Kenapa Eren Jadi Jahat di Attack on Titan? Ini Alasannya!
Ideologi Eren kian menyimpang seiring berjalannya alur
Eren Yeager adalah protagonis utama dalam series Attack on Titan. Pada awal pengenalan karakternya, Eren digambarkan sebagai sosok anak laki-laki yang terobsesi dengan dunia luar di balik Tembok, seperti yang biasa dia bicarakan bersama kedua teman akrabnya, Armin Arlert dan Mikasa Ackerman.
Akan tetapi, seiring waktu, kepribadian Eren seakan kian menyimpang dan tak lagi sejalan dengan sosok Eren yang diperkenalkan di awal. Ideologinya pun mulai berseberangan dengan rekan-rekannya di Survey Corps.
Sampai pada akhirnya, Eren menjelma sebagai seorang antagonis. Kenapa Eren jadi jahat di Attack on Titan? Berikut beberapa alasannya.
1. Eren sering terlibat dengan tindak kekerasan sejak muda
Kalau dibahas secara runtut, penggemar bisa melihat bagaimana Eren kecil menjalani kesehariannya. Dia diceritakan cukup sering terlibat dengan kekerasan, bahkan pernah membunuh.
Ini ditunjukkan saat Eren menyelamatkan Mikasa dari bandit yang ingin menculik dan menjualnya, di mana dia berhasil membunuh 2 dari 3 penjahat yang ada. Tak hanya itu, Eren juga berkali-kali terlibat konflik dengan berandal.
Meski yang Eren lakukan adalah demi melindungi orang lain, tetapi rasanya ini turut bertanggung jawab atas sikap yang dia ambil di masa depan.
2. Eren membenci Titan
Penghuni Pulau Paradis telah didoktrin bahwa satu-satunya kehidupan yang tersisa ialah mereka yang tinggal di dalam Tembok. Sementara itu, yang ada di luar sana hanyalah bahaya berupa Titan yang memangsa manusia.
Akibatnya, Eren yang penasaran dengan kehidupan di luar selalu membenci Titan. Raksasa tersebut telah merenggut kemerdekaannya dan penduduk lain, memaksa mereka untuk hidup bagai burung dalam sangkar.
Baca Juga: Apakah Eren Membenci Mikasa di Attack on Titan? Ini Jawabannya!
3. Kematian sang ibu
Setelah kehancuran Distrik Shiganshina, Titan Murni yang awalnya berkeliaran di luar mendapat celah untuk masuk. Mereka merusak pemukiman warga dan membunuh banyak sekali manusia.
Salah satu korbannya ialah Carla Yeager, yaitu ibu Eren. Insiden tersebut berhasil membangkitkan dendam yang semakin mendalam dari hati Eren terhadap para Titan. Ini juga semakin mendorong Eren untuk menjadi seorang prajurit.
Di akhir episode, terungkap bahwa Eren justru adalah penyebab kematian ibunya sendiri. Ini merupakan keputusan Eren dari masa depan yang merasa bahwa Carla harus mati demi kebangkitan Eren di masa itu.
4. Pandangan hidupnya berubah setelah menjadi Titan Shifter
Setelah sukses menjadi bagian dari Survey Corps, terungkap kebenaran bahwa Eren adalah seorang Titan Shifter yang mewarisi kekuatan Attack Titan dan Founding Titan dari sang ayah, Grisha Yeager.
Awalnya, Eren menggunakan kekuatan Titannya untuk membantu rekan sesama prajurit, baik untuk melawan sesama Titan Shifter maupun menjadi bahan penelitian.
Seiring waktu, pemikiran Eren mulai berubah. Dia menganggap bahwa kekuatan Titannya bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih besar. Meski Eren beranggapan bahwa tindakannya adalah demi Eldian, tetapi keputusannya sangat tak manusiawi.
5. Kehilangan dan pengkhianatan
Semakin dalam Eren terlibat dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan Titan, semakin banyak peristiwa traumatis yang terjadi di depan matanya.
