Pembahasan Kimetsu no Yaiba 189: Ada Obat untuk Darah Berbahaya Muzan?
Ada sosok yang sudah mengantisipasi darah Muzan!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masalah utama untuk Tanjiro dan para pembasmi iblis adalah darah dari Muzan Kibutsuji. Muzan menyalurkan darahnya pada setiap serangannya. Mereka yang terkena akan mengalami kehancuran sel dalam waktu cepat.
Berhubung serangan Muzan begitu gencar, seluruh pembasmi iblis yang melawannya sudah terkena darah tersebut. Adakah pertolongan untuk mereka? Ternyata masih ada. Kimetsu no Yaiba 189 memberi para pembasmi iblis waktu tambahan.
1. Nezuko masih berjalan
Nezuko dulu sempat membakar racun dari Uzui, Tanjiro, dan yang lain di akhir alur Red Light District. Jadi untuk pertolongan permanen dari darah berbahaya Muzan, kekuatan Nezuko mungkin bisa membantu.
Namun di Kimetsu no Yaiba 189 ini, Nezuko hanya muncul di gambar sampul bab, di mana dia masih berjalan. Saya kira gambar sampul ini menandakan Nezuko akan disorot, tapi ternyata dia hanya muncul di situ saja.
Kita masih harus menunggu sampai Nezuko sampai dan dapat menolong. Terutama karena kondisi tubuh Nezuko juga tidak bisa dikatakan sehat. Dia seharusnya sedang menderita sakit karena tubuhnya hendak berubah kembali jadi manusia.
Baca Juga: Pembahasan Kimetsu no Yaiba 188: Masa Lalu Obanai Iguro Diceritakan
2. Pengorbanan tak terduga kucing Tamayo
Ada anggota korps pembasmi iblis yang menemukan kucing Tamayo, tertindih reruntuhan. Begitu si kucing dibebaskan, dia tanpa takut berlari ke lokasi pertempuran.
Saat si kucing ini datang, kondisi para pembasmi iblis sebenarnya sangat buruk. Semuanya sudah terkena serangan Muzan, dan diprediksi Muzan akan jatuh dalam lima menit maksimal.
Lalu si kucing meluncurkan suntikan serum, yang sukses menangani sementara kerusakan dari darah Muzan. Himejima, Obanai, Giyuu, dan Sanemi jadi punya waktu ekstra untuk bertarung. Memang Himejima memperkirakan kalau serum ini mungkin hanya membantu sementara, tapi untuk mengulur waktu hingga matahari terbit, setiap detik itu berharga.
Rupanya benar, Tamayo memang sudah mempersiapkan diri untuk pertempuran melawan Muzan. Walau dia sudah mati, bantuannya masih terasa. Mungkin Yushiro juga membawa serum seperti ini, untuk menolong Tanjiro?
Sayangnya, saat mencoba menolong, kucing Tamayo ini juga dicabik-cabik oleh Muzan. Kecuali ada twist, seperti misalnya kematian ini hanya ilusi dari Yushiro, maka si kucing telah menemui ajalnya.
3. Di akhir, pedang Obanai menjadi merah
Dulu, saat Muichiro menjelang ajal saat melawan Kokushibo, pedangnya menjadi merah seperti pedang Yoriichi.
Narasi lalu memberi teori mengenai kenapa pedang bisa memanas dan menjadi merah. Panas mungkin karena pedang Nichirin menerima benturan keras, sementara pedang menjadi merah karena penggunanya mendesak diri hingga mendekati ajal, sampai-sampai cengkeraman tangannya menjadi sangat kuat.
Di akhir Kimetsu no Yaiba 189, pedang Obanai pun menjadi merah. Pedang ini pastinya akan membantu menyakiti Muzan... namun mengingat Muichiro mati setelah membuat pedangnya jadi merah, saya pun semakin khawatir dengan nasib Obanai.
Itulah hal menarik dari Kimetsu no Yaiba 189. Lebih lengkapnya, babnya sudah tersedia gratis dengan translasi Inggris resmi di Manga Plus. Gimana pendapat kamu?
Baca Juga: Sedih! Ini 5 Kegagalan Yoriichi Tsugikuni di Kimetsu no Yaiba