The Reflection: Kolaborasi Stan Lee dan Studio DEEN
Anime hasil kolaborasi Stan Lee dan Studio DEEN, The Reflection, akhirnya rilis. Bagaimana episode pertamanya? ---------- Pameran komunitas game terbesar di Indonesia! Coba berbagai macam game dan dapatkan doorprize di GAME PRIME 2017, Balai Kartini, Jakarta, 29-30 Juli 2017. Info >>> http://www.gameprime.asia/pameran
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
The Reflection, sebuah judul anime yang menjadi hasil kolaborasi antara Stan Lee dan Studio DEEN akhirnya tayang!
[duniaku_baca_juga]
[read_more link="https://www.duniaku.net/2017/07/23/stan-lee-netflix-the-defenders/" title="Stan Lee Bakal Muncul di Netflix The Defenders, Sambil Bawa-Bawa… PUNISHER!"]
Pada bulan Oktober tahun 2016, Stan Lee lewat Los Angeles Comic-Con membocorkan visual dan staf untuk proyek barunya, sebuah anime yang diberi judul The Reflection. Selang beberapa bulan, anime ini akhirnya tayang. Tapi sayang, penulis merasa ada banyak kekurangan darinya.
Pasti yang akan pertama diserang oleh banyak penonton anime adalah gaya yang digunakan untuk anime ini. Karakternya terlihat terlalu simpel, border tebal berwarna hitam, dan background yang terkesan datar. Tapi itu masih belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan apa yang penulis rasa jadi masalah utama dari The Reflection.
Jadi, di episode pertama kita diperkenalkan pada tiga karakter yang kemungkinan akan menjadi karakter utama sepanjang 12 episode serial ini: yang pertama adalah karakter bernama X-on dan satu lagi bernama I-Guy. Kedua pahlawan super ini muncul untuk membasmi penjahat yang meneror New York.
Kalau kalian berharap lebih dari episode pertama The Reflection, maka penulis punya kabar buruk. Ya hanya itu yang terjadi di episode perdananya. X-On melawan dua musuh, dan I-Guy melawan dua musuh. Yang lebih parah lagi, alur perkelahian kedua penjahat ini amat lambat, sampai memakan satu episode penuh hanya untuk menangkap, kabur, dan menangkap penjahat yang sama lagi.
Seakan itu belum cukup untuk membuat penonton merasa malas, The Reflection juga menambah beberapa adegan pandang-pandangan antara karakter yang... berjalan cukup lama? Dan tidak berfungsi apa-apa juga terhadap narasi di episode tersebut.
Jadi kalau ada orang yang bilang bahwa masalah utama mereka dari The Reflection ada pada gaya animasinya, berarti mereka tidak melihat anime ini secara keseluruhan. Kalau dibandingkan dengan anime sejenisnya, Tiger and Bunny, episode pertama Tiger and Bunny jauh lebih bisa diingat.
Dan akhirnya, pada beberapa menit terakhir kita disuguhkan eksposisi dan ada penyebutan reflection sebagai sebuah fenomena global yang membuat banyak orang menjadi pahlawan super.
[duniaku_adsense]
Jadi... ya... menurut penulis, The Reflection masuk ke dalam salah satu anime yang cukup membosankan di musim ini. Tapi, menilai keseluruhan judul dari satu episode nampaknya terlalu cepat. Mungkin kita harus tunggu sampai episode 3 untuk menentukan apakah anime ini layak diikuti atau tidak.
Tapi untuk saat ini, meskipun dikepalai oleh Stan Lee, The Reflection gagal menjadi sesuatu yang mencolok. Kalau kalian ingin menonton film aksi, sementara tontonlah judul lain.
Pameran komunitas game terbesar di Indonesia! Coba berbagai macam game dan dapatkan doorprize di GAME PRIME 2017, Balai Kartini, Jakarta, 29-30 Juli 2017. Info >>> http://www.gameprime.asia/pameran