Beginilah Penjelasan 8 Aturan Pokok Culling Game Jujutsu Kaisen!
Dengan begitu, pemain harus ikut meski tak mau sekalipun
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti yang kita tahu, Culling Game adalah kompetisi bertahan hidup antar para penyihir dan non-penyihir dalam beberapa koloni yang tersebar di seluruh Jepang. Ada beberapa aturan yang membuat para calon pesertanya tak bisa menolak untuk ikut.
Apa saja aturan pokok Culling Game? Berikut pembahasannya!
Baca Juga: Jujutsu Kaisen Arc Culling Game Resmi Dapat Adaptasi Anime!
1. Setelah membangkitkan teknik kutukannya, pemain harus mendeklarasikan keikutsertaannya dalam waktu 19 hari
Di episode animenya, Kenjaku menjelaskan kalau ia sudah menandai orang-orang yang akan dijadikan sebagai pesertanya. Jika sudah bangun, mereka akan memiliki teknik atau menjadi wadah penyihir kuno meski sebelumnya tak pernah terkait dengan dunia jujutsu.
Nah, pada saat kekuatan mereka bangkit, orang-orang tersebut harus mendeklarasikan keikutsertaannya dalam waktu 19 hari.
Batas waktu ini sendiri sempat menjadi target batas waktu bagi Megumi untuk mencegah Tsumiki ikut dalam permainan tersebut.
2. Pemain yang melanggar aturan sebelumnya akan mengalami penghapusan teknik kutukan
Nah, jika mereka yang dipilih Kenjaku menolak, maka hal inilah yang akan terjadi.
Peserta yang menolak ikut dalam Culling Game akan mengalami penghapusan teknik kutukan.
Masalahnya, teknik kutukan sendiri sudah terukir di bagian otak. Jika penghapusan teknik itu terjadi, maka otak penyihir itu akan mengalami kerusakan serius yang membahayakan nyawanya.
Untungnya, hal itu tak berlaku pada orang seperti Maki yang sejak awal tak punya teknik kutukan.
3. Orang biasa yang memasuki koloni akan langsung dianggap telah mendeklarasikan dirinya sebagai peserta
Selain orang yang dipilih Kenjaku, warga sipil berpotensi bisa menjadi peserta jika nekat memasuki koloni Culling Game.
Ia akan langsung dianggap sebagai bagian dari permainan jika memasuki koloni tersebut.
Namun ada pengecualian bagi warga sipil yang berada di dalam lokasi koloni sebelum Culling Game diadakan. Mereka akan diberi satu kali kesempatan keluar jika memang tak mau berpartisipasi.
Contohnya adalah Sasaki, senior Yuji di sekolah lamanya yang berhasil keluar dari koloni karena ia memilih tak mau mengikuti Culling Game.
4. Pemain mendapatkan poin dengan mengakhiri hidup pemain lain
Sebagai kompetisi bertahan hidup, Culling Game mengharuskan pesertanya membunuh peserta lain untuk mendapatkan poin.
Metode pembunuhannya sendiri tak terbatas. Peserta boleh saja melakukan segala macam cara baik dengan adu kekuatan langsung atau menyiapkan perangkap untuk menjebak peserta lain.
Namun cara ini mulai ditinggalkan para peserta yang memiliki moral yang baik berkat Higuruma yang menambahkan aturan transfer poin.
5. Poin ditentukan oleh pihak game master, skor 5 untuk penyihir dan 1 untuk non-penyihir
Ada sedikit perbedaan pada angka poin yang didapat tergantung target yang berhasil dihabisi.
Jika yang dihabisi adalah penyihir, maka skor 5 poin akan didapatkan.
Namun jika yang dibunuh ternyata cuma warga biasa yang tak berkekuatan, maka skornya cuma 1 poin.
6. Tanpa menghitung poin pemain itu sendiri, pemain yang berhasil mengumpulkan 100 poin diperbolehkan bernegosiasi dengan game master untuk menambah aturan baru
Jika poin yang dikumpulkan peserta berhasil mencapai angka 100 tanpa menghitung angka peserta itu sendiri, maka ia diperbolehkan menambah aturan baru.
Ia tinggal menghubungi Kogane miliknya dan mengutarakan aturan yang dikehendaki. Namun sebagai bayarannya, poin miliknya tentu akan berkurang sesuai angka yang diumumkan pihak penyelenggara game.
Contohnya adalah Hajime yang berhasil mengumpulkan 200 poin, masih memiliki 100 poin setelah menambah aturan pelacakan lokasi peserta lain.
7. Sesuai dengan aturan nomor 6, game master harus menerima aturan baru apa pun yang diusulkan selama aturan tersebut tidak berdampak jangka panjang pada game
Meski bisa menambah aturan baru, peserta tak bisa melakukan sesuka hatinya.
Jika usulan aturan baru dinilai mengganggu kelangsungan permainan, Kogane akan langsung menolaknya dan meminta peserta tersebut membuat usulan lain.
Contohnya ada pada Megumi yang sempat beberapa kali gagal membuat aturan yang memungkinkan peserta keluar dan baru berhasil setelah ia menambahkan detail tentang syaratnya harus menghabiskan 100 poin dan harus mengundang peserta baru.
8. Jika skor pemain tetap sama selama 19 hari, mereka akan terkena penghapusan teknik kutukan
Pada awalnya, peserta punya waktu 19 hari untuk merubah poinnya.
Jika tak mengalami perubahan entah itu peningkatan atau penurunan setelah batas waktu itu terlewati, ia akan langsung terkena penghapusan teknik kutukan seperti yang dijelaskan pada poin kedua.
Hal ini juga menjelaskan kenapa Higuruma juga mendonasikan satu poin tersisa untuk Yuji agar poin milik pemuda tersebut mengalami satu kali perubahan demi memperpanjang batas waktu 19 hari tersebut.
Itulah penjelasan tentang 8 aturan pokok Culling Game.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: 4 Pemain Culling Game Jujutsu Kaisen yang Telah Menambah Aturan