Pada bab kemarin, Megumi sempat mengeluarkan shikagami-nya yang bernama Rabbit Escape. Banyak yang menduga bahwa ia menggunakan trik ini hanya untuk memikat Kirara. Akan tetapi, siapa yang menyangka bahwa pemuda itu memiliki alasan tersendiri untuk menggunakan jurus tersebut.
Seperti apa serunya pertarungan Megumi dan Kirara? Berikut penjelasannya!
Tidak hanya memiliki kontrol teknik kutukan yang hebat, Megumi juga terbukti sebagai ahli strategi yang unggul.
Dia menggunakan Rabbit Escape untuk memperhitungkan jenis tanda kutukan apa saja yang menempel padanya. Pada tubuh Megumi dan shikigami-nya, tertera tulisan Acrux. Sedangkan tanda Gacrux tertempel pada pintu ruangan monitor.
Seperti yang diduga pada bab sebelumnya, teknik Kirara memang terkesan seperti gabungan teknik Pain Tendo dan tanda segel Namikaze Minato. Hanya saja, jurus Kirara hanya bekerja pada energi kutukan saja.
Tentu saja hal itu membuat Maki dan Toji terkesan seperti musuh alami Kirara karena faktor Heavenly Restriction membuat mereka tak bisa ditandai.
Mungkin para pembaca menyadari hubungan tulisan Imai yang menempel di badan Panda dan alasan mengapa ia tak bisa mendekati pintu di mana Hakkai berada.
Berdasarkan pola pergerakan Rabbit Escape yang memiliki tanda Acrux, mereka tak bisa mendekati Kirara dan pintu ruangan Hakkai. Sebaliknya, shikigami itu justru menempel ke Megumi dan Panda.
Dari situlah, Megumi menyadari bahwa pola teknik kutukan itu berdasarkan tema rasi bintang Crux. Alasan sendiri adalah kata Acrux dan Imai adalah nama-nama bintang yang menjadi bagian rasi tersebut.
Gara-gara itulah, Kirara pun mulai panik karena tekniknya mulai terbongkar. Ketakutannya bertambah ketika Megumi berhasil menemukan tanda Mimosa.
Nama teknik kutukan Kirara sendiri diberi nama Love Rendezvous.
Teknik ini bekerja dengan menanamkan tanda bintang pada energi kutukan setiap objek. Artinya jika Kirara menyentuh Divine Dog, maka Megumi selaku pemilik dan shikigami lainnya juga akan terkena karena memiliki energi kutukan yang sama.
Aturannya gaya tarik dan dorongnya sendiri bekerja pada prinsip rasi bintang Crux. Dua objek yang terkena tanda yang sama akan saling tarik-menarik bahkan sampai bertabrakan. Hal itu juga berlaku jika tanda yang diberikan adalah bintang-bintang yang saling berdekatan.
Sebaliknya, jika tanda yang diberikan adalah bintang-bintang yang letaknya berjauhan, orang yang terkena tidak akan bisa mendekat objek yang memiliki tanda bintang terjauh. Ia akan terus terlempar, tak peduli seberapa keras ia mencoba.
Untuk memecahkan teknik kutukan ini, orang tersebut harus menyentuh tanda bintang terdekat dengan urutan tertentu. Urutannya dimulai dari Acrux atau Imai > Mimosa > Ginan > Gacrux.
Dalam kasus ini, Megumi harus menyentuh tanda bintang Mimosa terlebih dahulu. Setelah itu, baru bisa mendekati Kirara yang memiliki Ginan dan menuju ruangan Hakari yang bertanda Gacrux.
Setelah tekniknya terungkap, Kirara yang mulai berputus asa mulai menyerang dengan menandai mobil dengan tanda Imai.
Akan tetapi, itu adalah blunder besar karena yang terkena adalah Panda. Megumi pun menggunakan peluang tersebut dengan melalui tanda Mimosa di penahan ban mobil. Di saat yang sama, Kirara menggunakan puing-puing mobil untuk menyerang Megumi.
Uniknya, pada saat itu juga Divine Dog baru keluar dari balik dinding. Di situ, Kirara baru menyadari bahwa selama ini Megumi belum membatalkan tekniknya. Ia justru memanfaatkannya agar shikigami itu bisa menyeret Kirara ke arah Megumi.
Dan benar saja, Kirara berhasil dilumpuhkan Megumi. Negosiasi demi mendapatkan bantuan Hakari pun dimulai.
Itulah pembahasan Jujutsu Kaisen bab 156. Bagaiman menurut pendapat kalian mengenai serunya pertarungan Megumi dan Kirara? Jangan lupa sampaikan di kolom komentar!