Penilaian Film: DAN DA DAN: EVIL EYE, Apakah Layak untuk Ditonton?

- Momo dan Okarun memulai petualangan baru di kota pemandian air panas untuk memecahkan misteri keluarga Jiji.
- Cursed House arc layak dijadikan film, namun terasa nanggung karena hanya tiga episode tanpa resolusi.
- Tiga episode pertama season 2 menampilkan kualitas sinematik yang kuat, membuat season 2 diprediksi akan luar biasa.
GENRE: Horor
ACTORS: Natsuki Hanae, Shion Wakayama, Kaito Ishikawa
DIRECTOR: Fūga Yamashiro, Abel Góngora
RELEASE DATE: 13 Juni 2025
RATING: 3/5
DAN DA DAN: EVIL EYE adalah semacam film preview untuk bagian selanjutnya dari seri ini.
Jadi kamu akan menyaksikan recap season pertama, dilanjut tiga episode pertama season 2.
Karena ini ditayangkan di layar lebar, saya pun akan membahas film preview ini sebagai sebuah film layar lebar.
Gimana kesan saya? Simak di bawah ini!
1. Cerita

Momo dan Okarun memulai petualangan terbaru mereka dengan pergi ke sebuah kota pemandian air panas, tempat keluarga Jiji (teman masa kecil Momo sekaligus mantan gebetannya) menyewa rumah. Tujuan mereka adalah memecahkan misteri yang menyelimuti keluarga Jiji.
2. Sebenarnya Cursed House Arc layak jadi movie?

Saya sempat berpikir (dan mungkin memang ini berlaku untuk semua arc DAN DA DAN) kalau Cursed House arc yang jadi pembuka season 2 DAN DA DAN ini sebenarnya sangat layak dijadikan film.
Tentu, perlu ada recap singkat di awal untuk memberi konteks bagi penonton baru. Tapi dari segi struktur plot, ritme cerita, dan eksekusi visual yang memikat dari Science SARU, tiga episode perdana ini punya kualitas sinematik yang kuat. Alurnya terasa mulus, dengan arah cerita yang jelas dan atmosfer yang padat.
Sayangnya, ada satu masalah utama: karena hanya terdiri dari tiga episode, kisahnya terasa nanggung.
Cursed House arc yang tersaji di DAN DA DAN: EVIL EYE ini diadaptasi hingga sekitar pertengahan bab 45 manga, sementara versi manganya untuk alur ini berlanjut hingga bab 50. Artinya, film ini berakhir di titik yang mendekati klimaks namun belum sampai ke resolusi. Tepat saat tensi naik, kita malah diajak berhenti.
Sebagai film preview, DAN DA DAN: EVIL EYE jelas menjalankan fungsinya dengan baik: memberi gambaran tentang musim kedua dan memancing antusiasme untuk episode selanjutnya.
Tapi untuk penonton yang sudah terbawa suasana oleh alur tiga episode beruntun tanpa jeda (seolah sedang menonton film utuh) akhir yang menggantung ini justru terasa kurang memuaskan.
3. Namun, kalau ini kualitas tiga episode perdananya, season 2 akan tetap luar biasa!

Poin sebelumnya saya tulis dari sudut pandang seseorang yang "terbuai" menikmati DAN DA DAN: EVIL EYE seolah sebuah film utuh.
Sekarang mari kita ubah sudut pandangnya. Kita lihat “film” ini apa adanya: sebagai showcase tiga episode awal musim kedua.
Dan intinya? Season 2 akan dimulai dengan sangat kuat.
Tiga episode ini sudah menampilkan semua elemen yang membuat DAN DA DAN begitu dicintai sejak musim pertama. Cerita yang memang sudah solid sejak versi manga, kini kembali dihidupkan lewat adaptasi luar biasa dari Science SARU. Perpaduan antara humor kocak, momen-momen emosional yang menyentuh, dan teror supranatural yang intens membuat pengalaman menontonnya jadi seperti naik roller coaster emosi.
Dari segi aksi, tak perlu diragukan—animasinya tampil fluid, dinamis, dan sangat memikat. Jauh dari kesan “anime power point”, setiap gerakan terasa hidup dan penuh energi.
Musiknya pun menambah atmosfer: arc Cursed House diiringi oleh dentuman musik tekno yang menghentak dan suram, sempurna untuk membangun suasana supernatural yang menegangkan.
Kalau kualitas seperti ini terus berlanjut, DAN DA DAN season 2 bisa jadi salah satu musim terbaik tahun ini.
4. Haruskah menonton di bioskop?

Kalau kamu bisa bersabar sampai Juli, sebenarnya kamu akan bisa menikmati tiga episode perdana DAN DA DAN Season 2 dalam format serial seperti biasa.
Tapi buat kamu yang sudah tak sabar (baik karena rasa penasaran, atau karena ingin menikmati visual keren dan musik menghentak khas Science SARU di layar lebar) pengalaman menonton versi bioskop ini jelas punya daya tarik tersendiri.
Meski begitu, ada satu catatan penting: DAN DA DAN: EVIL EYE memang terasa seperti film, tapi pada dasarnya ini hanya showcase dari tiga episode pertama Season 2. Ini bukan film utuh, melainkan preview.
Jadi, tips dari saya: masuklah ke bioskop dengan mindset bahwa ini bukan kisah yang tuntas. Dengan begitu, kamu bisa menikmati hype dan ketegangan ceritanya tanpa merasa kecewa saat film berakhir di titik yang menggantung.
Nah, itu pendapat saya soal DAN DA DAN: EVIL EYE. Sekarang giliran kamu: gimana menurutmu? Yuk, tulis di kolom komentar!