Gimana Jadinya Kalau Kaido Tidak 'Dikhianati' Rocks di One Piece?

- Kaido muda memiliki sifat-sifat menarik yang tampaknya sudah sirna ketika dia dewasa, seperti mengagungkan kekuatan dan respek kepada Rocks.
- Jika Kaido tidak "dikhianati" oleh Rocks, amarahnya akan punya arah yang jauh lebih jelas dan bisa tumbuh menjadi sosok yang sama garangnya, tapi dengan tujuan yang lebih konkret.
- Dunia dimana Kaido tidak dikhianati oleh Rocks akan membawa dampak besar terhadap hubungan antara Kaido, Shirohige, dan Linlin serta perpecahan kekuatan besar dunia bajak laut.
Gimana Jadinya Kalau Kaido Tidak 'Dikhianati' Rocks di One Piece?
Salah satu kejadian tragis di God Valley adalah Rocks D. Xebec dijadikan iblis dan dikendalikan Imu... namun anak buahnya tak menyadari itu. Mereka melihat bagaimana penampilan kapten mereka berubah, tapi tak tahu penyebabnya dan bahwa sang kapten sudah bergerak di luar kendalinya.
Pengkhianatan Rocks bisa jadi berdampak sangat besar ke Kaido yang saat itu masih muda.
Bayangkan dari sudut pandang Kaido, seorang remaja yang setia, siap mati demi kaptennya, malah dihajar habis-habisan oleh sosok yang ia kagumi.
Trauma seperti ini bisa menjelaskan kenapa Kaido dewasa menjadi sosok yang sinis, manipulatif, dan percaya bahwa “pengkhianatan adalah hal alami di antara bajak laut.” Ia mungkin tumbuh dengan luka batin dari insiden itu.
Tapi… gimana jadinya kalau hal itu tidak pernah terjadi?
Bagaimana jika Rocks tidak dikendalikan Imu, dan benar-benar bertarung bersama Kaido, Big Mom, dan Shirohige melawan “dunia”?
Apakah Kaido akan menjadi sosok yang berbeda?
Mari kita analisis kemungkinan menarik ini!
1. Beberapa sifat menarik Kaido muda

Sejak muda pun Kaido terasa sudah punya tendensi mengagungkan kekuatan. Karenanya dia sampai ditendang Rocks, karena dia sempat mengusulkan memaksa saja Harald untuk patuh.
Dan kalau dia sudah mengincar Buah Iblis tertentu? Ketika Big Mom malah ingin menyerahkan Buah Iblis itu ke putranya, Kaido memilih merebutnya.
Tapi ada beberapa sifat menarik Kaido muda yang tampaknya sudah sirna ketika dia dewasa.
-Dia pernah dengan Edward Newgate (Shirohige). Dia pernah mendengarkan nasihat Newgate untuk berpikir baik-baik soal Buah Iblis yang ia inginkan, karena pilihan itu dampaknya akan seumur hidup. Dan ia serta Newgate pun adalah dua sosok yang paling siap membantu kapten mereka di bab 1162.
-Perhatikan bahwa setelah Kaido menjadi naga, jadi misinya mencari Buah Iblis yang cocok sudah selesai, dia malah langsung mendekati Rocks. Seakan dia ingin pamer kekuatan itu ke kaptennya, bukan ikutan harta, bukan malah mengkhianati sang kapten. Ini menunjukkan betapa dia sebenarnya respek kepada Rocks.
Jika Kaido muda tidak "dikhianati" Rocks mungkin dua sifat menarik ini tidak akan teredam dan malah jadi lebih dominan...
2. Kemungkinan Kaido muda yang tak "dikhianati" Rocks

