Review Animasi Castlevania Netflix: Manusia Tidak Selalu Baik

Petualangan Trevor, penerus terakhir keluarga Belmont dimulai sekarang!

Review Animasi Castlevania Netflix: Manusia Tidak Selalu Baik

Review Animasi Castlevania Netflix: Manusia Tidak Selalu Baik

Animasi Castlevania Netflix tayang pada tanggal 7 Juli lalu, dan rasanya sudah waktunya kita ulas tentang serial animasi yang diangkat dari game ini.

[duniaku_baca_juga]

[duniaku_adsense]

Musim pertama dari adaptasi animasi Castlevania Netflix memang teramat singkat: hanya total 4 episode dengan durasi 23 menit untuk masing-masingnya. Awalnya saya kira 4 episode sudah merangkum seluruh ceritanya jadi saya cukup skeptis, tapi setelah menontonnya sampai habis, bisa dibilang saya lumayan puas.

Plot

Review Animasi Castlevania Netflix: Manusia Tidak Selalu Baik

Adaptasi animasi Castlevania Netflix memiliki plot yang pasti sudah akrab untuk pemain gamenya: seorang Belmont harus menghadapi Drakula untuk mengembalikan perdamaian.

Tapi lewat adaptasi ini, kita mengetahui apa yang membuat Vlad Tepes berniat untuk menghabisi seluruh umat manusia yang ada di Wallachia—bahkan dunia karena satu hal dan lainnya.

Review Animasi Castlevania Netflix: Manusia Tidak Selalu Baik

Vlad Tepes bertemu seorang wanita yang berniat mempelajari lebih banyak tentang sains dan pengetahuan. Ia begitu mencintai wanita itu hingga ia berusaha untuk hidup sebagai manusia biasa. Ia berkelana sambil berjalan kaki, dan menanggalkan atribut Drakulanya sesuai dengan petuah gadis tersebut.

"Jika kamu mencintaiku layaknya manusia, maka cobalah berkelana layaknya manusia. Perlahan."

Tapi, kehidupan layaknya manusia ini justru berujung tragedi. Ia pun memicu bencana, yang pada akhirnya menggerakkan roda plot.

[read_more link="https://www.duniaku.net/2017/07/11/castlevania-musim-kedua-netflix/" title="Castlevania Musim Kedua Dipastikan akan Hadir di Netflix!"]

Kekerasan yang Berlebih

Review Animasi Castlevania Netflix: Manusia Tidak Selalu Baik

Jangan salah, saya pribadi bukan orang yang tidak suka ada kekerasan di hiburan saya. Cuma, beberapa adegan di adaptasi animasi Castlevania Netflix saya rasa cukup berlebihan. Contohnya adalah adegan di atas.

Jadi begini, Trevor Belmont sedang ada di dalam bar. Kemudian dia dikeroyok oleh dua orang dari desa yang baru saja membicarakan tentang kambing. Trevor bisa saja cukup memukul mereka sampai pingsan, tapi tidak. Dia harus membenturkan mereka ke meja sampai muntah darah baru pergi.

Review Animasi Castlevania Netflix: Manusia Tidak Selalu Baik

Adegan berikutnya adalah saat Trevor menyelamatkan salah satu anggota Speaker di gang kecil. Dengan satu pecutan, Trevor membuat seorang pemuka agama kehilangan sebelah matanya.

Ya... kenapa? Saya rasa adegan mata yang copot tidak perlu juga disorot?

Review Animasi Castlevania Netflix: Manusia Tidak Selalu Baik

Meski begitu, tidak selamanya proporsi kekerasan dalam adaptasi animasi Castlevania Netflix berlebihan. Ketika para monster menyerang, misalnya. Terdapat banyak sekali kekerasan visual yang menurut saya juga cocok, karena monster-monster tersebut bukan manusia, dan tidak memiliki moral. Jadi kebuasan mereka justru dapat disajikan oleh kekerasan brutal animasi ini.


