Kenapa Ya Shirohige Memilih Kabur dari Garp di God Valley One Piece?

- Shirohige memilih kabur dari Garp karena prioritasnya adalah menyelamatkan Shakuyaku, bukan melawan Garp.
- Peristiwa God Valley terjadi 38 tahun lalu, sehingga Shirohige masih dalam fase berkembang dan belum menjadi sosok legendaris.
- Situasi di Marineford dan God Valley sangat berbeda, medan tempur God Valley lebih chaotic dan memberikan celah bagi Shirohige untuk lolos dari Garp.
Ada satu momen di God Valley yang langsung jadi bahan perbincangan fans.
Shirohige, sosok yang di masa tuanya terkenal tidak pernah memperlihatkan punggungnya pada musuh, bahkan saat gugur di Marineford, justru di God Valley terlihat berbalik arah dan kabur dari Monkey D. Garp.
Kenapa pria sekuat itu mengambil pilihan yang tampak bertolak belakang dengan reputasinya? Mari kita analisis bersama adegan ini!
1. Perhatikan baik-baik dialog di adegan itu

Shirohige adalah salah satu anggota Bajak Laut Rocks yang jelas-jelas terpikat pada Shakuyaku. Di bab 1160, meski ia berusaha bersikap sok acuh dengan mengatakan hanya ingin “menyelamatkan teman,” ia juga sempat berucap, “Kalau setelah itu dia jatuh hati padaku, ya aku tidak akan protes.” Jadi, prioritas Shirohige di God Valley memang condong ke arah menyelamatkan Shakky.
Sekarang, perhatikan dialog penting dari Big Mom ketika mereka bertemu Garp: "Itu Garp! Cepat lari! Bisa repot kalau berurusan dengannya!"
Dalam versi bahasa Inggris bahkan lebih tegas: “It’s Garp! Run or we’ll be stuck in here forever!”
Artinya, Big Mom tidak hanya takut soal kalah-menang. Ia khawatir kalau mereka memilih melawan Garp, apapun hasil akhirnya, waktu dan energi akan terbuang percuma. Padahal, Big Mom punya prioritas lain: memburu Buah Iblis.
Jadi, saat itu prioritas Shirohige dan Big Mom sama, bukan menghadapi Garp, melainkan menyelesaikan misi masing-masing.
Hal ini konsisten dengan kilas balik Oden, di mana Shirohige juga diperlihatkan tidak masalah kabur dari kapal Angkatan Laut meski kemungkinan besar bisa menang. Baginya, pertempuran tidak selalu harus dihadapi jika hanya membuang waktu dan menghalangi tujuan utama.
2. Ini 38 tahun lalu

Hal lain yang perlu diingat: peristiwa God Valley terjadi 38 tahun lalu.
Dalam rentang waktu sepanjang itu, wajar jika seseorang bisa berubah drastis. Bahkan Gol D. Roger pun saat itu masih jauh dari sosok “Raja Bajak Laut” yang legendaris. Ia masih tergambar lebih semberono, dan perasaannya pun kala itu tertuju pada Shakuyaku, bukan Portgas D. Rouge yang kemudian menjadi cinta sejatinya.
Begitu juga dengan Shirohige. Di masa itu ia bahkan belum menjadi kapten, baru salah satu kru Bajak Laut Rocks. Sangat mungkin filosofi dan sikapnya berbeda dibanding Shirohige tua, yang akhirnya dikenal sebagai pria yang tidak pernah menunjukkan punggungnya pada musuh dan tewas dengan tubuh penuh luka di depan.
Dengan kata lain, Shirohige muda yang kita lihat di God Valley masih berada dalam fase berkembang, belum menjadi sosok legendaris yang ia wujudkan di Marineford.
3. Perbedaan rute Marineford dan God Valley

