Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Penilaian Film Demon Slayer: Infinity Castle, Menegangkan Sejak Awal!

demon slayer infinity castle.jpg
Demon Slayer: Infinity Castle
Intinya sih...
  • Melanjutkan akhir Hashira Training Arc, menegangkan sejak awal! Film ini tidak dimulai dengan bertele-tele.
  • Visualnya jelas tak perlu diragukan lagi. Visual dari Infinity Castle-nya benar-benar memukau dan benar-benar bikin "pusing".
  • Pertarungan Shinobu vs Douma dan Zenitsu vs Kaigaku terasa pas! Ketiga pertarungan itu terasa sangat pas sekali dimasukan ke dalam struktur cerita film.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

GENRE: Anime, Fantasy, Action

ACTORS:  Natsuki Hanae, Takahiro Sakurai, Saori Hayami, Akira Ishida

DIRECTOR: Haruo Sotozaki

RELEASE DATE: 15 Agustus 2025

RATING: 4/5

Untuk saga terakhir Demon Slayer, ceritanya di adaptasi anime dibagi menjadi tiga babak dan babak pertama, Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Movie: Infinity Castle rilis di Indonesia tanggal 15 Agustus 2025.

Duniaku.com berkesempatan menyaksikan lebih dahulu di fan screening, seperti apa penilaian kami untuk film ini? Apakah memang menegangkan dari awal?

1. Melanjutkan akhir Hashira Training Arc, menegangkan sejak awal!

Demon Slayer Infinity Castle (dok. ufotable)
Demon Slayer Infinity Castle (dok. ufotable)

Film ini tidak dimulai dengan bertele-tele, meski memang ada dialog dulu antara Ubuyashiki dan Gyomei soal rencana mereka menjebak Muzan, tapi itu untuk "jembatan" dari Hashira Training Arc ke film ini.

Setelahnya, langsung film ini dimulai saat semua Pemburu Iblis terjebak di Infinity Castle dan satu persatu dari mereka disergap oleh iblis level rendah sampai bertemu Upper Moon.

Sejak awal film kita langsung diperlihatkan ketegangan para Pemburu Iblis yang harus bertahan hidup di sarangnya iblis, selain itu pertarungan langsung dihadirkan sejak babak awal film sehingga ketegangannya benar-benar langsung dimulai. Ini jadi nilai plus karena film dibuka tanpa bertele-tele.

2. Visualnya jelas tak perlu diragukan lagi

Interior Infinity Castle yang menjadi arena pertarungan para pembasmi iblis (dok. Ufotable/Bstation)
Interior Infinity Castle yang menjadi arena pertarungan para pembasmi iblis (dok. Ufotable/Bstation)

Nilai plus lainnya adalah visual, yang mana kalau kita bicara anime karya Ufotable terutama Demon Slayer sih tak perlu diragukan lagi ya.

Visual dari Infinity Castle-nya benar-benar memukau dan benar-benar bikin "pusing" karena luasnya dan karena kastilnya yang seakan hidup, bisa berubah bentuk sedemikian rupa dengan pusat gravitasi yang sangat aneh.

Tentu seri anime Demon Slayer dikenal dengan pertarungan gesit dan penuh efeknya, karena kali ini film, visualnya terasa lebih ditingkatkan, yang saya suka sih meskipun visualnya cepat, penuh efek tambahan, dan kelap-kelip, tapi gerakan karakternya masih cukup mudah untuk diikuti dalam pertarungan.

Intinya sih perihal visual tak perlu diragukan lagi deh.

3. Pertarungan Shinobu vs Douma dan Zenitsu vs Kaigaku terasa pas!

Ekspresi serius Zenitsu Agatsuma saat berhadapan dengan Kaigaku dalam trailer resmi (dok. Aniplex/ufotable)
Ekspresi serius Zenitsu Agatsuma saat berhadapan dengan Kaigaku dalam trailer resmi (dok. Aniplex/ufotable)

Rasanya sih bukan spoiler ya, tapi tiga pertarungan utama yang dihadirkan di film babak pertama ini adalah Shinobu Kocho vs Douma, Zenitsu Agatsuma vs Kaigaku, dan Tanjiro, Giyu vs Akaza.

Ketiga pertarungan itu terasa sangat pas sekali dimasukan ke dalam struktur cerita film, karena dari Shinobu vs Douma, Zenitsu vs Kaigaku, dan Tanjiro, Giyu vs Akaza itu ketegangannya berbeda dan makin ke belakang (Tanjiro dan Giyu vs Akaza) konfliknya makin panas.

Saya cukup suka pace di pertarungan Shinobu vs Douma serta Zenitsu vs Kaigaku.

Rasanya porsi dialog, porsi flashback, dan porsi pertarungan cukup seimbang, sangat mengadaptasi manganya dengan beberapa penambahan agar dramatis, tapi di dua pertarungan ini tetap terasa pas. Lalu bagaimana dengan Tanjiro dan Giyu vs Akaza?

4. Pace cerita terutama di babak akhir, terasa agak lambat

Zenitsu lawan Akaza.jpg
Akaza menatap Tanjiro. (Dok. ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle)

Di pertarungan Shinobu vs Douma dan Zenitsu vs Kaigaku saya sangat suka, lalu bagaimana setelah masuk ke pertarungan puncak di film ini yaitu Tanjiro dan Giyu vs Akaza?

Perlu diingat kalau saya sudah membaca manganya, saya tahu apa yang akan terjadi, dan saya tahu siapa yang keluar sebagai pemenang, namun ketegangan yang dihadirkan tetap terasa sekalipun sudah tahu ceritanya. Kalau dari segi visual sih seperti dua poin sebelumnya, tak perlu ditanya lagi.

Namun memasuki Tanjiro dan Giyu vs Akaza, justru saya merasa pace atau kecepatan/ritme cerita semakin lambat (dari yang sebelumnya memang sudah lambat) dan membuat film ini berdurasi 2 jam 35 menit. Sebenarnya itu durasi yang cukup panjang untuk film.

Di pertarungan puncak ini banyak flashback, saya tahu memang ada dari sumber manganya dan digunakan untuk memperkuat emosi dan perkembangan karakter terutama Akaza dan Tanjiro, tapi terasa agak panjang, terutama di bagian masa lalu Akaza yang mungkin bisa dipersingkat.

Kalau film lain biasanya "lama" di awal, kali ini unik karena saya merasanya "lama" di babak akhir, namun adegan pertarungan Tanjiro dan Giyu vs Akaza tak perlu diragukan lagi. Sangat emosional, sangat megah, dan tentu menegangkan dari awal sampai akhir.

Penilaian: 4/5

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us

Latest in Anime & Mange

See More

Kenapa Ya Loki Ditawari Langsung Jadi God's Knight One Piece?

05 Des 2025, 12:00 WIBAnime & Manga