Adaptasi animasi Castlevania Netflix menunjukkan bahwa terkadang, penjahat tidak selalu jahat. Maksudnya apa? Lihat di halaman selanjutnya, ya.

Bagaimana Kalau Penjahatnya Bukan... Dracula?

Review Animasi Castlevania Netflix: Manusia Tidak Selalu Baik

[duniaku_baca_juga]

Sesuai dengan eranya, 1470-an, daerah Wallachia yang merupakan bagian dari Eropa melakukan kegiatan witch huntWitch hunt adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh beberapa kalangan gereja untuk mengeksekusi orang-orang yang dianggap sebagai penyihir.

Eksekusi para penyihir dilakukan sepanjang tahun 1450-an hingga 1750-an. Selama waktu itu total ada 100.000 eksekusi yang dijalankan. Itu baru yang resmi lho, belum termasuk perburuan yang dilakukan oleh penduduk biasa tanpa izin greja.

Witch hunt adalah tindakan yang buas dan, terutama kalau dilihat dari kacamata modern, sebenarnya tidak berperikemanusiaan. Adaptasi animasi Castlevania Netflix menunjukkan hal itu dengan jelas.

Review Animasi Castlevania Netflix: Manusia Tidak Selalu Baik

[duniaku_adsense]

Adaptasi animasi Castlevania Netflix menggambarkan sisi terburuk manusia dalam era-era kegelapan tersebut. Pihak gereja yang membakar orang lain hanya karena "dikira" penyihir, dan absennya orang-orang yang berusaha membela korban witch hunt.

Ada satu perkataan dari Drakula yang saya rasa amat tepat menggambarkan semua ini.

Salah satu dari mereka bisa saja berkata "Tidak, kami tidak mau lagi bertindak seperti binatang," tapi nyatanya mereka semua diam!

Jumlah Episode yang Pendek

Review Animasi Castlevania Netflix: Manusia Tidak Selalu Baik

Seperti yang saya sebutkan di awal artikel, musim pertama adaptasi animasi Castlevania Netflix hanya berjumlah 4 episode saja. Dalam 4 episode, agak sulit untuk membuat sebuah cerita yang engaging dan tanpa cela. Adaptasi ini membuktikan hal tersebut.

Beberapa bagian terasa amat terburu-buru. Jadinya apa yang terjadi terasa sangat tidak natural dan mengurangi pengalaman menonton dan menghayati ceritanya. Banyak juga adegan yang sebetulnya tidak perlu ada. Seperti sebelumnya saya bilang contohnya adalah perkelahian di bar yang juga tidak memberi efek apapun kepada narasi.

Final Verdict

Review Animasi Castlevania Netflix: Manusia Tidak Selalu Baik

Meskipun memiliki kekurangan dan saya rasa kekerasannya terlalu berlebihan, adaptasi animasi Castlevania Netflix bukanlah adaptasi yang buruk. Tidak sempurna, memang, tapi juga tidak jelek.

Kalau saya boleh nitpick, mungkin pengisi suara Draculanya. Karena saya menonton 2 versi, Inggris dan Jepang, saya rasa di beberapa adegan versi Jepang yang terdengar lebih tegas akan sangat cocok dan begitu juga versi Inggrisnya yang terdengar lebih tenang.

Review Animasi Castlevania Netflix: Manusia Tidak Selalu Baik

Ketika Vlad memperingatkan warga Wallachia, Graham McTavish bisa dengan baik berusaha terdengar tenang meskipun mengingatkan secara keras. Sebaliknya, ketika adegan Vlad marah di kastelnya, Uchida Naoya terdengar lebih meyakinkan.

Diedit oleh Fachrul Razi


 

Konferensi komunitas Game terbesar di Indonesia! Coba berbagai macam game dan dapatkan doorprize di GAME PRIME 2017, Balai Kartini, Jakarta, 29-30 Juli 2017. Info >>> http://www.gameprime.asia

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU