Hajime Isayama: Tidak Suka Live Action Attack on Titan? Tidak Masalah!
"Tidak suka tidak masalah, tapi kalau berminat tonton dulu trailernya baru putuskan tonton atau tidak", Hajime Isayama - pengarang Attack on Titan
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak pihak terutama para otaku dan netizen yang mengkritik live action Attack on Titan akibat perubahan cerita dan banyaknya hal yang tidak sesuai dengan yang ada di cerita asli manga ataupun animenya. Namun sang pengarang Attack on Titan Hajime Isayama justru tidak mempermasalahkan mereka yang mengkritik ini.
Seperti yang kita ketahui bahwa live action Attack on Titan merupakan sebuah film yang diadaptasi dari manga laris karya Hajime Isayama. Film ini memang tidak mengangkat cerita yang ada di manga, bahkan hanya meminjam beberapa karakter dan tentu saja sang tokoh utama, para Titan. Hal ini cukup masuk akal mengingat setting dari manga Attack on Titan bukanlah di Jepang dan banyak terdapat nama-nama asing, sehingga sedikit banyak harus disesuaikan dengan para pemeran dan kenyataan yang ada.
Sebuah perdebatan yang cukup hangat antara para netizen dengan para staff film ini pun cukup ramai diperbincangkan di Jepang. Sang Sutradara menyindir para kritikus film yang menyindir hasil karyanya ini melalui twitter pribadinya yang kemudian ia hapus. Sedangkan para staff bertindak lebih jauh lagi. Salah satu staff mengatakan mereka yang membandingkan Attack on Titan dengan film lain garapan Hollywood seharusnya menonton film Hollywood saja dan tidak perlu ikut menonton Attack on Titan. Padahal seharusnya ia bangga karena sejauh ini belum ada satupun live act Manga atau Anime garapan Hollywood yang sukses dan kebanyakan justru sangat berantakan. Terlebih walau memiliki cerita yang jauh berbeda namun penjualan Attack on Titan sangatlah bagus karena berhasil meraup lebih dari 600.000.000 yen.
Banyak yang mengkritik tapi tetap saja bisa rilis sekuel[/caption]
Menjelang dirilisnya sekuel Attack on Titan: End of The World, sang mangaka Attack on Titan, Hajime Isayama, pun akhirnya angkat bicara mengenai hal ini. Sepertinya sang mangaka bisa berfikir lebih jernih dalam menghadapi kritik-kritik ini. Dalam wawancara nya dengan Yahoo! Japan, Isayama mengatakan bahwa seluruh perubahan yang ada dalam live act Attack on Titan semuanya sudah dibicarakan dan melalui persetujuannya.
Trailer Attack on Titan: End of The World
[youtube_embed id="-gfpC_Z2AyI"]
Titannya sekampung!![/caption]
Ini bayi Titan gak kalah ngeri...[/caption]
Isayama pun memaklumi adanya perubahan disana-sini agar ceritanya sesuai untuk diangkat ke layar lebar. Perubahan cerita live action sendiri bukanlah hal yang luar biasa, hampir seluruh live action baik film maupun drama selalu memiliki perbedaan. Namun karena drastisnya perubahan Attack on Titan dari cerita aslinya, dan sangat hebohnya manga dan animenya sehingga menimbulkan reaksi yang juga tidaklah biasa. Bahkan Isayama sendiri memberikan arahan bagian-bagian mana yang harus diubah dari cerita aslinya. Lebih lanjut Isayama mengatakan bahwa ia memaklumi banyaknya orang yang mengkritik perubahan yang ada pada film ini dibanding cerita aslinya. Wawancara pun ditutup dengan Isayama yang mengatakan bagi mereka yang masih ragu dengan sekuel dari Attack on Titan lebih baik melihat trailernya terlebih dahulu dengan baik-baik sebelum menyesal setelah menonton. Tapi seandainya tertarik akibat trailer ini, iapun berharap para fans bisa ikut menyaksikan film ini di bioskop.
Jadi bagaimana apa menurut kalian perubahan Attack on Titan ini menjadi lebih baik atau lebih buruk? Sayangnya bagi kita yang ada di Indonesia sepertinya harus sedikit bersabar untuk menyaksikan bagian pertama dari film ini yang berjudul Attack on Titan: The Last Wings of Mankind, karena film ini harus ditunda selama seminggu penuh dari jadwal penayangannya semula di Indonesia.
[read_more link="http://www.duniaku.net/2015/08/14/attack-on-titan-ditunda-indonesia/" title="Raih 1 Milyar di Singapura, Attack on Titan Ditunda di Indonesia"]
Yahoo! Japan