Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Latar Mirip, Kenapa Doflamingo Tidak Sekuat Shanks di One Piece?

Donquixote Doflamingo
Donquixote Doflamingo (dok. Toei Animation/ One Piece)
Intinya sih...
  • Faktor garis darah
  • Faktor siapa yang membesarkan mereka
  • Perhatikan bagaimana mereka berurusan dengan musuh tanggu
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ah, kita sedang banyak membandingkan Shanks dan Doflamingo hari ini.

Membandingkan keduanya memang menarik soalnya. Dua-duanya sama-sama putra Tenryuubito yang hidup sebagai bajak laut di dunia bawah, namun satunya ditolak oleh Mary Geoise sementara satunya justru menolak Mary Geoise.

Kalau bicara kekuatan, jelas Doflamingo bukan karakter lemah. Dia menguasai tiga jenis Haki dan bahkan sudah mencapai Awakening Buah Iblisnya, Ito Ito no Mi. Namun tetap saja, ia terasa seperti “batas bawah” kekuatan dunia Yonko, lawan yang berbahaya, pebisnis ulung, tapi bukan ancaman bagi raja lautan seperti Kaido, Big Mom, atau Shanks.

Sebaliknya, Shanks justru jadi “monster” tanpa Buah Iblis. Ia mengandalkan murni Haki (tiga-tiganya) di level tinggi, hingga bisa menakuti Admiral dan membuat Kaido sendiri memberi hormat.

Padahal mereka sama-sama berdarah “dewa,” sama-sama cerdas, dan sama-sama karismatik. Lalu, kenapa Doflamingo tidak pernah mencapai level Shanks?

Yuk, kita bedah alasan dan perbedaannya satu per satu!

1. Faktor garis darah

Saint Figarland Garling (dok. Toei Animation/One Piece)
Saint Figarland Garling (dok. Toei Animation/One Piece)

Ada satu elemen di One Piece yang kadang terasa pahit untuk diakui: potensi seseorang sering kali ditentukan oleh siapa ayah atau leluhurnya.

Contohnya jelas terlihat di tokoh utama kita sendiri, Monkey D. Luffy. Ayahnya adalah pemimpin Pasukan Revolusioner, Monkey D. Dragon, sementara kakeknya adalah Monkey D. Garp, Pahlawan Angkatan Laut. Sejak lahir, Luffy sudah membawa “DNA petarung legendaris.”

Nah, di titik ini perbandingan antara Shanks dan Doflamingo mulai terasa timpang.

  • Ayah Shanks, Figarland Garling, adalah Komandan Tertinggi God’s Knight, posisi yang menempatkannya di puncak hierarki kekuatan dunia. Garling bukan sekadar bangsawan; dia petarung papan atas yang bahkan di Mary Geoise pun disegani. Jadi wajar jika Shanks, yang mewarisi darah Figarland, punya potensi bawaan luar biasa untuk mengasah Haki-nya ke level ekstrem.
  • Ayah Doflamingo, Donquixote Homing, sebaliknya… adalah Tenryuubito “paling manusiawi.” Begitu ia meninggalkan Mary Geoise, Homing kehilangan segalanya, status, kekuasaan, bahkan wibawa. Dia bukan petarung, bukan pemimpin, dan bukan sosok yang bisa menurunkan “kekuatan” apapun pada anaknya.

Kalau dipikir, justru Doflamingo sudah luar biasa karena bisa menjadi sekuat itu tanpa dukungan garis darah petarung. Ia tumbuh di bawah penderitaan dan kebencian, tapi tetap berhasil menjadi bajak laut besar yang diakui dunia.

Namun, dari sisi “fondasi genetik,” jelas Shanks menang telak.

2. Faktor siapa yang membesarkan mereka

Trebol (dok. Toei Animation/One Piece)
Trebol (dok. Toei Animation/One Piece)

Shanks dibesarkan oleh Bajak Laut Roger dan bahkan ikut dalam pelayaran terakhir mereka, meski karena Buggy sakit mendadak ia memutuskan tidak turun ke Laugh Tale.

Diketahui kalau teknik pedang diperkuat Haki-nya ia pelajari hanya dengan mengamati Roger. Bahkan kru Roger lain pun tidak bisa melakukannya.

Shanks pun otomatis terlibat dalam beberapa bentrokan legendaris Bajak Laut Roger, seperti melawan armada Shiki di Pertempuran Edd War dan pertempuran terakhir Bajak Laut Roger melawan Bajak Laut Shirohige.

Dengan kata lain, Shanks ditempa oleh legenda, di tengah legenda, untuk menjadi legenda berikutnya.

Sekarang bandingkan dengan Doflamingo.

Dia memang ditemukan oleh Trebol, dan bersama Vergo, Diamante, serta Pica, Trebol menjadikannya “raja kecil dunia bawah.”

Namun, apa yang mereka tanamkan pada Doflamingo bukan disiplin, bukan nilai kepemimpinan, tapi rasa kebencian dan kekuasaan tanpa kendali.

Trebol dan kawan-kawan adalah penjahat dunia bawah, bukan mentor yang mengasah karakter.

Mereka memuja Doflamingo seperti dewa, bahkan rela membakar satu kota hanya karena tuannya terjatuh di jalan.

Dan dari situ, Doflamingo tumbuh bukan sebagai murid yang belajar mengendalikan kekuatan, tapi sebagai raja kecil yang terbiasa dikelilingi orang yang menuruti semua kehendaknya.

Hasil akhirnya kontras sekali:

Shanks belajar dari kapten yang mengajarkan kebebasan dan tanggung jawab.

