Toni adalah salah satu karakter yang menarik di dua sekuel Pengabdi Setan. Ia sendiri diketahui adalah orang pertama dari empat bersaudara yang mengetahui beberapa hal dari sekte kesuburan yang pernah diikuti kedua orang tuanya.
Apa saja fakta menariknya? Simak pembahasannya berikut ini!
Tokoh Toni dalam Pengabdi Setan dan Pengabdi Setan 2 diperankan oleh Endy Arfian.
Pemuda bernama lengkap Arfiandi Eka Putra ini adalah aktor muda yang sudah lama berkecimpung di dunia hiburan sejak tahun 2006. Ia mulai dikenal setelah membintangi iklan produk obat dengan merk Triaminic.
Sampai sekarang, Endy telah membintangi 19 judul film, beberapa sinetron dan FTV serta sejumlah web series.
Toni diketahui merupakan anak kedua dari empat bersaudara, di mana Rini adalah kakak pertamanya dan Bondi serta Ian adalah dua adiknya.
Pada kejadian Pengabdi Setan 2 yang berlatar pada tahun 1984, ia diketahui berusia 19 tahun.
Hal itu didasarkan pada pernyataannya bahwa ia berumur 16 tahun pada kejadian Pengabdi Setan yang terjadi pada tahun 1981.
Toni bisa dibilang merupakan anak yang baik. Ia tergolong sangat dekat pada ibunya semasa hidup dan sudah mengorbankan harta pribadi demi menyokong keuangan keluarganya yang sempat memburuk.
Ia juga tak bisa menolak permintaan tolong dari orang lain seperti Tari yang memintanya membetulkan Radio atau Ustad Mahmud yang mengajaknya mengecek kondisi jenazah.
Bahkan orang yang sempat bermusuhan seperti Dino pun ikut ditolongnya meski terpaksa.
Toni rupanya memiliki minat tersendiri pada radio.
Setiap malam, ia selalu mendengarkan acara Butir-Butir Pasir Laut sebelum tidur.
Saking minatnya pada radio, Toni bahkan belajar secara otodidak tentang cara memperbaiki radio sehingga ia bisa mereparasi secara mandiri.
Keterampilan inilah yang ternyata membuat Toni bisa mendekati Tari yang kebetulan radionya sempat bermasalah.
Di Pengabdi Setan yang rilis tahun 2017, Toni adalah orang pertama yang diketahui kena teror gaib.
Saat asyik mendengarkan acara favoritanya di radio, ia mendengar suara bel dari kamar ibunya. Padahal, Ibu sendiri diketahui telah dimakamkan.
Dan benar saja, Toni dibuat ketakutan saat mengecek kamar Ibu. Rupanya ia melihat bel yang biasa dipakai ibunya melayang sendiri.
Hal ini diketahui saat Toni dan Rini berbincang soal majalah pemberian Budiman.
Toni bercerita ketika kecil, ia sering menemani ibunya pentas di berbagai acara. Nah, saat itulah pemuda tersebut melihat ada sekelompok orang yang selalu memisahkan diri dari kerumunan penonton.
Ia sendiri sempat bertanya secara langsung pada mereka, namun pertanyaan Toni tak digubris.
Dari situlah, Toni menduga kalau grup penonton misterius itu adalah kelompok sekte yang diikuti ibunya.
Saat pindah di rusun, Toni sempat menyukai salah satu tetangganya yang bernama Tari.
Ia sendiri sempat mencoba membela perempuan tersebut saat di-catcalling oleh Dino dan teman-teman gengnya.
Pendekatannya sendiri mulai berhasil ketika Tari meminta tolong pada Toni untuk membuka pintu yang susah terbuka dan memperbaiki radio.
Sayangnya, cinta Toni berakhir begitu saja setelah Tari tewas dalam malam tragedi ritual sekte.
Entah kebetulan atau tidak, semua penghuni rusun yang minta tolong pada Toni tewas pada malam bencana badai yang melanda.
Dino yang minta tolong Toni untuk mengambil garpu di unit tewas dengan leher tertusuk garpu taman.
Ustad Mahmud yang sempat mengajak Toni berkeliling memeriksa kondisi jenazah korban lift wafat dengan leher patah.
Sedangkan Tari meninggal dunia setelah jatuh ke dasar cerobong sampah yang ironisnya merupakan tempat di mana Toni membuang radio milik perempuan tersebut.
Itulah fakta menarik tentang Toni, anak kedua keluarga Suwono yang baik hati.
Bagaimana pendapat kalian? Jangan lupa tulis di kolom komentar!