6 Kematian di My Hero Academia Season 8 Paling Tragis

- Kematian All For One mengakhiri teror jangka panjang dalam ceritanya.
- Masa kritis Bakugo menciptakan momen comeback yang luar biasa dari season ini.
- Kematian Yoichi menandai awal perlawanan One For All.
My Hero Academia Season 8 menjadi musim penutup dari serial anime adaptasi karya Kohei Horikoshi. Final season ini menyoroti battle klimaks dalam upaya memutus teror All For One dan calon penerusnya, Tomura Shigaraki.
Babak puncak anime MHA menampilkan serangkaian scene penting yang memengaruhi akhir cerita, salah satunya kematian. Menariknya, momen tersebut tak hanya terjadi pada timeline saat ini, tetapi juga pada masa lalu, tepatnya yang ditampilkan lewat flashback. Yuk, intip deretan kematian di My Hero Academia Season 8 berikut!
1. Kematian All For One mengakhiri teror jangka panjang

Setelah hadir sebagai salah satu ancaman terbesar sepanjang seri, musuh bebuyutan All Might, yakni All For One, akhirnya tewas selama final war. Katsuki Bakugo-lah sosok yang paling berjasa dalam adegan ini.
Latar belakang AFO telah terungkap. Dari situ, kita tahu bahwa sang villain telah memanfaatkan quirk khusus yang membantunya terhindar dari penuaan. Alhasil, selama beberapa dekade lamanya ia tampil sebagai simbol kejahatan.
Saat terdesak, AFO sempat menggunakan quirk Rewind milik Eri agar tubuhnya bisa kembali ke kondisi primanya. Kegigihannya hampir membuat All Might tewas mengenaskan. Untungnya, ada Bakugo yang berhasil membunuhnya.
2. Masa kritis Bakugo menciptakan momen comeback yang luar biasa

Perang puncak melawan AFO dan Shigaraki melibatkan banyak pihak. Semua pahlawan yang turun ke medan perang mengupayakan segalanya, termasuk nyawa. Hal inilah dikorbankan oleh Bakugo yang sempat menerima serangan fatal dan berakhir kritis.
Shigaraki menyerang Bakugo tepat di organ vitalnya. Edgeshot dengan sigap mencoba menyelamatkannya, tetapi status Bakugo sempat “abu-abu” untuk beberapa waktu.
Keajaiban terjadi di momen-momen krusial. Bakugo bangkit, menyelamatkan All Might dari kematian, lalu mengakhiri teror AFO untuk selamanya.
3. Kematian Yoichi menandai awal perlawanan One For All

Yoichi Shigaraki yang merupakan adik AFO mulanya dianggap quirkless. Namun, tanpa disadari, ia memiliki quirk yang hanya bisa ditransfer kepada orang lain. Quirk itu bersatu dengan quirk pemberian AFO, lalu One For All pun tercipta.
Pada satu titik, Yoichi ditemukan oleh sosok penyelamatnya, yakni Kudo. Ketika Kudo membawanya kabur dari kejaran AFO, Yoichi terbunuh. Namun, Yoichi mewariskan sesuatu yang sangat berharga lewat Kudo.
Pada detik-detik terakhirnya, Yoichi telah mentransfer quirk OFA kepada Kudo. Momen tersebut menandai awal mula perjalanan OFA sebagai musuh alami AFO.
4. Stain gugur dalam upaya menyelamatkan All Might

Adegan kematian di MHA Season 8 yang tak kalah menyentuh terjadi pada Stain, Pembunuh Pahlawan yang akhirnya kembali sebagai sosok anti-hero. Selama final war melawan AFO dan Shigaraki, Stain hadir sebagai sekutu yang cukup diandalkan.
Demi mendukung All Might yang sedang berhadapan dengan AFO, Stain mencoba menggunakan quirk-nya kepada AFO. Namun, AFO dapat membalikkan keadaan dan menyudutkan Stain. Bahkan, quirk-nya pun dicuri.
Kekalahan Stain memang memberikan keuntungan bagi AFO. Meski begitu, aksi Stain saat itu benar-benar patut diacungi jempol.
5. Ibu AFO dan OFA meninggal secara tragis

Dalam kilas balik, kita mengetahui bagaimana masa kecil suram yang dilalui AFO dan OFA. Anak kembar ini tumbuh besar tanpa kasih sayang orang tua, sebab ibu mereka meninggal tak lama setelah melahirkan keduanya.
Ibu OFA dan AFO meninggal secara tragis di tengah-tengah kemiskinan yang membelenggu. Sebelumnya, karakter yang tak disebutkan namanya itu memang menjalani kehidupan yang keras di jalanan. Belum lagi, quirk-nya juga membuat banyak orang takut dan menghindarinya.
6. Bayi Bercahaya disingkirkan oleh All For One

Beberapa generasi yang lalu, “Bayi Bercahaya” dikisahkan lahir di China. Identitasnya tak pernah diungkap, tapi bayi misterius itu konon menjadi orang pertama yang memiliki quirk.
Meski begitu, ibu AFO sudah diperlihatkan memiliki quirk lebih dulu. Selanjutnya, AFO memutuskan untuk mencari Bayi Bercahaya dan membunuhnya. Tujuannya satu: memperbaiki sejarah tentang orang pertama yang memiliki quirk.
Itulah beberapa kematian di My Hero Academia Season 8 yang memberikan pengaruh bagi akhir cerita. Bagaimana menurutmu?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
FAQ seputar kematian di MHA Season 8
| Apakah ada karakter besar yang mati di arc Final War? | Ya, ada beberapa kematian penting, terutama di pihak villain dan beberapa pro hero, meski tidak semuanya langsung terlihat di anime karena adaptasi bisa bertahap. |
| Apakah All Might mati? | All Might tidak mati walau berada dalam kondisi kritis saat menghadapi All For One. |
| Apakah Deku akan kehilangan nyawa? | Tidak. Deku tetap hidup, tapi pertarungan terakhir menguras One For All sampai mendekati batas akhir. |



