Doflamingo belajar dari bawahan yang menanamkan ego dan dominasi, memperburuk tendensinya yang sejak awal juga sudah buruk.

Dan itu mungkin menghambat potensi Doflamingo sendiri.

3. Perhatikan bagaimana mereka berurusan dengan musuh tangguh

Shanks (dok. Toei Animation/One Piece)
Shanks (dok. Toei Animation/One Piece)

Cara seseorang menghadapi lawan kuat sering kali menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya dan di One Piece, hal itu lebih penting daripada sekadar kekuatan fisik.

Mari kita mulai dengan Shanks.

Selama ini, pria berambut merah itu selalu menghadapi tantangan besar dengan kepala tegak.

  • Ia pernah berduel dengan Dracule Mihawk, pendekar pedang terhebat di dunia.
  • Berdebat lalu beradu senjata dengan Shirohige, sosok yang disebut manusia terkuat.
  • Merampok kapal CP9 yang membawa Gomu Gomu no Mi dan lolos.
  • Mencegat Kaido ketika sang Yonko ingin menuju Marineford, sementara Doflamingo bahkan takut membuat Kaido kesal.
  • Mengalahkan Loki dan menyeret sang pangeran raksasa kembali ke Elbaf.
  • Dan akhirnya, berdiri di tengah medan perang Marineford, menantang siapapun yang masih ingin bertarung untuk melawannya langsung.

Shanks bukan hanya kuat; dia berani menghadapi siapa pun dengan tekad yang tak tergoyahkan. Keberaniannya itu, ditambah Haoshoku Haki-nya yang “hidup,” membuat dia memancarkan aura dominasi alami.

Sekarang bandingkan dengan Doflamingo.

Doflamingo menikmati menindas lawan yang lemah, tapi begitu berhadapan dengan musuh sejati, sikapnya berubah drastis.

  • Saat bertemu Kuzan, ia memilih mundur.
  • Di Marineford, ia tidak menyerang Shirohige, berbeda dengan Crocodile dan Mihawk yang tetap menantang. Ia hanya “bermain-main” dengan Jozu dan Atmos, dua komandan, atau Little Oars Jr. yang lebih mungkin ia ungguli.
  • Dan ketika berurusan dengan Kaido, rasa takutnya terlihat jelas. Ia lebih memilih menjadi pemasok senjata Yonko itu daripada menyinggungnya sedikit pun.

Doflamingo bukan pengecut, tapi dia selalu memilih jalan aman. Ia pragmatis, oportunis, dan selalu memastikan dirinya berada di sisi pemenang sebelum perang dimulai.

Masalahnya, di dunia One Piece, kekuatan sejati datang dari tekad dan keberanian menghadapi yang mustahil. Haki itu sendiri adalah manifestasi dari semangat, dan Shanks mewakili itu sepenuhnya.

Sementara Doflamingo, yang lebih memilih bertahan di balik intrik dan kalkulasi, akhirnya membatasi pertumbuhan kekuatannya sendiri.

4. Kesimpulan?

Karakter Donquixote Doflamingo dari anime One Piece (1999) (dok. Toei Animation)
Karakter Donquixote Doflamingo dari anime One Piece (1999) (dok. Toei Animation)

Sejak awal, Doflamingo memang sudah kalah di “bibit.”

Ayahnya, Donquixote Homing, bukan petarung, melainkan bangsawan idealis yang menolak gaya hidup Tenryuubito. Keluarga Donquixote sejauh ini memang dikenal lebih sebagai darah biru, bukan darah tempur. Mereka kontras total dengan keluarga Figarland, keturunan para kesatria yang menjadi tulang punggung God’s Knight, atau keluarga Shepherd yang melahirkan salah satu Gorosei dan juga satu God's Knight.

Bahwa Doflamingo bisa berkembang sejauh ini, menguasai tiga jenis Haki, menjadi Warlord, dan bahkan mengguncang dunia bawah, itu sebenarnya sudah prestasi luar biasa untuk seseorang yang tidak memiliki “darah petarung” seperti Shanks.

Namun masalah utamanya bukan di genetik… melainkan di cara dia dibesarkan.

Setelah masa kecil yang kelam dan brutal, Doflamingo justru tumbuh dikelilingi oleh orang-orang yang memujanya, Trebol dan tiga pelindungnya memperlakukan Doffy bukan sebagai murid, tapi sebagai dewa kecil. Setiap kali ia tersandung, sebuah kota bisa terbakar. Setiap kali ia marah, dunia bawah gemetar.

Dan pola asuh itu membentuk watak Doflamingo seperti yang kita lihat: berani melawan mereka yang ia remehkan, tapi cenderung mundur atau bahkan tunduk ketika menghadapi kekuatan sejati.

Ia melawan Luffy karena ia terasa meremehkan pemuda itu, tapi ciut ketika berhadapan dengan Kaido, sesuatu yang tidak pernah dilakukan Luffy, Kid, Law, apalagi Shanks.

Shanks tumbuh di kapal legenda dan belajar arti tanggung jawab. Doflamingo tumbuh di singgasana palsu dan belajar bahwa dunia tunduk pada kekerasan.

Dan di dunia One Piece, dimana kekuatan sejati lahir dari tekad dan keberanian melangkah, mental seperti Doflamingo tidak akan pernah bisa menembus level Shanks.

Nah itu analisis saya soal kenapa Doflamingo tidak sekuat Shanks di One Piece meski dari latar belakang mereka mirip.

Kalau menurutmu gimana?

Sampaikan di kolom komentar!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us

Latest in Anime & Mange

See More

[QUIZ] Jurus Gol D. Roger One Piece Mana yang Mewakili Kamu?

12 Nov 2025, 21:00 WIBAnime & Manga