5 Fakta Penyakit Cinta yang Diderita Pemimpin Suku Kuja One Piece
- Penyakit cinta hanya menjangkiti pemimpin Bajak Laut Kuja
- Penyakit ini disebabkan oleh emosi yang terlalu lama dipendam
- Reaksi korbannya berbeda tergantung jarak dengan orang yang dicintainya
Penyakit cinta adalah salah satu penyakit ikonik yang diperlihatkan sempat menjangkiti Hancock selama perjumpaannya dengan Luffy. Diketahui karena ternyata penyakit tersebut pernah merenggut nyawa beberapa pemimpin Kuja di masa lalu.
Apa saja fakta menarik tentang penyakit satu ini? Berikut pembahasannya!
1. Hanya diderita para pemimpin Bajak Laut Kuja
Penyakit satu ini diketahui hanya menjangkiti para perempuan yang kebetulan menduduki posisi sebagai ratu bagi para anggota suku Kuja sekaligus kapten dari Bajak Laut Kuja.
Tidak ada data maupun penjelasan sejarah bahwa penyakit ini pernah menjangkiti perempuan dari daerah lain.
Bahkan para anggota kelas bawah suku Kuja sekalipun juga tak ada yang diperlihatkan pernah mengalami penyakit semacam itu.
2. Menurut Gloriosa, penyakit ini seperti efek akibat emosi yang terlalu lama dipendam
Menurut Gloriosa, penyakit cinta ini digambarkan seperti badai yang bisa datang tanpa pemberitahuan. Hal itu dikarenakan aslinya para penderitanya selalu menekan emosi mereka sampai ke titik ekstrim.
Begitu sampai kena, emosi yang mereka tekan seketika terasa meledak sehingga korbannya akan merasa sakit di dada mereka ketika orang yang disukai pergi meninggalkan Amazon Lily. Bahkan cuma sekedar menyebut tanggal keberatan sudah cukup membuat penderitanya bereaksi keras. Selain itu, kesehatan penderitanya akan terus menurun seiring berjalannya waktu.
Jadi tak mengherankan jika yang mengalami kebanyakan adalah penguasa Amazon Lily karena mereka berada di posisi untuk terlihat tetap berwibawa di depan rakyatnya dan tak boleh terbawa emosi.
Gara-gara ini, penanganannya sendiri juga masih ala kadarnya dan sebatas untuk mengurangi rasa sakit karena metode penanganan medis untuk penyakit cinta ini belum bisa ditemukan.
3. Para korbannya akan bereaksi mencolok jika jauh atau dekat dari orang yang dicintainya
Uniknya, penyakit ini memberi reaksi yang berkebalikan pada korbannya tergantung jaraknya dengan sosok yang ia sukai.
Jika korban berada jauh dari calon kekasihnya tersebut, ia akan merasa lemah tak berdaya. Namun begitu dekat kembali, kekuatan dan stamina penderitanya bisa melonjak berkali-kali lipat layaknya orang yang kembali sehat seperti semula.
Bukan cuma itu saja, penyakit cinta ini bisa mengubah kepribadian korbannya secara drastis.
Hal itu terlihat pada kasus Hancock yang dulu begitu membenci pria bisa berakhir menjadi sosok yang manis saat menyukai Luffy. Ia bahkan benar-benar sampai seperti dibutakan dan tak peduli pada lingkungan sekitarnya kecuali lelaki tersebut. Dalam beberapa kasus, terkadang gadis itu sering salah paham akan beberapa hal yang dilakukan atau dikatakan Luffy yang dikiranya sebagai lamaran.
4. Uniknya, penyakit cinta bisa mereda jika penderitanya meninggalkan Amazon Lily
Meski belum ada penanganan efektif secara medis untuk penyakit cinta, sebenarnya ada cara jitu untuk meredakan penyakit tersebut.
Yah, caranya sebenarnya sangat simpel, yaitu pergi meninggalkan Amazon Lily.
Mungkin banyak yang mengira kalau penyakit cinta ini hanya bisa disembuhkan jika cinta penderitanya dibalas oleh orang yang disayanginya. Namun jika kita perhatikan lebih teliti, sebenarnya ada satu kesamaan antara kasus Gloriosa dan lainnya.
Para pemimpin Kuja ini diketahui sempat meninggalkan kampung halamannya dan berakhir sembuh. Gloriosa yang dulu kena penyakit ini terlihat sehat-sehat saja saat bergabung dengan kelompok Rocks. Hancock juga tak kumat lagi saat pergi menemani Luffy menyusup ke Impel Down. Shakuyaku sendiri juga diketahui pergi meninggalkan kampung halamannya demi membuka bar di Sabaody bersama Rayleigh.
Namun diduga, ini baru sebatas meredakan. Gloriosa bisa sehat sampai sekarang diduga karena Roger yang notabene cintanya sudah keburu meninggal. Sedangkan Hancock sendiri bisa saja kembali kambuh sewaktu-waktu jika Luffy tak memberi respon yang tepat.
5. Hanya Tritoma yang diketahui jadi korban jiwa dari penyakit cinta
Meski beberapa penderita penyakit cinta ada yang selamat, ada juga yang nasibnya kurang beruntung.
Dia adalah Tritoma, pemimpin Kuja setelah Gloriosa turun tahta sekaligus pendahulunya Hancock.
Kuat dugaan, tampaknya kematian Tritoma terjadi karena ia terlalu memendam perasaannya sendiri dan tak mencoba meninggalkan Amazon Lily seperti yang dilakukan Gloriosa karena belum ada catatan penjelasan atau kilas balik yang memperlihatkan kisah Tritoma saat menderita penyakitnya tersebut.
Jika setidaknya, Tritoma mencoba pergi ke dunia luar atau setidaknya meluruskan masalah cintanya, nasibnya mungkin akan berakhir berbeda.
Itulah fakta-fakta tentang penyakit cinta di One Piece yang diketahui.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
