Pembahasan Jujutsu Kaisen 166: Yuji Dibebaskan dari Dakwaan Higuruma
Siapapun pasti tahu bahwa yang salah adalah Sukuna
Minggu kemarin, para penggemar Jujutsu Kaisen sempat dikejutkan akan ancaman hukuman mati yang ditujukan pada Itadori Yuji.
Padahal pelaku di balik pembantaian orang-orang di Shibuya adalah Ryomen Sukuna. Akan tetapi, Yuji malah mengakui bahwa semua itu adalah ulahnya, entah itu rencana untuk membuat pengadilan menjadi blunder atau memang sudah kadung pasrah.
Bagaimana pertarungan antara Yuji dan Higuruma berakhir? SImak terus pembahasan bab terbarunya berikut ini!
Baca Juga: Pembahasan Jujutsu Kaisen 165: Hukuman Mati untuk Itadori Yuji
1. Higuruma sempat mendapat tawaran menjadi hakim
Bab kali ini dimulai dari sorot balik masa lalu Higuruma lagi.
Higuruma sempat didatangi oleh salah satu atasannya bernama Yoshizawa. Awalnya, sang pengacara mengira bahwa beliau hendak membicarakan soal proposal yang baru diajukan.
Rupanya Yoshizawa menawarkan kesempatan promosi menjadi hakim untuk Higuruma. Namun sang pengacara menolak karena merasa belum layak memegang jabatan tersebut.
2. Palu Higuruma berubah menjadi pedang eksekusi
Seperti yang kita tahu jika shikigami hakim memutuskan bahwa musuh harus dihukum mati maka mau tak mau si pengguna harus membunuhnya.
Palu yang dipegang Higuruma secara otomatis akan berubah menjadi pedang pengeksekusi. Jika musuh terkena sabetan senjata tersebut, musuh dipastikan akan tewas seketika.
Di sisi lain, Yuji sendiri adalah tipe petarung jarak dekat sehingga peluang terkena sabetan juga cukup tinggi jika ia tak cukup cepat menghindar.
Untungnya, Yuji sendiri juga sudah cukup banyak berkembang dari sisi kecerdasan sehingga ia langsung menyiapkan strategi untuk melawan balik pedang tersebut.
3. Pertarungan dimenangkan oleh Itadori Yuji!
Seperti yang dibicarakan dalam poin kedua, lagi-lagi Yuji menunjukkan perkembangannya dalam menggunakan otaknya.
Tahu bahwa pedang tersebut akan mendatangkan maut dalam sekali tebas, Yuji memilih mengaburkan pandangan Higuruma dengan melempar beberapa kursi ke arah si pengacara.
Ia terus bergerak mengincar titik buta Higuruma agar bisa mendaratkan pukulan fatal. Sementara itu, si pengacara dengan gesit menghindar serangan sambil mengantisipasi kedatangan Yuji.
Namun, tepat keduanya hendak melancarkan serangan penghabisan, Higuruma mendadak bimbang karena tak paham mengapa Yuji mengakui tuduhan hakim. Padahal, pelaku sesungguhnya adalah Sukuna.
Alasan Higuruma tahu tentang informasi raja kutukan tersebut adalah bukti yang diserahkan hakim sebelum sidang ulang. Meskipun demikian, ia masih tak mengerti mengapa Yuji tetap menerima hukuman mati tersebut.
Oleh karena itu, Higuruma mendadak menon-aktifkan tekniknya sehingga pukulan Yuji sukses mendarat telak di perut.
4. Yuji resmi dibebaskan dari tuntutan hukuman mati, bagaimana hasil akhirnya?
Ada alasan mengapa Higuruma menghentikan tepat di tengah klimkas pertarungan.
Ia teringat akan artikel 39, klausa 1 dari Penal Code, di mana seseorang dianggap tak bersalah jika tak memiliki kendali yang cukup baik akan tubuhnya. Dalam kasus Yuji, ia dianggap tak bersalah karena ada kontrol penuh dari pihak lain, yaitu Sukuna sendiri.
Oleh karena itu, Higuruma memutuskan bahwa Yuji tak bersalah dan bebas dari hukuman mati. Ia bahkan secara sukarela menyerahkan poin 100 pada Yuji.
Di akhir bab, mereka pun membuka pembicaraan dengan topik tentang rasanya membunuh orang lain.
Itulah pembahasan tentang bab terbaru Jujutsu Kaisen. Bagaimana pendapat kalian tentang ceritanya kali ini? Jangan lupa tulis dalam kolom komentar di bawah ini, yah!
Baca Juga: 8 Fakta Yuji Itadori, Wadah Raja Kutukan dari Jujutsu Kaisen