Ups, Awalnya One Piece Sempat Ditolak Berkali-Kali oleh Editorial Shounen Jump!
Bahkan untuk manga sekelas One Piece sempat ditolak berkali-kali. Simak fakta menarik One Piece sebelum dan awal ketika diserialisasikan di sini!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bahkan untuk manga sekelas One Piece sempat ditolak berkali-kali. Selain itu, beberapa editor awalnya tidak menyukai bab awal One Piece. Simak fakta menarik One Piece sebelum diserialisasikan di sini!
Bagi manga sekelas One Piece, rasanya saat ini sulit membayangkan ada majalah yang menolak untuk menerbitkan serial buatan Eiichiro Oda tersebut. Akan tetapi, pada kenyataannya, One Piece dulu sempat ditolak oleh Weekly Shounen Jump berkali-kali, lho! Hal ini menjadi fakta menarik One Piece yang mungkin tidak banyak orang tahu.
Dalam sebuah interview bersama dengan ketiga editor One Piece, mereka menceritakan One Piece sebelum diserialisasikan oleh Weekly Shounen Jump. Salah satu editor, Takanori Asada, mengatakan bahwa One Piece berkali-kali ditolak di rapat editorial sebelum diserialisasikan. Asada sendiri mengaku sangat kesal dengan bosnya saat itu karena tidak mampu melihat betapa kerennya One Piece. Suatu ketika, Asada benar-benar marah sampai-sampai dia menyatakan kekesalannya itu di rapat editorial, lho!
Setelah berbagai macam kejadian, One Piece pun akhirnya diserialisasikan. Yah, kita harus berterimakasih pada Asada dan beberapa editor lainnya yang tetap keras kepala untuk menserialisasikan One Piece. Kalau tidak, mungkin kita akan melewatkan salah satu manga terbaik sepanjang sejarah. Bukankah begitu?
Fakta menarik One Piece selanjutnya adalah ternyata beberapa editor tidak menyukai bab-bab awal dari One Piece, lho! Hal ini diungkapkan sendiri oleh Sugita, editor lainnya, ketika menerima sebuah surat yang berisikan pendapat-pendapat editor lain tentang bab awal One Piece. Sugita sendiri mengaku terkejut karena One Piece sendiri banyak mendapatkan dukungan saat rapat editorial dulu.
Yah, jika kita baca kembali, memang One Piece di awal-awal bab tidaklah sebagus sekarang. Meskipun begitu, manga yang menceritakan petualangan kelompok Bajak Laut Topi Jerami ini secara konsisten membangun cerita yang menarik.
Hal ini sendiri sepertinya ditegaskan dengan perbedaan episode awal anime dan manga One Piece. Dalam anime, cerita One Piece dimulai dengan Alvda Arc. Ini karena beberapa staff anime merasa mereka harus fokus dalam menampilkan karakter Luffy yang menarik dan lucu daripada backstory-nya.
Asada sendiri dulunya menolak gagasan ini karena berpikir bahwa penonton akan lebih tertarik dengan alasan kenapa Luffy ingin menjadi bajak laut. Meskipun begitu, dia kini bisa mengerti kenapa staff memutuskan demikian. Menurutmu sendiri bagaimana mengenai bab awal dari One Piece?
[duniaku_baca_juga]
[duniaku_adsense]
Dalam sesi interview yang sama, Asada juga mengaku dia sempat menangis saat berhenti sebagai editor One Piece pada tahun 2001. Dia mempercayakan kelanjutan dari One Piece kepada Takahiro Habuta, editor One Piece selanjutnya.
Di akhir interview, ketiga editor ini setuju bahwa sifat Oda benar-benar mengagumkan karena Oda tetap sangat bersahabat dan tidak sombong meskipun dia kini telah menjadi seorang mangaka yang sangat populer. Sugita menambahkan, saking kagumnya dia dengan Oda, dia bahkan sampai memanggil kreator One Piece tersebut dengan sebutan “Oda-sensei”, meskipun Oda berkali-kali mengingatkannya untuk tidak memanggilnya sensei.
Credits: Sandman_AP