Rahma Saidah atau lebih dikenal sebagai Nenek adalah tokoh yang sempat memberi hunian sementara pada keluarga Suwono yang rumah lamanya telah digadaikan. Karakter satu ini sendiri rupanya punya peran yang cukup besar di sekuel pertamanya.
Apa saja fakta menarik dari Nenek, pemilik rumah di Pengabdi Setan 2017? Berikut fakta-faktanya!
Tokoh Nenek diperankan oleh Elly D. Luthan.
Beliau sendiri adalah aktris dan juga seorang koreografer professional. Bersama suaminya, Deddy Luthan, ia mengelola sanggar tari Deddy Luthan Dance Company.
Elly sendiri telah banyak menciptakan puluhan karya seni tari dan berhasil memenangkan penghargaan Anugerah Kebudayaan - Kategori Anugerah Seni dari Kementerian Kebudayan dan Pariwisata pada tahun 2014.
Menurut cerita Budiman, Nenek menikah dengan teman sekelasnya dan melahirkan anak tunggal yang bernama Bahri Suwono.
Nah, Bahri sendiri kemudian menikah dengan seorang penyanyi bernama Mawarni. Dari hasil penikahannya, mereka melahirkan empat anak yang masing-masing diberi nama Rini, Toni, Bondi dan Ian.
Awalnya, Nenek sempat tak menyetujui pernikahan putranya tersebut. Namun, sikapnya mulai melunak setelah keempat cucunya lahir.
Akibat penyakit asma yang dideritanya, Nenek diketahui hanya bisa duduk di kursi roda sambil menyulam.
Kebiasaan itu terus ia lakoni baik siang maupun malam.
Selain menyulam, ia juga bermain dengan Ian yang paling dekat dari semua cucunya. Salah satu permainan yang sempat keduanya mainkan adalah petak umpet.
Alasan mengapa Budiman kenal betul keluarga Suwono ternyata berasal dari kedekatannya dengan Nenek.
Mereka sendiri diketahui sama-sama menimba ilmu di Sekolah Rakyat. Keduanya sendiri benar-benar berteman dengan tulus hingga Budiman pun tak bermasalah ketika Nenek menikah dengan teman sekelasnya.
Oleh karena itu, Nenek pun sampai minta bantuan pada temannya tersebut karena sudah lama mencurigai bahwa menantunya telah terlibat dengan sekte kesuburan yang telah diselidiki Budiman.
Kediaman keluarga Suwono dalam Pengabdi Setan 2017 ternyata adalah benar-benar milik Nenek.
Hal itu terungkap dari dialog Bapak dan Rini soal menjual rumah dan membeli yang lebih kecil agar mereka bisa bertahan hidup.
Rupanya, keluarga Suwono terpaksa menumpang di kediaman Nenek karena rumah lama mereka sudah digadaikan semenjak Ibu jatuh sakit. Untungnya, sang nenek dengan senang hati memberi mereka tempat berteduh sampai kondisi ekonomi keluarganya kembali pulih.
Kejadiannya berawal ketika Rini dan Bondi pulang ke rumah.
Mereka sadar bahwa kursi roda yang biasa dipakai Nenek telah kosong. Mereka pun mencari-carinya sampai Bondi menangis karena syok.
Rupanya, Bondi menemukan bahwa neneknya telah tewas tercebur ke dalam sumur.
Meski telah meninggal, rupanya arwah sang nenek masih belum rela meninggalkan kewajibannya untuk melindungi keluarga.
Ia masih kerap bergentayangan di rumah. Biasanya, tanda arwah Nenek muncul adalah kursi roda yang bergerak sendiri. Rohnya juga hanya bisa dilihat melalui cermin.
Yang sempat menjadi keanehan adalah rupanya Nenek hanya mengganggu Ian seorang tanpa mengusik cucu-cucunya yang lain.
Alasannya pun mulai diketahui ketika Rini dan Toni menemukan fakta bahwa Ian adalah anak titisan iblis yang akan dijemput mayat hidup pada ultahnya yang ketujuh.
Tidak hanya menyerang Ian yang dianggap sebagai titisan iblis, Nenek juga masih melindungi keluarga pada malam penjemputan Ian oleh para mayat hidup.
Saat keluarga Suwono dikejar oleh gerombolan mayat, Nenek menolong dengan menahan pintu.
Berkat usahanya, Budiman berhasil datang tepat waktu dan membawa semua anggota keluarga Suwono kabur dari kediaman Nenek.
Itulah daftar fakta menarik dari Nenek, pemilik asli rumah keluarga Suwono di Pengabdi Setan 2017.
Bagaimana pendapat kalian? Jangan lupa tulis di kolom komentar!