GENRE: Action, Supernatural
ACTORS:
Anna Nagase, Aya Endō, Takahiro Sakurai, Takehito Koyasu
DIRECTOR: Shōta Goshozono
RELEASE DATE: 5 September 2025
RATING: 2/5
Review Film: Jujutsu Kaisen: Hidden Inventory/Premature Death

- Film Jujutsu Kaisen: Hidden Inventory/Premature Death tidak menawarkan hal baru
- Hanya sedikit hal baru yang disajikan, seperti pojok Juju Sanpo dan kompilasi foto kenangan
- Jika hanya ingin pengalaman sinematik tanpa konten baru, film ini masih layak dipertimbangkan
Setelah sukses dengan Jujutsu Kaisen 0 yang tayang pada 16 Maret 2022 silam, Indonesia akhirnya kedatangan film kedua dari adaptasi manga Gege Akutami dengan judul Jujutsu Kaisen: Hidden Inventory/Premature Death.
Penasaran bagaimana kesan penulis pada film ini? Berikut pembahasannya!
1. Kalau segi plot sih benar-benar murni kompilasi tanpa hal baru

Pada awalnya, penulis sempat mengharapkan hal-hal baru untuk versi filmnya mengingat dulu Jujutsu Kaisen bisa menghadirkan banyak kejutan seperti aksi para siswa Kyoto dalam insiden Geto.
Namun sayangnya, hal itu tak ada sama sekali dalam film kedua adaptasi manga Jujutsu Kaisen satu ini. Dari awal sampai akhir, semuanya benar-benar sama persis seperti yang pernah kalian tonton di versi serial animenya.
Adegan pertarungan dan momen emosionalnya memang masih kerasa, tapi masalahnya ini juga tampaknya tak akan merubah banyak hal bagi yang sudah mengikuti sekuel kedua serial animenya yang sudah rilis pada 6 Juli 2023 lalu.
Bahkan untuk pembukaan dan penutupan ceritanya saja hanya memakai lagu opening dan ending Jujutsu Kaisen S2 untuk arc masa lalu Gojo. Tak ada hal baru yang orisinil yang setidaknya disisipkan dalam kisah Gojo kali ini.
2. Hanya sedikit hal baru yang disajikan

Meski secara garis besar tidak ada perubahan sama sekali dari segi cerita, setidaknya ada segelintir hal baru yang disajikan.
Yah, hal baru yang disajikan memang benar-benar sangat sedikit yaitu pojok Juju Sanpo yang biasanya jadi selingan komedik di akhir episode animenya dan kompilasi foto kenangan yang bahkan cuma ditampilkan dalam format slide.
Hanya dua hal itu saja, dan aslinya juga tak berpengaruh terlalu banyak. Memang sih pengaruh emosionalnya masih kerasa untuk bagian kompilasi foto namun jika kamu memang penggemar Jujutsu Kaisen yang sedang mengejar hal baru dari film ini, lebih baik lupakan saja untuk menonton.
Sebenarnya ada satu lagi hal baru yang didapat penulis saat menonton, yaitu sensor hitam putih pada bagian yang dirasa sadis yaitu ketika momen Gojo dan Geto ditayangkan. Namun saat penulis mengecek rating filmnya di bioskop tempat menonton, ratingnya sendiri adalah Remaja sehingga wajar adegan tersebut disensor.
3. Jika hanya ingin mencari pengalaman sinematik tanpa mengharap konten baru, film ini masih layak dipertimbangkan

Karena saking keringnya hal-hal baru yang diharapkan para penonton, tampaknya film ini tak begitu cocok jika kamu ingin konten cerita yang fresh. Bayangkan saja, apa yang kamu dapat cuma sekedar lima episode pertama anime Jujutsu Kaisen S2 yang dipadatkan tanpa hal-hal baru.
Kalau kamu penggemar Jujutsu Kaisen yang cuma mengejar pengalaman sinematik yang berbeda dalam menikmati cerita masa lalu Gojo, film ini memang masih layak dipertimbangkan. Secara obyektif, penulis mengakui aslinya kisah masa lalu Gojo memang sejak awal harusnya ditampilkan dalam format film saja ketimbang masuk dalam serial anime. Banyak momen dengan iringan soundtrack yang penuh nuansa sentimentil dan emosional jauh lebih tersajikan jika dilihat dari layar lebar.
JIka seandainya film ini ternyata dirilis ke bioskop sebelum serial anime Jujutsu Kaisen S2 yang bisa saja langsung difokuskan ke arc Shibuya Incident, mungkin antusiame penggemar lama Jujutsu Kaisen akan jauh lebih baik.
4. Kesimpulan

Jika kita mengesampingkan pengalaman menikmati sekuel kedua serial animenya dan benar-benar menonton tanpa pengetahuan sama sekali siapa itu Gojo, Toji, Riko dan segala permasalahannya, film ini mungkin layak mendapat rating 4/5.
Yang jadi masalah di sini adalah sebagian penonton yang mau membeli tiketnya dipastikan adalah penggemar Jujutsu Kaisen yang pasti sudah menonton versi serialnya. Orang awam yang belum kenal mungkin akan sulit tertarik kecuali kalau memang diajak nonton bareng temannya yang penggemar serial tersebut atau kebetulan malah kepincut dengan beberapa karakter tampan seperti Gojo, Geto, atau Toji dan menjadikan film ini sebagai landasan pertama dalam mengenal dunia Jujutsu Kaisen.
Oleh karena itu, penulis terpaksa memberi angka 2 karena keringnya pengalaman baru yang ditawarkan oleh film satu ini.
JIka seandainya Jujutsu Kaisen berani mengambil langkah seperti Black Clover yang setidaknya mau mengambil cerita original yang mengeksplorasi lebih dalam dunianya sendiri, hasil yang didapat mungkin akan jauh lebih baik.
Itulah penilaian film Jujutsu Kaisen: Hidden Inventory/Premature Death.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku


