Eren berkali-kali kehilangan rekan seperjuangan yang sangat ingin dia lindungi. Ini memupuk perasaan bersalah yang tak terkira, sehingga perlahan menggiring Eren ke sisi gelap.
Tak hanya kehilangan yang tak terhitung jumlahnya, Eren juga harus merasakan pengkhianatan dari rekan yang sudah dia percaya. Dia dipaksa menerima fakta bahwa Reiner, Annie, dan Bertholdt adalah Titan Shifter dari negara oposisi, Marley, yang dikirim untuk misi khusus di Paradis.
Baca Juga: Kenapa Eren Membunuh Ibunya di Attack on Titan? Ini Alasannya!
6. Rahasia di balik Tembok
Seiring berjalannya waktu, Eren dan pasukan lainnya perlahan dituntun menuju kebenaran. Mereka mulai menguak rahasia di balik Tembok, tepatnya setelah Eren memasuki ruang bawah tanah menggunakan kunci yang ditinggalkan ayahnya.
Saat itu, terungkap bahwa kehidupan di luar Tembok sesungguhnya sangat luas. Sayangnya, mereka yang merupakan keturunan bangsa Eldia justru dibenci oleh dunia luar. Ini berkaitan dengan perbuatan keji Raja Fritz ribuan tahun yang lalu.
7. Penglihatan masa depan
Eren berhasil menggunakan kekuatan Founding Titan yang dia warisi setelah menyentuh tangan Historia, yang sejatinya adalah keturunan bangsawan Reiss.
Saat itu, Eren berhasil melihat jauh ke masa depan. Dia melihat berbagai Titan yang harus dia hadapi, lalu menjadi ketakutan karenanya. Eren tak yakin apakah dia sanggup berhadapan dengan waktu dan peristiwa yang telah ditentukan tersebut.
8. Eren tak menemukan solusi terbaik untuk mencapai kedamaian
Eren tak ingin kehancuran yang dia lihat di masa depan benar-benar terjadi. Dia merasa takut dan begitu frustrasi.
Sayangnya, sekeras apapun dia berusaha mencari solusi, satu-satunya takdir yang telah diperuntukkan baginya hanyalah menjadi sosok jahat yang dimusuhi satu dunia.
9. Bekerja sama dengan Zeke
Eren berhasil menyusup ke Marley dan bertemu dengan Zeke. Dia berhasil menipu kakak tirinya tersebut dengan sikapnya yang setuju dengan rencana Zeke untuk membuat mandul para Eldian, sehingga kekuatan Titan perlahan akan hilang.
Namun, jauh di lubuk hatinya, Eren sengaja melakukan itu demi bisa lebih dekat dengan Zeke. Zeke justru membuka jalan kepada Eren untuk memasuki Coordinate bersama-sama, di mana akhirnya Eren mendapat celah untuk memulai Rumbling.
10. Relawan Anti-Marleyan dan Yeagerist
Ketika konflik mulai memuncak, muncul 2 faksi dari Marley dan Paradis yang masing-masing mendukung Zeke dan Eren. Mereka adalah Relawan Anti-Marleyan dan Yeagerist. Keduanya sama-sama ingin menyatukan Yeager Bersaudara.
Relawan Anti-Marleyan ialah para penduduk Marley yang mengagungkan Zeke dan dikatakan telah muak dengan pemerintahan Marley. Sementara itu, Yeagerist adalah faksi yang beranggotakan warga sipil dan tentara dari Militer Paradis.
Ketika Anti-Marleyan tiba di Paradis dan menyampaikan dukungannya kepada Eren, Eren berpura-pura sepakat. Namun, diam-diam Eren bekerja sama dengan Floch untuk membentuk Yeagerist demi memulai Rumbling.
Keberadaan faksi yang mendukungnya membangkitkan semangat Eren untuk masuk lebih dalam ke rencana gelapnya.
Nah, itulah sejumlah alasan kenapa Eren menjadi jahat di Attack on Titan. Punya pendapat berbeda? Tulis di kolom komentar, yuk!
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: Kenapa Mikasa Membunuh Eren di Attack on Titan? Ini Alasannya!