Anime-anime Ini Diadukan Masyarakat ke "KPI" Jepang!
Siapa bilang aduan-aduan Anime ke KPI hanya ada di Indonesia? Di Jepang juga bro! Gintama termasuk didalamnya..
Siapa bilang pengaduan terkait anime ke KPI hanya terjadi di Indonesia? Baru-baru ini lewat sebuah lembaga pengawas media yang bernama BPO (The Broadcasting Ethics & Program Improvement Organization) masyarakat jepang memberikan aduan terkait tayangan-tayangan di media setempat. Juli lalu, terdapat beberapa aduan dari masyarakat mengenai tayangan dari beberapa seri anime.
Dalam data laporan yang dilansir KPI jepang ini, beberapa masyarakat memberikan aduan terhadap beberapa konten di berbagai seri anime. Dalam data ini, meski dimuat berbagai macam aduannya, namun tidak disebutkan program tayangan (dalam hal ini judul seri anime) apa yang diadukan oleh masyarakat tersebut.
[read_more id="209154"]
Salah satu bentuk aduan dari masyarakat Jepang adalah terkait seri anime tengah malam yang menampilkan kata-kata vulgar dalam penyebutan alat kelamin. Disebutkan bahwa meski di seri anime tersebut telah dilakukan penyensoran suara, tapi karakter di anime tersebut melakukan gestur yang seolah-olah menunjukkan bentuk alat kelamin serta aktivitas seksual. Selain itu, di seri anime tersebut juga terdapat pembicaraan yang mengacu ke kata-kata seksual meski tidak eksplisit. Dalam aduan tersebut masyarakat yang mengadukan juga berkomentar mengenai tayangan tersebut sudah kelewatan karena anak-anak bisa saja menerka apa maksud dari gestur dan kata-kata yang mengacu ke hal-hal seksual tersebut.
Aduan lain datang dari masyarakat yang mengeluhkan adanya seri anime yang menampilkan sosok karakter perempuan dengan busana mandi. Komentar tersebut menyebut bahwa hal tersebut tidaklah pantas ditampilkan dalam sebuah anime untuk anak-anak. Selain itu, disebut pula karakter wanita kecil yang mengenakan pakaian mandi tersebut cukup mengkhawatirkan mengingat banyaknya “predator anak-anak” di sana.
Meski dalam berbagai aduannya tidak disebutkan judul program tayangannya secara spesifik, namun Anime News Network mensinyalir beberapa judul anime yang jadi target aduan tersebut. Terkait konten seksual melalui gestur dan kata-kata, disinyalir merupakan aduan dari seri anime Shimoneta to Iu Ganen Ga Sonzai Shinai Taikutsu na Sekai. Dalam seri anime yang tayang tengah malam tersebut sering ditampilkan para karakter melakukan gestur menunjukkan bentuk alat kelamin serta aktivitas seksual. Selain itu ada pula guyonan seksual yang disampaikan secara implisit.
Terkait aduan mengenai karakter wanita mengenakan baju mandi di seri anime anak-anak, disinyalir merupakan aduan untuk bagian lagu penutup dari seri terbaru Pripara. Pada bagian lagu penutup di seri anime ini menampilkan salah satu karakter mengenakan pakaian mandi.
Pada daftar aduan di bulan April, ada masyarakat yang mengadukan mengenai seri anime yang tayang pada pukul 6 sore namun menampilkan peralatan untuk BDSM. Disinyalir aduan ini ditujukan untuk episode ke-4 musim terbaru dari seri anime Gintama yang mulai tayang pada April lalu.
Meski demikian, karena tidak disebutkannya judul program tayangan dari masing-masing aduan, masih belum dapat dipastikan dengan jelas apakah memang beberapa seri anime tersebut adalah program yang masuk dalam pengaduan masyarakat atau bukan.
BPO sendiri sebenarnya agak berbeda jika dibandingkan KPI. BPO merupakan organisasi non-profit serta non-pemerintah yang berusaha untuk meningkatkan kualitas penyiaran di Jepang yang mengacu pada standar etika yang tinggi dengan tetap menjamin kebebasan berekspresi dan berbicara. Organisasi ini berurusan dengan berbagai macam komplain dan aduan masyarakat yang menyangkut etika di sebuah program penyiaran. Masyarakat Jepang bisa memberikan aduan melalui website, telepon, maupun faksimili. Nantinya berbagai aduan yang ada akan dirangkum dan diinvestigasi lebih lanjut. Tindak lanjut yang dilakukan BPO terkait aduan itu adalah melayangkan opini dan saran kepada berbagai lembaga penyiaran sesuai dengan aduan yang ada dari masyarakat.
Untuk aduan di bulan Juli ini, BPO merangkum aduan dari masyarakat sebesar 71% melalui e-mail, 27% melalui telepon, 1% melalui faks dan 1% mengadukan melalui media lainnya. Untuk demografi masyarakat yang menyampaikan aduan di bulan Juli secara jenis kelamin terdiri dari 74% pria dan 24% wanita dimana 2% pengadu lainnya enggan memberikan keterangan jenis kelaminnya. Aduan yang disampaikan ini berasal dari berbagai media mulai dari TV, Radio, hingga siaran iklan komersil.
Sumber : AnimeNetwork