Pembahasan Tokyo Ghoul Re 159: Keinginan Kaneki yang Sebenarnya!
Apa keinginan Kaneki yang sebenarnya? Inikah alasan Kaneki menjadi monster dan membunuh warga Tokyo?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kaneki masih terjebak dalam mimpinya sendiri. Pada awal Tokyo Ghoul: Re 159, seorang Kaneki masih belum menerima kenyataan, bahwa dia lah yang telah membunuh orang-orang di dalam air yang sebelumnya dia temui. Ditambah lagi, Kaneki juga bertanggung jawab atas kehancuran yang sekarang terjadi di kota Tokyo.
Seperti biasa, Rize yang masih menemani Kaneki di keterpurukannya selalu memanas-manasi Kaneki dengan kata-kata yang menyakitkan dan juga menganggu. Kaneki dan Rize membahas awal pertemua mereka, di mana semua takdir Kaneki mulai berubah menjadi mimpi buruk.
Rize juga menganggap dirinya dan Kaneki seakan menjadi satu "kesatuan", karena saat bercerita, Rize tidak selalu mengucap "Kamu lah penyebab terjadinya pembantaian masal ini." Justru, Rize berkata bahwa "kita" (Rize dan Kaneki) yang menjadi penyebabnya.
Hal ini berkaitan dengan fakta bahwa Rize yang seperti menjebak Kaneki hingga masuk ke dalam dunia Ghoul, dan jika tidak, maka pembantaian masal di kota Tokyo ini tidak akan terjadi. Karena hal ini juga, Rize jadi penasaran, apakah Kaneki membencinya saat ini? Kaneki pernah bertemu lagi dengan Rize saat menjadi Ghoul, dan dia berkata tidak marah dengan Rize.
Kaneki terlebih dahulu menjelaskan tentang keinginannya. Sebenarnya, keinginan seorang Kaneki sangat sederhana, yaitu hanya 1, ingin bermanfaat untuk orang lain. Awalnya, Kaneki merasa hidupnya sangat biasa, dan tidak banyak berkontribusi dalam kehidupan.
Justru, semua berubah ketika dirinya bertemu dengan Rize. Meskipun terasa sulit, namun dia senang menjadi Ghoul. Kaneki bisa bertemu dengan orang-orang baik di Anteiku, bisa membantu mereka. setelah menjadi Haise Sasaki saja, dia masih dibutuhkan oleh orang lain. Setelahnya, Touka bersedia menikah dengannya dan mempercayakan hidup hingga hari tuanya nanti bersama Kaneki.
Jadi, jika diberikan pertanyaan oleh Rize, apakah Kaneki membencinya, sebenarnya Kaneki membenci Rize pada awal ini semua terjadi, namun seiring berjalannya waktu, dia merasa bahagia karena menemukan apa yang berharga untuk dirinya.
Setelah melakukan pembicaraan dengan Rize, dan melihat banyak mayat berjatuhan dari langit, Kaneki meneguhkan hatinya untuk menerobos air, dan keluar dari mimpinya ini. Itulah pembahasan Tokyo Ghoul: Re 159. Bagaimana menurutmu? Apakah di chapter berikutnya, Kaneki akan sadar dari fase monster?