2025, 11:00 WIBFilm