Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Sedih dari Kematian Gol D. Roger dan Rocks D. Xebec

Gol D. Roger dan Rocks D. Xebec. (Dok. Toei Animation, Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)
Gol D. Roger dan Rocks D. Xebec. (Dok. Toei Animation, Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)
Intinya sih...
  • Gol D. Roger mati dengan kendali penuh atas nasibnya, sementara Rocks kehilangan kendali atas dirinya.
  • Gol D. Roger tersenyum di platform eksekusi, sementara Rocks mungkin mati dengan tangis.
  • Pemerintah Dunia tetap mengenang reputasi Gol D. Roger, sementara Rocks nyaris dilupakan total.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gol D. Roger dan Rocks D. Xebec, dua nama yang mengguncang sejarah dunia One Piece. Keduanya pernah berdiri di puncak lautan, menantang "dunia."

Tapi meski sama-sama legenda, akhir hidup mereka jauh berbeda. Sama-sama berakhir di tangan manusia… tapi dengan situasi yang kontras.

Dua kematian ini sama-sama monumental, namun kalau disandingkan, terasa ada kesedihan mendalam dalam nasib Rocks dibandingkan Roger.

Apa yang membedakan akhir hidup dua raksasa era lama ini? Mari kita bandingkan lebih dekat.

1. Mati dengan kendali penuh atas nasibnya versus mati kehilangan kendali atas dirinya

Adegan eksekusi Roger. (funimation.com/One Piece)
Adegan eksekusi Roger. (funimation.com/One Piece)

Gol D. Roger mati dengan kendali penuh atas nasibnya. Ia dengan sadar menyerahkan diri ke Angkatan Laut sebelum penyakit membunuhnya duluan. Lalu di platform eksekusi, dia sempat menyampaikan kata-kata yang kemudian malah memulai Era Keemasan Bajak Laut, memastikan bahwa ada banyak orang akan mencari Laugh Tale. Membuat pusing Pemerintah Dunia serta para Yonko seperti Charlotte Linlin dan Kaido.

Rocks? Dia sedihnya benar-benar tak ada kendali atas nasibnya sendiri. Tubuhnya sudah sepenuhnya jadi iblis, bertindak di luar kemauannya. Garp dan Roger sempat mencoba mencari cara menolongnya tapi pada akhirnya tak menemukan solusinya, hingga hal terbaik yang bisa mereka lakukan hanya membunuhnya untuk mengakhiri penderitaan Rocks.

2. Mati dengan senyuman versus mati dengan tangis

Gol D. Roger dan Rocks D. Xebec. (Dok. Toei Animation, Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)
Gol D. Roger dan Rocks D. Xebec. (Dok. Toei Animation, Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Gol D. Roger tersenyum di platform eksekusi. Pemandangan itu antara memberi inspirasi bagi para calon bajak laut, atau bahkan mengejutkan calon Angkatan Laut seperti Smoker.

Rocks? Jika memang bab 1165 adalah momen kematiannya, maka ia mati dengan menangis.

Kalau saja situasinya lebih ideal, Rocks pun mungkin akan mati tersenyum seperti Will of D. sejati. Kamu bisa lihat di bab 1164, di tengah transformasi menjadi iblis, Rocks masih menyeringai ketika bicara pada Imu.

Namun situasinya saat itu memang sudah begitu tragis, hingga tak heran ia tidak bisa menahan air matanya. Tangisan itu mungkin adalah satu dari sedikit yang bisa ia lakukan pada tubuh yang bukan lagi dalam kendalinya.

3. Dikenang dunia versus nyaris dilupakan

5 Wajah yang Kaido Respek. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)
5 Wajah yang Kaido Respek. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)

Hal terbaik yang bisa dilupakan Pemerintah Dunia untuk menutupi Gol D. Roger "hanya" mengganti penulisan namanya jadi Gold Roger di publikasi, untuk menutupi koneksinya dengan Will of D.

Dunia tetap mengenang reputasinya, juga pesan terakhirnya yang legendaris. Hingga sekarang memori Roger masih "hidup" dalam memori banyak orang meski orangnya sudah lama mati.

Rocks tragisnya nyaris dilupakan total. Bukan hanya karena Pemerintah Dunia menutupi jejaknya, tapi karena anak buahnya sendiri kemudian jarang membicarakan dirinya dan masa-masa mereka ketika masih satu kelompok. Terutama Edward Newgate (Shirohige), Kaido, dan Linlin yang mungkin merasa terluka sekali karena dikhianati kapten yang sudah mereka bantu.

4. Perbedaan memori anak buah mereka

Rayleigh pertama kali bertemu Roger. (dok. Toei Animation/One Piece)
Rayleigh pertama kali bertemu Roger. (dok. Toei Animation/One Piece)

Rayleigh, Scopper Gaban, Shanks, Buggy, Crocus. Semua ini mengenang Roger dengan baik. Rayleigh bahkan menitikkan air mata saat Luffy menyatakan dirinya akan jadi Raja Bajak Laut, seakan melihat sang kapten dalam diri anak muda itu.

Rocks? Karena situasi terakhirnya, dimana ia menjadi iblis dan menyerang Kaido, Newgate, dan Linlin, memori anak buahnya soal dia tampaknya jadi sangat buruk. Ketiganya jarang mengungkit kapten mereka lagi.

Kaido masih mengagumi kekuatan kaptennya, terbukti dari Rocks masih jadi salah satu dari beberapa wajah yang ia bayangkan di bab 1001. Namun terasa sekali bahwa mantan anak buah Rocks tidak lagi memiliki kekaguman atau nostalgia pada sang kapten, beda dengan kelompok Roger.

5. Perbedaan nasib darah keturunan mereka

Tewasnya Portgas D. Ace (dok. Toei Animation/One Piece)
Tewasnya Portgas D. Ace (dok. Toei Animation/One Piece)

Uniknya, sementara empat perbedaan di atas menunjukkan betapa tragisnya Rocks dibanding Roger... dalam aspek ini Rocks "unggul."

Putra Roger, Ace, tumbuh dengan membenci ayahnya, merasa ia dapat "warisan reputasi" yang tak ia sukai dan kemudian malah memilih jadi putra Shirohige. Lalu dia mati. Darah Gol D. tampaknya terhenti sepenuhnya.

Sementara itu Teach... entah bagaimana pandangan Teach soal ayahnya, yang pernah memburu dan nyaris membunuh dia dan ibunya. Namun dia tampaknya mengagumi ayahnya, menamai kapalnya sebagai Saber of Xebec dan meniru rekam jejaknya seperti menaklukkan Pulau Bajak Laut. Dia kini tampaknya ingin melanjutkan mimpi ayahnya, meski dengan cara yang lebih brutal dan tanpa nilai kehormatan Rocks.

Nah itu lima perbedaan sedih dari cara kematian Rocks dan Roger. Kalau menurutmu gimana?

Sampaikan di kolom komentar!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us

Latest in Anime & Mange

See More

Apa Tweet Anime Paling Banyak di-Like di Twitter? Ini Jawabannya!

14 Des 2025, 19:29 WIBAnime & Manga