Perlu diingat, situasi di Marineford dan God Valley sangat berbeda.
Di Marineford, Sengoku dengan sengaja mengatur jalur pertempuran. Tujuannya jelas: jika Bajak Laut Shirohige ingin menyelamatkan Ace, mereka harus menghadapi kekuatan penuh Angkatan Laut. Tidak ada rute mudah di sana. Bahkan Luffy, yang mendapat banyak perlindungan sepanjang jalan, tetap babak belur hingga hampir tewas.
Sebaliknya, God Valley adalah medan yang kacau balau. Tidak ada pihak yang benar-benar siap dengan skenario battle royale melibatkan Rocks, Roger, Angkatan Laut, hingga Tenryuubito. Chaos seperti ini membuka celah bagi Shirohige untuk lolos dari hadangan Garp.
Dan benar saja, ujung-ujungnya Shirohige berhasil lepas dari Garp. Ia kemudian menghadang calon rival besarnya di masa depan, Gol D. Roger, memaksa Roger untuk menyerahkan misi penyelamatan Shakuyaku kepada Rayleigh.
4. Ada indikasi bahwa Shirohige memang segan pada Garp bahkan di usia tua

Menariknya, bukti soal segannya Shirohige terhadap Garp bukan hanya muncul di God Valley. Kita bisa melihatnya di Marineford, tepatnya di bab 567–568.
Saat itu Marco mencoba taktik pintar: menggunakan kekuatan Zoan-nya untuk terbang langsung ke platform eksekusi Ace. Namun rencana itu langsung digagalkan, Garp menjatuhkannya hanya dengan satu tinju. Dampaknya luar biasa: para bajak laut seketika terintimidasi hanya oleh aksi seorang kakek tua.
Shirohige segera mencoba membangkitkan semangat pasukannya dengan berseru, “Jangan terintimidasi! Dia hanya prajurit tua sekarang!” (bab 568). Tapi menariknya, setelah itu Marco tidak pernah lagi mencoba menembus platform lewat jalur udara.
Jika kita tarik benang merah ke bab 1161, di mana Shirohige muda memilih kabur begitu Garp muncul, polanya konsisten. Ada indikasi kuat bahwa Shirohige memang segan menghadapi Garp. Selama tidak benar-benar terpaksa, ia lebih memilih menghindar daripada melawannya secara langsung.
5. Jadi, kenapa Shirohige memilih kabur dari Garp?

Menurut saya, alasannya cukup jelas.
Saat itu prioritas Shirohige adalah menolong Shakuyaku, bukan menjatuhkan Garp. Setiap detik sangat berharga, dan terbukti, Shakky memang nyaris dibunuh oleh Shepherd Sommers di bab 1161, sebelum Rayleigh berhasil menyelamatkannya.
Baik Shirohige maupun Big Mom sama-sama sadar, meladeni Garp hanya akan membuang waktu. Padahal keduanya punya agenda masing-masing yang lebih penting.
Selain itu, jangan lupa: ini peristiwa 38 tahun lalu. Filosofi hidup Shirohige muda jelas berbeda dengan Shirohige tua yang kita lihat di Marineford, sama halnya seperti Roger muda di God Valley yang masih jauh lebih semberono dibanding Roger saat pelayaran terakhirnya ke Laugh Tale.
Perbedaan lain, medan tempur God Valley jauh lebih chaotic dibanding Marineford. Jika di Marineford Sengoku sudah menutup semua jalur aman, di God Valley Shirohige masih bisa menemukan rute relatif bebas untuk mencari Shakky. Maka, kabur dari Garp terasa lebih logis dibanding memaksakan duel yang hanya akan membuang waktu.
Tentu, semua ini masih sebatas teori berdasarkan potongan adegan yang sudah Oda perlihatkan. Siapa tahu nanti kita dapat penjelasan lebih detail—baik di manga maupun mungkin di SBS.
Kalau menurutmu gimana?
Sampaikan pendapatmu di kolom komentar!


















