5 Hal Fantastis dari Film Jumbo Raih 8 Juta Penonton!

Hingga hari ini, hanya tiga film Indonesia yang berhasil melampaui angka 8 juta penonton:

• KKN di Desa Penari

• Agak Laen

• dan kini, JUMBO.

Jadi yep, 8 juta ini bukan sembarang angka. Dalam sejarah box office Indonesia, sangat sedikit film yang mampu menembus batas ini, apalagi untuk genre animasi. Maka, pencapaian JUMBO tidak bisa dianggap remeh.

Bahkan sebelum ini saja Jumbo sudah memecahkan rekor animasi tersukses di Indonesia dan Asia Tenggara.

Untuk di Indonesia, Jumbo sudah sejak April melampaui rekor film pemegang rekor animasi lokal dengan penonton terbanyak yaitu 642.312 penonton.

Lebih hebat lagi, saat penontonnya baru mendekati 4 juta, JUMBO sudah mencatat pendapatan 8 juta dolar AS, melampaui rekor animasi Asia Tenggara sebelumnya, yakni Mechamato Movie yang meraih 7,68 juta dolar AS.

Kini dengan total penonton lebih dari 8,1 juta, pencapaiannya tentu jauh lebih besar. Bisa dikatakan, Jumbo bukan lagi sekadar film animasi lokal yang sukses tapi sebuah fenomena budaya yang menulis ulang standar industri di tingkat regional.

Durasi film Indonesia tayang di bioskop berbeda, tergantung respons penonton. Ada film lokal yang hanya bertahan seminggu, sementara yang sukses bisa mencapai dua hingga empat minggu. Beberapa kasus istimewa bahkan mencatatkan masa tayang hingga tiga bulan, seperti Agak Laen yang sempat bertahan di layar selama 98 hari.

JUMBO tampaknya termasuk dalam kategori langka, film yang bertahan lebih lama dari normal. Sejak dirilis pada hari Lebaran, 31 Maret 2025, film ini bukan hanya bertahan di bioskop hingga hari ini (2/5/2025), tapi terus mengumpulkan penonton baru setiap harinya.

Sebagai penggemar film animasi, saya sempat dibikin khawatir apakah Jumbo akan bisa sukses memilih tayang di Lebaran.

Soalnya ada dua film berpotensi besar lain rilis di hari itu: Qodrat 2 dan Pabrik Gula. Untuk Pabrik Gula, film horor adaptasi thread Simpleman sudah terbukti rutin sukses.

Dan jangan salah, dua film itu memang pada akhirnya sukses. juga. Pabrik Gula meraih 4.691.454 penonton, mendekati Sewu Dino (4.886.406). Qodrat 2 meraih 2.213.936 penonton, melampaui film pertamanya (1.751.637).

Namun di tengah persaingan ketat itu, Jumbo tampil sebagai pemenang absolut. Bukan hanya sukses, Jumbo mengungguli semuanya dengan selisih yang mencolok, hingga menembus lebih dari 8,1 juta penonton!

Sebuah kemenangan tak terbantahkan di musim Lebaran 2025, dan bukti bahwa film animasi lokal tak hanya bisa bersaing, tapi juga mengalahkan raksasa genre populer sekalipun.

Kesuksesan Jumbo tak hanya tercermin dari jumlah penontonnya, tapi juga dari jejak budaya yang mulai ditinggalkannya. Dan salah satu yang paling mencolok adalah lagu temanya, “Selalu Ada di Nadimu.”

Versi duet Prince Poetiray dan Quinn Salman untuk lagu ini kini berada di posisi #2 Trending YouTube Indonesia, dengan lebih dari 19 juta penayangan sejak perilisannya pada 4 April 2025.

Tak butuh waktu lama bagi lagu ini untuk menjadi anthem emosional baru keluarga Indonesia, disukai bukan hanya oleh anak tapi juga orang tua.

Popularitasnya bahkan meluas hingga lintas budaya. Cover lagu ini telah muncul dalam berbagai bahasa asing, termasuk Mandarin, Jepang, hingga Korea diciptakan oleh keluarga dan kreator dari berbagai penjuru.

Versi Ariel NOAH pun dirilis dan langsung disambut hangat. Dalam empat hari saja, video unggahannya di Instagram @arielnoah telah disaksikan lebih dari 1,9 juta kali.

Nah itu 5 hal fantastis dari film Jumbo raih 8 juta penonton.

Menurutmu gimana? Sampaikan di kolom komentar!