Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Gimana Jadinya Kalau Luffy Tak Pernah Bertemu dengan Shanks One Piece?

Luffy dan Shanks (dok. Toei Animation/One Piece)
Luffy dan Shanks (dok. Toei Animation/One Piece)
Intinya sih...
  • Bagaimana nasib Luffy dan dunia One Piece bisa berubah total jika ia tak pernah bertemu Shanks?
  • Dari siapa Luffy akan belajar arti kebebasan dan persahabatan kalau Bajak Laut Rambut Merah tak pernah singgah di Foosha Village?
  • Dan… apakah Luffy masih akan menjadi bajak laut yang sama, atau sosok yang jauh lebih kelam dan emosional?
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Momen pertemuan Luffy dengan Shanks adalah salah satu momen paling vital yang menentukan arah dunia One Piece sekarang. Shanks adalah sosok yang menginspirasi Luffy, memberinya visi soal gimana bajak laut itu seharusnya. Penekanan pada nakama, pencarian kebebasan, dan bersenang-senang, tapi siap tempur kalau teman diejek, tampaknya Luffy dasarkan pada memorinya soal Bajak Laut Rambut Merah.

Nah di Insiden God Valley kita menyadari bahwa hampir saja Shanks tidak menjadi bajak laut. St. Maffey, God's Knight yang bertugas mencari anak-anak Garling, tidak menyadari bahwa anak Garling dua, dan hanya membawa Shamrock saja. Kalau saja dia membawa Shanks juga, mungkin Shanks akan jadi God's Knight juga seperti Shamrock dan sejarah One Piece akan sangat beda. Bahkan mungkin Shanks tidak akan ketemu Luffy.

Bayangkan kalau Maffey waktu itu menemukan Shanks juga. Ia akan tumbuh di Mary Geoise, dilatih Garling menjadi salah satu God’s Knight seperti Shamrock, bukan bajak laut. Takkan ada Bajak Laut Rambut Merah. Takkan ada topi jerami yang berpindah tangan. Dan tentu saja... takkan ada sosok Monkey D. Luffy seperti yang kita kenal sekarang.

Lalu, gimana jadinya dunia One Piece kalau Luffy tumbuh tanpa inspirasi dari Shanks?

Apakah dia tetap akan berlayar? Atau justru jadi tipe bajak laut yang lebih keras dan penuh amarah seperti Ace muda?

1. Dampak besar kalau Shanks tidak pernah berjumpa Luffy

Luffy dan Shanks. (Dok. Toei Animation/One Piece)
Luffy dan Shanks. (Dok. Toei Animation/One Piece)

Salah satu dampak paling besar (dan mungkin paling fundamental) jika Shanks tidak pernah bertemu Luffy adalah: buah Gomu Gomu no Mi (yang kini kita tahu sebagai Hito Hito no Mi, Model: Nika) mungkin takkan pernah dimakan oleh Luffy.

Sedikit mengingat kembali: pernah ada momen agen Pemerintah Dunia sudah sukses mengamankan buah itu. Kapal pengangkutnya dikawal langsung oleh CP9 di bawah komando Who’s-Who, untuk dikirim menuju Mary Geoise dan diserahkan kepada Gorosei. Namun kapal itu diserang oleh Bajak Laut Rambut Merah, dan buah legendaris itu berhasil direbut.

Serangan inilah yang mengubah arah sejarah.

Who’s-Who kemudian dipenjara atas kegagalannya, sementara Shanks membawa buah itu bersama krunya. Beberapa waktu kemudian, mereka berlabuh di Desa Foosha... dan di sanalah Luffy kecil tanpa sengaja memakan buah itu.

Momen yang tampak sederhana itu ternyata menjadi fondasi bagi seluruh perjalanan menuju Era Baru Bajak Laut. Tanpa pertemuan itu, Luffy mungkin takkan pernah menjadi manusia karet, bahkan mungkin tidak pernah memiliki kekuatan buah iblis sama sekali. Ia akan berlayar hanya dengan tenaga dan semangatnya, tanpa kekuatan “Dewa Matahari” yang kini menjadi simbol kebebasannya.

