4 Efek Samping Kekuatan Saitama, Bukan Hanya Botak?

- Saitama kehilangan rambutnya secara permanen akibat latihan ekstrim
- Kepahlawanan Saitama kurang menonjol karena penampilannya yang polos dan biasa-biasa saja
- Saitama sulit mendapat pertarungan yang menantang setelah berhasil mendobrak limiter-nya sendiri
Saitama adalah manusia terkuat di bumi yang ada dalam serial One Punch Man berkat dedikasi luar biasanya terhadap latihan sederhana selama 3 tahun penuh tanpa henti. Efek samping Saitama dapat diambil dari perkataan Dr. Genus bahwa setiap makhluk hidup dibatasi dengan limiter.
Pembatas ini ada untuk keamanan sang makhluk hidup sendiri, karena terlalu banyak kekuatan akan membuat mereka gila dan mengubah mereka menjadi monster. Tapi itu bukan berarti tidak ada konsekuensi untuk Saitama, yang berhasil menjebol limiter. Lalu apa efek sampingnya bagi Saitama? berikut daftarnya!
4. Menjadi Botak Permanen

Efek paling jelas dari latihan ekstrim Saitama adalah rambutnya yang rontok total. Ia kehilangan semua rambut akibat latihan gila yaitu 100 push up, 100 sit up, 100 squat, dan lari 10 km setiap hari tanpa jeda selama tiga tahun.
Meski terdengar sederhana, latihan itu membuat tubuhnya menembus batas manusia dan kehilangan tanda fisik "normalitas" atau bisa dibilang mendobrak limit dari manusia pada umumnya.
3. Eksistensi Pahlawan Kurang Menonjol

Kutukan yang diderita Saitama ini berbanding terbalik dengan King, yang sebetulnya hanya orang biasa namun memancarkan wibawa meski secara tidak sengaja. Saat Saitama dan King berdekatan, dan tidak ada yang melihat langsung duel kilat Saitama dengan monster, tak heran King yang dianggap mengatasi monster tersebut.
Selain itu, penampilannya sebagai pahlawan juga dianggap kurang menonjol karena kepala botak licinnya ini yang dianggap kurang memancarkan aura pahlawan. Penampilannya yang polos dan biasa-biasa saja membuat banyak orang meragukan kekuatannya, bahkan menuduhnya curang atau mencari perhatian.
2. Sulit Mendapat Pertarungan yang Menantang

Superman adalah salah satu makhluk terkuat di semesta DC. Sedikit sekali makhluk yang bisa memberinya pertarungan seru. Bahkan Ia lebih sering menahan diri agar tidak mencelakai musuhnya sendiri.
Meski begitu, kamu rasanya tidak akan pernah melihat Superman bersedih karena pertarungan-pertarungannya tidak menantang. Prioritas Superman lebih heroik, yakni memastikan ancaman teratasi secepatnya dan melindungi yang lemah. Selama ia berhasil melakukan itu, ia akan senang.
Beda dengan Saitama. Secara sifat, Saitama sebenarnya lebih mendekati Goku. Ia akan selalu berusaha menyelamatkan orang, memang, tapi Saitama lebih senang bila musuhnya bisa melawan balik dan memberinya pertarungan seru.
Masih ingat mimpi Saitama saat dia dihajar oleh Subterraneans? Dia sangat menikmati situasi terdesak begitu. Sebagai konsekuensi mendobrak limiter-nya sendiri, Saitama tidak akan lagi merasakan pertarungan seru. Sebagai seorang gila pertarungan ala jagoan manga shonen, nasib ini bisa dibilang sangat menyiksa bagi Saitama.
1. Munculnya Gejolak Batin

Efek samping dari kekuatan Saitama memang tidak membuatnya kehilangan akal dan menjadi monster tapi hal ini sangat mempengaruhi batinnya dan juga berkaitan dengan daftar diatas ketika Saitama tidak mendapatkan lawan yang sepadan dan hidupnya menjadi datar.
Kekuatan absolut membuat Saitama kehilangan tujuan hidup. Ia sering merenung dan merasa kosong, mempertanyakan makna menjadi pahlawan jika tidak ada musuh yang bisa menandinginya. Rasa sepi ini menjadi sisi paling manusiawi dari karakternya superhero yang kuat secara fisik, tapi rapuh secara batin.
Bagaimana menurutmu soal konsekuensi limiter Saitama ini? Sampaikan di kolom komentar!
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku



