Bayangkan skenario berbeda: Rocks D. Xebec tidak dikendalikan oleh Imu melalui teknik Domi Reversi.
Alih-alih dijadikan iblis, misalnya Imu langsung membunuh Rocks untuk memastikan klan Davy benar-benar lenyap dari dunia.
Dalam situasi seperti itu, amarah Kaido muda akan punya arah yang jauh lebih jelas. Dia tidak akan melihat kapten yang ia hormati tiba-tiba menghancurkan segalanya dan menyerang anak buahnya sendiri, melainkan akan melihat kaptennya dibunuh oleh kekuatan yang jauh lebih besar yaitu Pemerintah Dunia.
Dan kalau Kaido sampai mengetahui kebenaran itu, bukan mustahil ia akan menempuh jalan seperti Pasukan Revolusioner.
Kaido bisa saja tumbuh menjadi sosok yang sama garangnya, sama destruktifnya, tapi dengan tujuan yang lebih konkret: menyerang Mary Geoise dan menjatuhkan para Tenryuubito, meneruskan cita-cita kaptennya yang dibunuh.
Hubungannya dengan Big Mom mungkin tetap memburuk... bagaimanapun, perebutan Uo Uo no Mi, Model: Seiryu adalah titik yang memisahkan mereka.
Namun Kaido yang tidak “dikhianati” Rocks masih mungkin menjaga hubungan baik dengan Newgate, sosok yang dulu menasihatinya dan berdiri bersamanya menghadapi Imu di God Valley.
Bisa jadi Kaido akan tumbuh seperti “adik” bagi Shirohige, bukan rival di masa depan.
Dengan jalan itu, Kaido akan tetap menjadi simbol kekuatan dan kehancuran, tapi kehancuran yang terarah, bukan sekadar kegilaan tanpa arah seperti yang kita lihat di Wano.
Ia akan menjadi “naga pemberontak,” bukan “naga tiran.”
Sementara Kaido yang kita kenal sekarang tampak membangun pasukan, mengumpulkan senjata, dan menyiapkan perang besar... namun tanpa arah yang benar-benar jelas, selain mungkin "mengobarkan perang terbesar yang pernah dialami dunia."
Ia marah pada dunia, tapi seperti tidak tahu pada siapa tepatnya kemarahan itu ditujukan.
3. Dunia dimana Kaido tidak dikhianati oleh Rocks

Kaido yang kita kenal itu... unik sebenarnya.
Kamu bisa melihat sisi terhormatnya. Dia sangat tidak suka jika musuh yang bisa mengimbanginya duel terdistraksi oleh orang lain. Dan meski yang memberi distraksi ini sekutunya, atau menyelamatkan nyawanya, Kaido tetap akan membunuh mereka.
Lihat saja nasib Kurozumi Higurashi, sekutu Orochi yang menyelamatkannya dari Kozuki Oden.
Tapi dia juga brutal dan tanpa ampun. Membantai anak buah Moria, memperbudak Wano, bahkan menghajar Yamato.
Kaido sepertinya masih akan tumbuh dengan brutal jika Rocks tak mengkhianatinya, terutama karena alternatif utama jika Rocks tidak jadi iblis yang dikendalikan Imu adalah dia sekedar dibunuh.
Tapi saya curiga setelah itu dia akan lebih mencoba memahami sosok bayangan abadi yang membunuh Rocks ketimbang sakit hati karena dikhianati Rocks.
Dan jika itu yang terjadi, dampaknya bisa merembet ke dua legenda lain yaitu Shirohige dan Linlin.
Keduanya yang ikut bertarung di sisi Rocks melawan Imu bisa saja menganggap kapten mereka mati dengan terhormat, bukan sebagai pengkhianat.
Ketiganya (Kaido, Shirohige, dan Linlin) mungkin tidak akan saling membenci seperti di timeline asli.
Mereka bisa saja bekerja sama lebih awal, menelusuri kebenaran tentang “bayangan hitam” yang membunuh Rocks.
Dan justru itulah hal yang paling tidak diinginkan oleh Imu.
Perpecahan tiga sosok kuat ini, yang akhirnya menjadi Yonko besar dengan wilayah masing-masing, mungkin adalah hasil ideal dari permainan panjang Imu.
Dengan cara itu, kekuatan terbesar dunia bajak laut terpecah, sibuk saling bersaing... dan tidak pernah sempat bersekutu melawan Pemerintah Dunia.
Kalau Rocks tidak “mengkhianati” mereka, bisa jadi sejarah dunia One Piece akan berubah total.
Bagaimana menurutmu?
Apakah dunia One Piece akan lebih stabil… atau justru lebih berbahaya?
Sampaikan pendapatmu di kolom komentar!



