Selain itu, seperti yang sudah disinggung di pembuka, identitas dan nilai-nilai Bajak Laut Topi Jerami sangat dipengaruhi oleh kenangan Luffy terhadap kru Shanks.
Dari mereka, Luffy belajar arti “nakama” yang sebenarnya: bersenang-senang, berbagi tawa, dan siap menghajar saat teman diremehkan.

Jadi bahkan jika kita berandai, Luffy tetap menjadi bajak laut tanpa pernah bertemu Shanks, tanpa pernah memakan Gomu Gomu no Mi, maka jiwa bajak lautnya pasti akan terasa berbeda.

2. Sosok yang menginspirasi Luffy bisa jadi adalah Ace dan Sabo

Untitled.png
Luffy, Sabo, dan Ace (dok. Toei Animation/ One Piece)

Dalam skenario di mana Luffy tidak pernah bertemu Shanks, (dan mungkin ia tidak kena masalah dengan Higuma karena tak ada sosok Shanks yang ingin ia bela), kemungkinan besar sosok yang akan paling memengaruhi dirinya adalah Ace dan Sabo.

Jika Garp tetap menitipkan Luffy pada keluarga Dadan, ia tetap akan tumbuh di lingkungan yang keras, dan tetap mengenal dunia bajak laut lewat kedua “kakaknya” itu.

Namun inspirasi yang ia dapat akan sangat berbeda. Ace dan Sabo tidak melihat bajak laut seperti Shanks (sosok bebas, tertawa, dan penuh petualangan) melainkan sebagai jalan pelarian dari dunia yang menindas.

Memang, pada akhirnya Ace juga menjadi bajak laut seperti Luffy. Namun perbedaan motivasi mereka sangat kontras. Ace berlayar untuk menantang takdir dan membuktikan dirinya, sementara Luffy berlayar untuk menjelajahi dunia dan mencari kebebasan sejati.

Pandangan ini juga sempat muncul dalam One Piece Novel A, di mana Benn Beckman mengungkap kesannya terhadap Ace muda:

“Dia sangat sopan pada awalnya, tapi kemudian mulai terus bicara tentang dirinya sendiri. Anak itu lebih naif dari kelihatannya. Rasanya seperti dia bukan bajak laut, tapi gladiator. Kalau dia ingin menghancurkan dunia seburuk itu, kenapa tidak bergabung saja dengan Pasukan Revolusioner?”

Kesan Beckman ini menggambarkan betul sifat Ace di masa awal: penuh amarah dan masih berjuang menolak warisan darah Roger. Alih-alih tertawa menghadapi dunia seperti Luffy, Ace justru ingin menantangnya.

Jika Luffy tumbuh hanya di bawah pengaruh Ace dan Sabo (tanpa sebelumnya ketemu Shanks) maka nilai-nilainya pun akan cenderung lebih emosional dan reaktif. Terlebih, setelah melihat Sabo “mati” di depan mata mereka, Luffy bisa jadi mewarisi sebagian besar amarah dan luka batin Ace.

Ia tetap akan menjadi bajak laut, tapi bukan murni tipe petualang yang ingin melihat dunia, melainkan tipe pejuang yang ingin mengguncang dunia.

3. Filosofi dan gaya kepemimpinan Luffy juga mungkin akan beda

Luffy (dok. Toei Animation/One Piece)
Luffy (dok. Toei Animation/One Piece)

Tanpa kenangan tentang Bajak Laut Rambut Merah, visi Luffy tentang “kelompok ideal” kemungkinan besar tidak akan terinspirasi oleh Shanks dan krunya, melainkan oleh memori masa kecilnya bersama Ace dan Sabo.

Bagi Luffy versi ini, “kelompok” bukanlah kru bajak laut besar penuh tawa dan mimpi, melainkan lingkar kecil sahabat yang saling melindungi di tengah dunia yang keras.

Mereka bertiga dulu berjuang bersama dan berjanji untuk menjadi bajak laut yang bebas. Maka tanpa pengaruh Shanks, Luffy akan memandang kebebasan bukan sebagai “menjelajahi dunia tanpa batas,” melainkan kemampuan untuk menjaga orang-orang yang dia anggap sebagai keluarganya.

Ia akan tetap memiliki rasa setia dan keberanian yang sama, tapi cara mengekspresikannya bisa jauh lebih membumi lebih seperti “pemimpin geng” ketimbang “kapten kapal impian.” Yep, bahkan mungkin kelompok Dadan pun akan lebih mempengaruhinya dalam kemungkinan ini.

Memang, kita tahu Luffy tetap memiliki mimpi misterius yang diwarisi dari Roger, sebuah cita-cita besar yang sudah didengar oleh Shanks, lalu kemudian oleh Ace dan Sabo. Artinya, apa pun garis waktu yang terjadi, Luffy tetaplah Luffy, seseorang yang membawa mimpi luar biasa sejak kecil. Namun tanpa Shanks yang mengajarkan arti kebebasan sejati, mimpi itu mungkin akan mengambil bentuk yang berbeda.

Bukannya menjadi “Raja Bajak Laut,” yang menurut Luffy artinya adalah "Pria Paling Bebas di Lautan," Luffy versi tanpa Shanks bisa saja memiliki tujuan yang lebih personal. Mungkin ia berlayar untuk mencari keadilan atas “kematian” Sabo, atau untuk mencari arti dirinya sendiri, sebagaimana Ace dulu berusaha mencari makna kelahiran dan keberadaannya di dunia.

Yang jelas, esensi Luffy tetap sama, berani, setia, dan tak gentar melawan siapapun demi teman-temannya. Namun di sisi lain, ia akan menjadi sosok yang jauh lebih emosional, lebih introspektif, dan lebih terikat pada masa lalunya dibanding Luffy yang kita kenal sekarang.

4. Jadi, pertemuan dengan Shanks memang hal terbaik untuk Luffy

adegan perpisahan Luffy dan Shanks dalam serial One Piece (dok. Netflix/One Piece)
adegan perpisahan Luffy dan Shanks dalam serial One Piece (dok. Netflix/One Piece)

Jadi, ya, kalaupun Shanks tidak pernah bertemu dengan Luffy, kemungkinan besar Luffy tetap akan berlayar juga. Begitu ia tumbuh bersama Ace dan Sabo, arah hidupnya sebagai bajak laut tampaknya sudah tak terhindarkan. Sejak awal pun tidak ada tanda-tanda ia ingin mengikuti jejak kakeknya menjadi Angkatan Laut. Luffy memang lahir dengan jiwa pemberontak dan keinginan untuk hidup bebas di lautan.

Namun, Luffy di dunia tanpa Shanks akan menjadi sosok yang berbeda, bukan sepenuhnya berubah, tapi dengan perbedaan yang cukup kontras. Ia tetap akan keras kepala, berani, dan setia pada teman-temannya, tetapi tanpa Shanks, Luffy mungkin akan tumbuh dengan pandangan yang lebih sempit tentang kebebasan. Ia akan menjadi bajak laut karena ingin membuktikan diri atau melindungi orang-orang yang ia anggap sebagai keluarga, seperti Ace, bukan karena ingin menertawakan dunia dari atas laut luas yang tak terbatas.

Pertemuan dengan Shanks benar-benar menjadi titik balik terbaik dalam hidup Luffy. Shanks tidak hanya memberinya panutan tentang seperti apa bajak laut sejati seharusnya, tapi juga menanamkan filosofi tentang persahabatan, tawa, dan arti kebebasan. Dari Shanks pula, Luffy tanpa sengaja mendapatkan Hito Hito no Mi, Model: Nika, kekuatan yang pada akhirnya mengguncang dunia ketika mencapai Awakening di Onigashima.

Dengan kata lain, Shanks tidak hanya menyelamatkan nyawa Luffy, tetapi juga mengarahkan takdirnya ke arah yang berpotensi membebaskan dunia One Piece keseluruhan dari tirani.

Menurutmu gimana?

Apakah Luffy tanpa Shanks tetap akan menjadi simbol kebebasan dunia, atau justru sosok yang lebih kelam seperti Ace muda?

Tulis pendapatmu di kolom komentar!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us

Latest in Anime & Mange

See More

Kenapa Ya Loki Ditawari Langsung Jadi God's Knight One Piece?

05 Des 2025, 12:00 WIBAnime & Manga